Jumat, September 20, 2024
36.3 C
Palangkaraya

FajRi Kalah di Final Karena Lambat Panas

KUALA LUMPUR – Indonesia gagal mengawinkan gelar di sektor ganda pada ajang Malaysia Open 2022. Sebab, ketika Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjadi jawara di sektor ganda putri, pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto justru gagal.

Pasangan berjuluk FajRi itu harus puas keluar sebagai runner-up pada final yang dihelat di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Minggu (3/7). FajRi harus mengakui keunggulan pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi lewat pertarungan rubber game (22-24, 21-16, 9-21).

Runner-up Asian Games 2018 itu memulai laga dengan kurang baik. Mereka selalu tertinggal angka dari lawannya yang menempati unggulan kedua tersebut.

Momentum hadir di akhir laga. Fajar/Rian bisa berbalik unggul 20-19 dan 21-20. Sayang, kesalahan sendiri membuat mereka gagal menyelesaikannya.

Kekalahan di game pertama cukup disayangkan. Sebab, di game kedua, FajRi bisa terus memimpin dan menuntaskan pertandingan dengan kemenangan. Namun, di game ketiga mereka tertinggal jauh.

Baca Juga :  Mancini Panggil Balotelli Masuk Skuad Azzurri, Immobile dan Belotti Terancam

Meski kalah, Rian tetap mensyukuri hasil yang didapat. ’’Alhamdulillah, kami bisa menyelesaikan pertandingan dengan lancar meski hasilnya belum maksimal,’’ ujarnya kemarin.

Menurut Rian, dirinya dan Fajar gagal menemukan pola yang tepat. ’’Di awal game pertama dan ketiga, start kami terlalu lambat, sedangkan mereka bisa langsung menemukan pola yang tepat,’’ jelas Rian.

Fajar menambahkan, Hoki/Kobayashi bermain lebih padu dengan kombinasi power dan stamina yang bagus. ’’Hari ini (kemarin, Red) mereka bermain dengan sangat stabil,’’ kata Fajar.

Keduanya mengaku tidak tampil maksimal di laga kali ini karena banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu. Selain itu, stamina yang menurun diduga memengaruhi performa dan fokus. Tapi, Fajar/Rian tak mau menjadikan hal itu sebagai alasan.

’’Kuncinya mungkin tadi di game pertama. Sayang, kami kurang berani saat dapat dua game point itu,’’ ucap Fajar.

Baca Juga :  Marseille vs Lazio, MASIH TERBUKA

Sebagaimana diketahui, menjadi finalis di negeri jiran itu merupakan hasil runner-up ketiga dari lima final yang dijalani Fajar/Rian sepanjang 2022.

Sebelumnya, mereka juga menjadi runner-up di Thailand Open dan Korea Open. Sementara itu, gelar juara diraih di Swiss Open dan Indonesia Masters.

Fajar/Rian tak punya banyak waktu untuk menatap turnamen selanjutnya. Mereka sudah ditunggu Malaysia Masters dua hari mendatang. Pemulihan kondisi menjadi prioritas sekarang.

Apalagi, FajRi dijadwalkan menghadapi pasangan Malaysia Goh Sze Fei/Nur Izzuddin yang dikalahkan di babak semifinal. Dari sisi recovery, pihak lawan tentunya lebih bagus.

’’Kami harus benar-benar pintar memulihkan kondisi. Karena bisa dibilang badannya sudah remuk. Jadi, harus pintar dari segi pola makan, istirahat, dan vitamin,’’ tutur Fajar. (jpc/ko)

KUALA LUMPUR – Indonesia gagal mengawinkan gelar di sektor ganda pada ajang Malaysia Open 2022. Sebab, ketika Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjadi jawara di sektor ganda putri, pasangan ganda putra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto justru gagal.

Pasangan berjuluk FajRi itu harus puas keluar sebagai runner-up pada final yang dihelat di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Minggu (3/7). FajRi harus mengakui keunggulan pasangan Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi lewat pertarungan rubber game (22-24, 21-16, 9-21).

Runner-up Asian Games 2018 itu memulai laga dengan kurang baik. Mereka selalu tertinggal angka dari lawannya yang menempati unggulan kedua tersebut.

Momentum hadir di akhir laga. Fajar/Rian bisa berbalik unggul 20-19 dan 21-20. Sayang, kesalahan sendiri membuat mereka gagal menyelesaikannya.

Kekalahan di game pertama cukup disayangkan. Sebab, di game kedua, FajRi bisa terus memimpin dan menuntaskan pertandingan dengan kemenangan. Namun, di game ketiga mereka tertinggal jauh.

Baca Juga :  Mancini Panggil Balotelli Masuk Skuad Azzurri, Immobile dan Belotti Terancam

Meski kalah, Rian tetap mensyukuri hasil yang didapat. ’’Alhamdulillah, kami bisa menyelesaikan pertandingan dengan lancar meski hasilnya belum maksimal,’’ ujarnya kemarin.

Menurut Rian, dirinya dan Fajar gagal menemukan pola yang tepat. ’’Di awal game pertama dan ketiga, start kami terlalu lambat, sedangkan mereka bisa langsung menemukan pola yang tepat,’’ jelas Rian.

Fajar menambahkan, Hoki/Kobayashi bermain lebih padu dengan kombinasi power dan stamina yang bagus. ’’Hari ini (kemarin, Red) mereka bermain dengan sangat stabil,’’ kata Fajar.

Keduanya mengaku tidak tampil maksimal di laga kali ini karena banyak melakukan kesalahan yang tidak perlu. Selain itu, stamina yang menurun diduga memengaruhi performa dan fokus. Tapi, Fajar/Rian tak mau menjadikan hal itu sebagai alasan.

’’Kuncinya mungkin tadi di game pertama. Sayang, kami kurang berani saat dapat dua game point itu,’’ ucap Fajar.

Baca Juga :  Marseille vs Lazio, MASIH TERBUKA

Sebagaimana diketahui, menjadi finalis di negeri jiran itu merupakan hasil runner-up ketiga dari lima final yang dijalani Fajar/Rian sepanjang 2022.

Sebelumnya, mereka juga menjadi runner-up di Thailand Open dan Korea Open. Sementara itu, gelar juara diraih di Swiss Open dan Indonesia Masters.

Fajar/Rian tak punya banyak waktu untuk menatap turnamen selanjutnya. Mereka sudah ditunggu Malaysia Masters dua hari mendatang. Pemulihan kondisi menjadi prioritas sekarang.

Apalagi, FajRi dijadwalkan menghadapi pasangan Malaysia Goh Sze Fei/Nur Izzuddin yang dikalahkan di babak semifinal. Dari sisi recovery, pihak lawan tentunya lebih bagus.

’’Kami harus benar-benar pintar memulihkan kondisi. Karena bisa dibilang badannya sudah remuk. Jadi, harus pintar dari segi pola makan, istirahat, dan vitamin,’’ tutur Fajar. (jpc/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/