PALANGKA RAYA-Festival Budaya Isen Mulang (FBIM) digelar terakhir kali Juni 2019 lalu. Hampir tiga tahun lamanya hajatan budaya lokal ini tidak dinikmati masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng). Ya, semua itu gara-gara pandemi Covid-19. Namun kini kondisi berangsur pulih. Karena itu pemerintah daerah memutuskan untuk menggelar kembali FBIM, seiring perekonomian yang perlahan mulai bergeliat.
Pagelaran seni dan budaya yang digelar 17-22 Mei ini dapat menjadi pelepas dahaga bagi masyarakat yang sudah haus akan pertunjukan budaya Dayak. Tahun ini ada 14 lomba seni dan budaya yang dipertandingkan. Belum termasuk pemilihan Jagau Bawi Nyai Kalteng, karnaval, dan lomba Vlog.
Gelaran ini diikuti lebih 1.000 peserta dan ofisial dari 14 kabupaten/kota. Di antaranya, Kabupaten Barito Utara (juara umum FBIM 2019) yang kali ini menurunkan 95 peserta beserta ofisial, Kabupaten Kapuas membawa 134 peserta beserta ofisial, Sukamara 90 peserta beserta ofisial, Murung Raya 74 peserta beserta ofisial, Pulpis 103 peserta beserta ofisial, Seruyan 40 peserta beserta ofisial, dan Sukamara 26 peserta beserta ofisial.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Diah Chandra Sari mengatakan, sejatinya FBIM merupakan agenda tahunan untuk mengisi peringatan hari jadi Provinsi Kalteng. Namun tahun 2020 dan 2021 tidak diselenggarakan lantaran pandemi. FBIM tahun ini digelar tepat tujuh hari sebelum peringatan hari jadi ke-65 Provinsi Kalteng. Ada 17 cabang yang diperlombakan.
“Semoga bisa menjadi pelepas rindu masyarakat akan pertunjukan seni dan budaya Dayak Kalteng,” ujarnya, Senin (16/5).