TAMIANG LAYANG – Bupati Barito Timur (Bartim) Ampera AY Mebas meresmikan Gedung Gereja Katolik Pusat Paroki Santo Mikael Tamiang Layang. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti bersama Uskup Palangka Raya Mgr Aloysius M Sutrisnaatmaka MSF, Minggu (16/7).
Orang nomor satu di kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalalawah itu menyampaikan, peresmian gedung gereja itu merupakan pertanda telah selesainya rehap atau pembangunan. Menurutnya, tempat ibadah bagi umat Katolik ini dibangun hanya sekali bantuan yang diberikan pemerintah.
“Rehap dan pembangunan rumah ibadah merupakan visi misi daerah dalam mendukung pembinaan rohani di Barito Timur, tidak lain agar masyarakat bisa meningkatkan keimanan. Saya yakin jika iman sudah baik pasti mendukung pembangunan daerah,” kata Ampera, kemarin.
Bupati mengapresiasi dengan kebersamaan umat Katolik di Bartim. Sebab dengan hanya satu kali menerima bantuan, gedung gereja bisa selesai.  “Yang menarik saat itu pastor dan umat Katolik di Bartim hanya meminta sekali bantuan pemerintah dan selebihnya mereka bergotong-royong. Saya sangat salut tekad dan kebersamaan mereka menyelesaikan pembangunan tempat ibadah yang menjadi kebanggaan saat ini,” ungkapnya. (log/ens)
TAMIANG LAYANG – Bupati Barito Timur (Bartim) Ampera AY Mebas meresmikan Gedung Gereja Katolik Pusat Paroki Santo Mikael Tamiang Layang. Hal tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti bersama Uskup Palangka Raya Mgr Aloysius M Sutrisnaatmaka MSF, Minggu (16/7).
Orang nomor satu di kabupaten berjuluk Gumi Jari Janang Kalalawah itu menyampaikan, peresmian gedung gereja itu merupakan pertanda telah selesainya rehap atau pembangunan. Menurutnya, tempat ibadah bagi umat Katolik ini dibangun hanya sekali bantuan yang diberikan pemerintah.
“Rehap dan pembangunan rumah ibadah merupakan visi misi daerah dalam mendukung pembinaan rohani di Barito Timur, tidak lain agar masyarakat bisa meningkatkan keimanan. Saya yakin jika iman sudah baik pasti mendukung pembangunan daerah,” kata Ampera, kemarin.
Bupati mengapresiasi dengan kebersamaan umat Katolik di Bartim. Sebab dengan hanya satu kali menerima bantuan, gedung gereja bisa selesai.  “Yang menarik saat itu pastor dan umat Katolik di Bartim hanya meminta sekali bantuan pemerintah dan selebihnya mereka bergotong-royong. Saya sangat salut tekad dan kebersamaan mereka menyelesaikan pembangunan tempat ibadah yang menjadi kebanggaan saat ini,” ungkapnya. (log/ens)
