PALANGKA RAYA–Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) resmi membuka tahap pelunasan biaya haji bagi jemaah reguler tahun 1446 Hijriah/2025 Masehi, dimulai 14 Februari 2025.
Tahap ini dibuka setelah terbit Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 6 Tahun 2025 tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji 1446 H/2025 M, yang bersumber dari biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) dan nilai manfaat.
Ditjen PHU juga telah mengumumkan daftar nama jemaah haji reguler yang masuk dalam alokasi kuota tahun ini. Daftar tersebut tercantum dalam surat nomor B-04045/DJ/Dt.II.II.1/HJ.00/02/2025 yang berisi daftar nama jemaah haji reguler yang berhak melunasi biaya perjalanan ibadah haji.
Menanggapi itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah H Noor Fahmi merinci, dari total 1.612 jemaah yang berhak melunasi biaya haji tahun ini, baru 463 orang yang telah melakukan pelunasan hingga 19 Februari 2025. Artinya, baru 28 persen dari total kuota jemaah haji Kalimantan Tengah.
“Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Bidang PHU, hingga 19 Februari 2025, baru 463 orang jemaah calon haji Kalimantan Tengah yang melunasi Bipih. Berarti masih ada 1.149 orang yang belum melunasi,” jelas Kakanwil, Rabu (19/2/2025).
Lebih lanjut ia menjelaskan, dari total 1.612 jemaah Kalimantan Tengah yang berhak melunasi tahun ini, 1.514 orang merupakan jemaah dengan nomor urut porsi keberangkatan, sementara 81 orang lain masuk dalam kategori prioritas lanjut usia (lansia).
Fahmi menambahkan, tiap jemaah telah membayar setoran awal Rp25.000.000 dan akan mendapatkan nilai manfaat sekitar Rp2.000.000 yang masuk ke virtual account mereka.
“Oleh karena itu, mereka hanya perlu membayar selisih dari Bipih yang telah ditetapkan dalam keppres,” tegasnya.
Jemaah haji asal Kalimantan Tengah yang tergabung dalam embarkasi Banjarmasin diwajibkan membayar Bipih sebesar Rp59.331.751. Sementara itu, besaran biaya penyelenggaraan ibadah haji (BPIH) untuk embarkasi Banjarmasin tahun 2025 adalah Rp93.310.259.
“Untuk petugas haji daerah (PHD) dan kelompok bimbingan ibadah haji dan umrah (KBIHU), besaran biaya haji yang harus dibayarkan mengikuti BPIH sesuai embarkasi masing-masing,” tambahnya.
Dengan masih banyaknya jemaah yang belum melunasi, Noor Fahmi mengimbau para jemaah Kalteng yang masuk dalam daftar berhak melunasi, agar segera menyelesaikan pembayaran sebelum batas waktu yang ditentukan, yaitu 14 Maret 2025.
“Kami imbau seluruh jemaah untuk segera melunasi Bipih agar persiapan keberangkatan berjalan lancar,” ujarnya.
Ia merinci, Palangka Raya memiliki 275 kuota dengan 80 jemaah yang sudah melunasi. Kabupaten Kapuas, dari 342 kuota, baru 51 yang melunasi. Barito Utara tercatat 42 pelunasan dari 118 kuota, sementara Barito Selatan 28 dari 129 kuota. Adapun Kotawaringin Timur memiliki angka pelunasan tertinggi, yakni 105 dari 211 kuota. Kotawaringin Barat sudah mencapai 75 pelunasan dari 126 kuota, sementara Lamandau 30 dari 42 kuota.
Di Sukamara, sudah 15 dari 27 jemaah yang melunasi. Kemudian, Pulang Pisau baru 5 dari 57 kuota. Untuk Gunung Mas, 2 jemaah sudah melunasi dari total 3 kuota. Seruyan tercatat 11 dari 64 kuota sudah melunasi. Katingan memiliki 51 kuota dengan 10 yang sudah melunasi.
Lalu, Barito Timur tercatat baru 9 dari 85 kuota. Murung Raya, belum satu pun yang melunasi dari total 65 kuota. Sementara itu, dari 15 kuota untuk PHD dan 2 untuk KBIHU, hingga saat ini belum satu pun yang melakukan pelunasan.
“Dengan waktu yang masih tersedia hingga 14 Maret 2025, kami harapkan para jemaah segera menyelesaikan pelunasan Bipih untuk memastikan kelancaran proses keberangkatan haji tahun ini,” pungkasnya.
Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah Hasan Basri, juga turut mengimbau seluruh jemaah haji asal Kalteng yang telah dinyatakan berhak melunasi biaya haji dan telah memenuhi syarat istitaah untuk segera melakukan pelunasan.
Hasan menekankan, pelunasan biaya haji merupakan tahapan penting dalam proses keberangkatan ke Tanah Suci. Oleh karena itu, ia meminta agar jemaah tidak menunda pembayaran guna memastikan seluruh proses administrasi berjalan lancar.
“Kami mengimbau seluruh jemaah yang telah masuk dalam daftar berhak melunasi, agar segera melakukan pembayaran sebelum batas waktu yang telah ditentukan. Ini penting supaya semua persiapan, baik administrasi maupun teknis, dapat berjalan sesuai jadwal,” katanya.
Ia juga mengingatkan, istitaah atau kemampuan dari aspek kesehatan, fisik, dan finansial menjadi syarat utama bagi jemaah yang akan berangkat. Oleh sebab itu, jemaah yang telah dinyatakan istitaah diharapkan segera melunasi biaya haji, agar tidak kehilangan kesempatan berangkat ke Tanah Suci tahun ini. (zia/ce/ala)
