Senin, November 25, 2024
26.2 C
Palangkaraya

Dukung Pengembangan Food Estate, Kalteng-IPB Jalin Kerja Sama

PALANGKA RAYA-Dalam rangka mendukung program strategis nasional food estate dan program pembangunan daerah dalam upaya mewujudkan kedaulatan atau kemandirian pangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Penandatanganan kerja sama dilaksanakan oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran diwakili Sekda Nuryakin bersama Rektor IPB Prof Dr Arif Satria, di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Sabtu malam (20/8).

Melalui kerja sama ini diharapkan dapat mendorong percepatan program pembangunan dan kemajuan sektor pertanian di wilayah Kalteng, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan.

“Menghadapi potensi ancaman krisis pangan akibat pandemi Covid-19, pemerintah telah menyiapkan rencana antisipasi dalam RPJMN periode 2020-2024, salah satunya adalah program lumbung pangan nasional atau food estate, dengan mengusung konsep pertanian berkelanjutan dan modern,” kata Sekda Kalteng Nuryakin.

Baca Juga :  Polda Kalteng Tertibkan PETI

Diungkapkannya, food estate merupakan wajah pertanian modern yang dilakukan secara terintegrasi, mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan dalam suatu kawasan, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Kerja sama ini juga hendaknya dapat dioptimalkan untuk terus memperkuat penciptaan inovasi produk daerah, kualitas sumber daya manusia, kapasitas daerah dalam pengelolaan sumber daya alam, dan pengembangan ekonomi lokal,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor IPB Prof Dr Arif Satria mengatakan, kesepakatan kerja sama ini menjadi momen penting untuk berkontribusi mewujudkan kedaulatan pangan. Karena kerja sama Pemprov Kalteng dengan IPB ini begitu strategis, maka program-program pendampingan menjadi sangat penting.

“Food estate harus ditangani secara hati-hati, proses implementasi food estate harus benar-benar sesuai harapan, pendekatan scientifik (scientific approach) sudah menjadi keniscayaan, jadi kita harus benar-benar berkolaborasi dan bersinergi untuk mewujudkan kemandirian pangan,” tegasnya.

Baca Juga :  Plt Kadishub Kalteng Tegaskan Tak Boleh Mudik Lokal

Kepala Bappedalitbang Kaspinor mengungkapkan, kerja sama ini bertujuan untuk penelitian pembangunan daerah dalam rangka peningkatan pengembangan Provinsi Kalteng. Khususnya mendukung program strategis nasional food estate dalam lingkup yang sudah disepakati bersama antara pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

“Ruang lingkup kesepakatan ini di antaranya bidang penelitian, inovasi, pertanian terintegrasi, dan pengembangan sumber daya manusia bidang lainnya,” tutur Kaspinor.

Diharapkan dengan kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas di bidang penelitian beserta keluarannya yang penyebarluasan gagasan baik dalam bentuk publikasi ilmiah, serta memberikan manfaat besar bagi masyarakat yang membutuhkan. Juga dapat meningkatkan inovasi produk daerah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku pembangunan dalam penggunaan sumber daya alam secara optimal.

“Serta meningkatkan daya saing daerah dengan mengembangkan ekonomi lokal, khususnya pengembangan kemandirian dan ketahanan pangan,” pungkasnya. (abw/ce/ala/ko)

PALANGKA RAYA-Dalam rangka mendukung program strategis nasional food estate dan program pembangunan daerah dalam upaya mewujudkan kedaulatan atau kemandirian pangan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) menjalin kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB). Penandatanganan kerja sama dilaksanakan oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran diwakili Sekda Nuryakin bersama Rektor IPB Prof Dr Arif Satria, di Aula Jayang Tingang, Kantor Gubernur Kalteng, Sabtu malam (20/8).

Melalui kerja sama ini diharapkan dapat mendorong percepatan program pembangunan dan kemajuan sektor pertanian di wilayah Kalteng, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat dan berdampak pada peningkatan kesejahteraan.

“Menghadapi potensi ancaman krisis pangan akibat pandemi Covid-19, pemerintah telah menyiapkan rencana antisipasi dalam RPJMN periode 2020-2024, salah satunya adalah program lumbung pangan nasional atau food estate, dengan mengusung konsep pertanian berkelanjutan dan modern,” kata Sekda Kalteng Nuryakin.

Baca Juga :  Polda Kalteng Tertibkan PETI

Diungkapkannya, food estate merupakan wajah pertanian modern yang dilakukan secara terintegrasi, mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan dalam suatu kawasan, dengan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Kerja sama ini juga hendaknya dapat dioptimalkan untuk terus memperkuat penciptaan inovasi produk daerah, kualitas sumber daya manusia, kapasitas daerah dalam pengelolaan sumber daya alam, dan pengembangan ekonomi lokal,” ungkapnya.

Sementara itu, Rektor IPB Prof Dr Arif Satria mengatakan, kesepakatan kerja sama ini menjadi momen penting untuk berkontribusi mewujudkan kedaulatan pangan. Karena kerja sama Pemprov Kalteng dengan IPB ini begitu strategis, maka program-program pendampingan menjadi sangat penting.

“Food estate harus ditangani secara hati-hati, proses implementasi food estate harus benar-benar sesuai harapan, pendekatan scientifik (scientific approach) sudah menjadi keniscayaan, jadi kita harus benar-benar berkolaborasi dan bersinergi untuk mewujudkan kemandirian pangan,” tegasnya.

Baca Juga :  Plt Kadishub Kalteng Tegaskan Tak Boleh Mudik Lokal

Kepala Bappedalitbang Kaspinor mengungkapkan, kerja sama ini bertujuan untuk penelitian pembangunan daerah dalam rangka peningkatan pengembangan Provinsi Kalteng. Khususnya mendukung program strategis nasional food estate dalam lingkup yang sudah disepakati bersama antara pemerintah provinsi dan pemerintah pusat.

“Ruang lingkup kesepakatan ini di antaranya bidang penelitian, inovasi, pertanian terintegrasi, dan pengembangan sumber daya manusia bidang lainnya,” tutur Kaspinor.

Diharapkan dengan kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas di bidang penelitian beserta keluarannya yang penyebarluasan gagasan baik dalam bentuk publikasi ilmiah, serta memberikan manfaat besar bagi masyarakat yang membutuhkan. Juga dapat meningkatkan inovasi produk daerah dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai pelaku pembangunan dalam penggunaan sumber daya alam secara optimal.

“Serta meningkatkan daya saing daerah dengan mengembangkan ekonomi lokal, khususnya pengembangan kemandirian dan ketahanan pangan,” pungkasnya. (abw/ce/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/