KASONGAN-Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Palangka Raya dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) cabang Kalimantan Tengah menggelar penyuluhan terkait gejala, cara penularan, pencegahan, pengobatan, serta berbagai layanan kesehatan terkait penyakit Hepatitis B dan C.
Tim yang diwakili oleh dr Lia Sasmithae Sp.PD, FINASIM, dr Tisha Patricia Oedoy Sp.PK dan dr Dian Mutia Sari M.Kes ini, melaksanakan penyuluhan untuk warga binaan pemasyarakatan pada Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas II A Kasongan, pada Rabu (27/07) lalu.
Lia menjelaskan, hepatitis didefinisikan sebagai penyakit yang ditandai dengan adanya peradangan pada hati. Virus merupakan penyebab hepatitis paling banyak..
Adapun beberapa jenis penyakit hepatitis yaitu hepatitis A,B,C,D dan E, serta kemungkinan akan semakin bertambah jenis lain. Oleh sebab itu masyarakat harus waspada terhadap virus Hepatitis.
“Belum selesai dengan penyakit Covid-19, bersamaan dengan itu juga ditemukan penyakit baru yaitu penyakit hepatitis akut misterius yang tidak diketahui penyebabnya. Sampai saat ini virus hepatitis yang dapat menyebabkan meningkatnya angka kesakitan dan kematian. Yaitu virus hepatitis B dan C,” jelasnya.
Menurut dokter yang juga anak sulung Bupati Katingan Sakariyas ini, cara penularan virus hepatitis B dan C ini secara parenteral. Yaitu secara vertikal (transmisi) maternal (ibu) neonatal (janin). Kemudian juga secara horisontal, yakni kontak antar individu yang sangat erat dan lama, seksual, iatrogenik, serta penggunaan jarum suntik bersama.
“Warga binaan pada Lapas Narkotika ini merupakan salah satu orang yang memiliki faktor risiko tinggi terinfeksi virus Hepatitis B dan C. Terutama akibat penggunaan narkotika, dan obat-obatan terlarang yang menggunakan jarum suntik secara bergantian. Tindik, tato, serta melakukan hubungan seksual secara bebas,” terangnya.
Dia mengungkapkan, dampak yang ditimbulkan akibat terinfeksi virus hepatitis B dan C dapat menyebabkan terjadinya penyakit tahap lanjut seperti sirosis hepatis dan kanker hati. “Untuk itulah kegiatan yang dilaksanakan oleh Tim Pengabdian Masyarakat ini, sasarannya adalah Warga Binaan Pemasyarakatan Lapas Narkotika Kelas II A Kasongan,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan, kegiatan ini mereka lakukan untuk menyampaikan edukasi berupa penyuluhan terkait gejala, cara penularan, pencegahan, pengobatan, dan berbagai layanan kesehatan terkait penyakit hepatitis B dan C
Tim Pengabdian Masyarakat juga melakukan skrining pemeriksaan HBsAg untuk hepatitis B dan anti HCV untuk penyakit hepatitis C terhadap warga binaan.
“Selain itu kami juga membagikan X-banner yang diterima langsung oleh Kalapas Narkotika Kelas IIA Kasongan, bapak Ahmad Hardi, Bc.IP,S.H,MM. Beliau sangat menyambut baik serta terbuka terhadap kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan di Lapas Narkotika,” ujarnya.
Lia menambahkan, kegiatan tersebut sekaligus dalam rangka memperingati World Hepatitis Day yang jatuh pada tanggal 28 Juli 2022. “Semoga kita semakin waspada dengan Hati Kita. Hati-hati dengan Hatimu,” tandasnya. (eri/art/ko)