Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

 Dari Haul ke-2 Guru KH Muhammad Muhsin

Jemaah Antusias, Rindu Sosok Ulama Kharismatik

 

Peringatan Haul ke-2 Guru KH Muhammad Muhsin disambut antusias oleh masyarakat Kota Palangka Raya. Acara yang dilaksanakan Selasa malam (27/12) itu menjadi obat penawar rindu bagi masyarakat terhadap kepergian ulama kharismatik tersebut.

AKHMAD DHANI, Palangka Raya

PENDOPO Majelis Ta’lim Ar-Raudah Palangka Raya riuh rendah dengan kedatangan para jamaah. Satu persatu orang mulai berdatangan beberapa jam sebelum acara inti diselenggarakan. Di tempat itu, pada Selasa (27/12), diperingati Haul ke-2 KH Muhammad Muhsin, ulama tersohor di Palangka Raya yang telah wafat 18 Januari 2021 lalu.

Dalam acara haul itu masyarakat Kota Cantik berbondong-bondong mendatangi lokasi Majelis Ta’lim Ar-Raudah Palangka Raya di Jalan Tjilik Riwut km 2 yang menjadi tempat bagi peringatan haul ke-2 KH Muhammad Muhsin tadi.

Baca Juga :  Pesan Ketua FKUB Kalteng : Politisasi Agama Harus Dicegah

Jemaah terlihat sangat antusias mengikuti haul malam itu. Kondisi itu menjadi bukti bahwa kepergian KH Muhsin sendiri masih sangat dikenang masyarakat Kota Palangka Raya, mengingat perannya yang besar dalam mensyiarkan agama Islam di Kota Palangka Raya. Sosoknya pun banyak meninggalkan karya semasa hidupnya. Tak ayal hal itu pun membuat masyarakat merindukan sosoknya. Haul kedua malam itu menjadi obat penawar kerinduan masyarakat akan sosok ulama kharismatik KH Muhammad Muhsin.

 

Dalam haul ke-2 itu hadir penceramah Guru Sa’duddin Salman dan Guru Bustomi yang memberikan tausiyah usai acara inti. Dalam tausiahnya, Guru Sa’duddin Salman menyampaikan haul malam itu menjadi pengingat akan sosok KH Muhammad Muhsin.

Baca Juga :  Banyak Waktu Berdakwah, Dalam Setahun Hanya Dua Bulan di Rumah

 

Kiai yang lahir di Kandangan itu, lanjut Guru Salman, tidak hanya seorang ulama tersohor, tapi juga merupakan keturunan nabi yang mana mendapat keutamaan dibandingkan dengan manusia-manusia lainnya. Dalam ceramahnya yang singkat itu Salman menyampaikan keaslehan yang mesti dimiliki oleh umat islam saat ini. Salah satu bentuk kesalehan itu adalah mencintai orang-orang alim ulama.

 

“Alhamdulillah, malam ini kita menghauli Guru Muhsin, yang mana di atas beliau itu ada Guru Jamal, sampai ke Syekh Muhammad Asryad Al Banjari, semuanya itu orang-orang saleh,” ucapnya.

 

Peringatan Haul ke-2 Guru KH Muhammad Muhsin disambut antusias oleh masyarakat Kota Palangka Raya. Acara yang dilaksanakan Selasa malam (27/12) itu menjadi obat penawar rindu bagi masyarakat terhadap kepergian ulama kharismatik tersebut.

AKHMAD DHANI, Palangka Raya

PENDOPO Majelis Ta’lim Ar-Raudah Palangka Raya riuh rendah dengan kedatangan para jamaah. Satu persatu orang mulai berdatangan beberapa jam sebelum acara inti diselenggarakan. Di tempat itu, pada Selasa (27/12), diperingati Haul ke-2 KH Muhammad Muhsin, ulama tersohor di Palangka Raya yang telah wafat 18 Januari 2021 lalu.

Dalam acara haul itu masyarakat Kota Cantik berbondong-bondong mendatangi lokasi Majelis Ta’lim Ar-Raudah Palangka Raya di Jalan Tjilik Riwut km 2 yang menjadi tempat bagi peringatan haul ke-2 KH Muhammad Muhsin tadi.

Baca Juga :  Pesan Ketua FKUB Kalteng : Politisasi Agama Harus Dicegah

Jemaah terlihat sangat antusias mengikuti haul malam itu. Kondisi itu menjadi bukti bahwa kepergian KH Muhsin sendiri masih sangat dikenang masyarakat Kota Palangka Raya, mengingat perannya yang besar dalam mensyiarkan agama Islam di Kota Palangka Raya. Sosoknya pun banyak meninggalkan karya semasa hidupnya. Tak ayal hal itu pun membuat masyarakat merindukan sosoknya. Haul kedua malam itu menjadi obat penawar kerinduan masyarakat akan sosok ulama kharismatik KH Muhammad Muhsin.

 

Dalam haul ke-2 itu hadir penceramah Guru Sa’duddin Salman dan Guru Bustomi yang memberikan tausiyah usai acara inti. Dalam tausiahnya, Guru Sa’duddin Salman menyampaikan haul malam itu menjadi pengingat akan sosok KH Muhammad Muhsin.

Baca Juga :  Banyak Waktu Berdakwah, Dalam Setahun Hanya Dua Bulan di Rumah

 

Kiai yang lahir di Kandangan itu, lanjut Guru Salman, tidak hanya seorang ulama tersohor, tapi juga merupakan keturunan nabi yang mana mendapat keutamaan dibandingkan dengan manusia-manusia lainnya. Dalam ceramahnya yang singkat itu Salman menyampaikan keaslehan yang mesti dimiliki oleh umat islam saat ini. Salah satu bentuk kesalehan itu adalah mencintai orang-orang alim ulama.

 

“Alhamdulillah, malam ini kita menghauli Guru Muhsin, yang mana di atas beliau itu ada Guru Jamal, sampai ke Syekh Muhammad Asryad Al Banjari, semuanya itu orang-orang saleh,” ucapnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/