Minggu, Mei 19, 2024
29.9 C
Palangkaraya

Diserbu Ibu-Ibu, Bapok Ludes Dibeli

PALANGKA RAYA-Puluhan ibu rumah tangga berdiri dua baris di belakang satu unit truk bertutup terpal biru yang terparkir di halaman Masjid Raya Darussalam Palangka Raya, Selasa pagi (31/1/2023). Antrean sudah mengular sebelum dibukanya pasar murah oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) bekerja sama dengan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).

Masyarakat cukup antusias dengan adanya operasi pasar ini. Berbondong-bondong datang ke Masjid Raya Darussalam untuk ikut antre membeli beras medium dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya yang bersubsidi. Harga jual yang ditawarkan pemprov cukup membuat ibu-ibu tidak ingin ketinggalan momen tersebut.

Pemprov Kalteng melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kalteng menyiapkan beberapa jenis bahan pokok (bapok), sedangkan Bulog menyediakan beras pera dan pulen bersubsidi. Kepala DKP Kalteng Riza Rahmadi melalui Kepala Bidang Distribusi Pangan Mahmudah mengatakan, barang kebutuhan pokok yang dijual pada operasi pasar murah ini lebih murah dibandingkan yang dijual di pasar atau warung, karena memang sudah disubsidi oleh pemerintah.

“Kami bekerja sama dengan Bulog pada gelaran pasar murah ini, kami sediakan beberapa komoditas bahan pokok sedangkan Bulog menyediakan beras,” katanya saat dibincangi di sela-sela pelayanan pasar murah, kemarin.

Dikatakannya, selisih harga bapok yang dijual di pasar murah dengan di pasar tradisional sekitar 4-5 ribu rupiah. Tentunya sangat terjangkau dan cukup meringankan masyarakat. Dinas Ketahanan Pangan Kalteng mendapatkan suplai sejumlah bapok itu langsung dari distributor dengan harga cukup murah. Apalagi disubsidi lagi oleh pemerintah.

Baca Juga :  Babinsa Turut Salurkan Sembako ke Warga Terdampak Banjir

“Pelaksanaan pasar murah ini lanjutan dari upaya pengendalian inflasi pada 2022 lalu, tahun ini akan tetap digelar hingga akhir tahun, dengan harapan bisa menjangkau masyarakat berekonomi menengah ke bawah, terutama menjelang ramadan dan hari raya Idulfitri nanti,” sebutnya kepada awak media.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, ada dua daerah sebagai sampel inflasi, yakni Kota Palangka Raya dan Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Namun pasar murah ini tidak hanya digelar di dua kota tersebut, tetapi menyebar di seluruh kabupaten/kota.

“Tahun lalu sudah dilaksanakan operasi pasar menyebar se-Kalteng, diupayakan tahun ini dilakukan hal yang sama,” ucapnya.

Pihaknya meyakini masyarakat akan tetap antusias membeli barang-barang kebutuhan pokok di pasar murah, terlebih jika pasar murah dibuka di wilayah yang cukup jauh dengan pasar.

“Biasanya kami buka (pasar murah, red) di tiap kecamatan mulai pukul 07.00 WIB, tapi masyarakat malah sudah datang pukul 06.00 WIB. Bahan pangan yang kami bawa tidak pernah tersisa. Bersyukur bisa mencukupi keperluan masyarakat yang datang,” tuturnya.

Mahmudah menyebut, masyarakat bisa mengajukan surat ke Dinas Ketahanan Pangan Kalteng untuk mengadakan pasar murah di salah satu tempat yang strategis yang banyak penduduknya. Pihaknya akan siap hadir memberikan pelayanan pasar murah.

“Silakan surati kami, dengan syarat daerah itu strategis dan banyak penduduknya, kami siap datang untuk menggelar pasar murah di wilayah itu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Penumpang Palsukan Surat PCR Disidang, Ngaku Terdesak Biaya selama Karantina

Sebagai informasi, pada operasi pasar murah yang digelar kemarin, Dinas Ketahanan Pangan Kalteng menyediakan 20 dus minyak goreng yang berisikan 12 kemasan satu liter, gula 300 kilogram, telur 50 tabak, serta bawang merah dan bawang putih masing-masing 50 kilogram. Sedangkan untuk beras tersedia lima ton beras karau dan satu ton beras pulen.

Salah satu warga, Rusini mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini. Baik bahan pokok yang disediakan dinas ketahanan pangan maupun beras yang disediakan pihak Bulog.

“Sangat terbantu, karena harganya sangat terjangkau dan jauh lebih murah dari harga pasar,” kata perempuan yang mengaku tinggal di Jalan G Obos XII, Palangka Raya.

Rusini mengaku sudah dua kali berbelanja di pasar murah. Pertama kali hanya sekadar mencoba beli dan merasakan beras medium yang dijual dengan harga terjangkau. Alhasil ia pun antusias untuk mendatangi operasi pasar murah untuk kedua kalinya.

“Saya biasanya makan beras pulen, berasnya enak, sehingga saya mau kembali lagi untuk beli,” jelas ibu rumah tangga ini.

Ia berharap pasar murah ini sesering mungkin digelar pemerintah daerah, karena cukup membantu mengurangi biaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Saya dapat informasi adanya pasar murah ini dari pesan grup WhatsApp, semoga saja sering digelar ke depan,” tutupnya. (abw/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Puluhan ibu rumah tangga berdiri dua baris di belakang satu unit truk bertutup terpal biru yang terparkir di halaman Masjid Raya Darussalam Palangka Raya, Selasa pagi (31/1/2023). Antrean sudah mengular sebelum dibukanya pasar murah oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) bekerja sama dengan Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog).

Masyarakat cukup antusias dengan adanya operasi pasar ini. Berbondong-bondong datang ke Masjid Raya Darussalam untuk ikut antre membeli beras medium dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya yang bersubsidi. Harga jual yang ditawarkan pemprov cukup membuat ibu-ibu tidak ingin ketinggalan momen tersebut.

Pemprov Kalteng melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kalteng menyiapkan beberapa jenis bahan pokok (bapok), sedangkan Bulog menyediakan beras pera dan pulen bersubsidi. Kepala DKP Kalteng Riza Rahmadi melalui Kepala Bidang Distribusi Pangan Mahmudah mengatakan, barang kebutuhan pokok yang dijual pada operasi pasar murah ini lebih murah dibandingkan yang dijual di pasar atau warung, karena memang sudah disubsidi oleh pemerintah.

“Kami bekerja sama dengan Bulog pada gelaran pasar murah ini, kami sediakan beberapa komoditas bahan pokok sedangkan Bulog menyediakan beras,” katanya saat dibincangi di sela-sela pelayanan pasar murah, kemarin.

Dikatakannya, selisih harga bapok yang dijual di pasar murah dengan di pasar tradisional sekitar 4-5 ribu rupiah. Tentunya sangat terjangkau dan cukup meringankan masyarakat. Dinas Ketahanan Pangan Kalteng mendapatkan suplai sejumlah bapok itu langsung dari distributor dengan harga cukup murah. Apalagi disubsidi lagi oleh pemerintah.

Baca Juga :  Babinsa Turut Salurkan Sembako ke Warga Terdampak Banjir

“Pelaksanaan pasar murah ini lanjutan dari upaya pengendalian inflasi pada 2022 lalu, tahun ini akan tetap digelar hingga akhir tahun, dengan harapan bisa menjangkau masyarakat berekonomi menengah ke bawah, terutama menjelang ramadan dan hari raya Idulfitri nanti,” sebutnya kepada awak media.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Kalteng, ada dua daerah sebagai sampel inflasi, yakni Kota Palangka Raya dan Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Namun pasar murah ini tidak hanya digelar di dua kota tersebut, tetapi menyebar di seluruh kabupaten/kota.

“Tahun lalu sudah dilaksanakan operasi pasar menyebar se-Kalteng, diupayakan tahun ini dilakukan hal yang sama,” ucapnya.

Pihaknya meyakini masyarakat akan tetap antusias membeli barang-barang kebutuhan pokok di pasar murah, terlebih jika pasar murah dibuka di wilayah yang cukup jauh dengan pasar.

“Biasanya kami buka (pasar murah, red) di tiap kecamatan mulai pukul 07.00 WIB, tapi masyarakat malah sudah datang pukul 06.00 WIB. Bahan pangan yang kami bawa tidak pernah tersisa. Bersyukur bisa mencukupi keperluan masyarakat yang datang,” tuturnya.

Mahmudah menyebut, masyarakat bisa mengajukan surat ke Dinas Ketahanan Pangan Kalteng untuk mengadakan pasar murah di salah satu tempat yang strategis yang banyak penduduknya. Pihaknya akan siap hadir memberikan pelayanan pasar murah.

“Silakan surati kami, dengan syarat daerah itu strategis dan banyak penduduknya, kami siap datang untuk menggelar pasar murah di wilayah itu,” ungkapnya.

Baca Juga :  Penumpang Palsukan Surat PCR Disidang, Ngaku Terdesak Biaya selama Karantina

Sebagai informasi, pada operasi pasar murah yang digelar kemarin, Dinas Ketahanan Pangan Kalteng menyediakan 20 dus minyak goreng yang berisikan 12 kemasan satu liter, gula 300 kilogram, telur 50 tabak, serta bawang merah dan bawang putih masing-masing 50 kilogram. Sedangkan untuk beras tersedia lima ton beras karau dan satu ton beras pulen.

Salah satu warga, Rusini mengaku sangat terbantu dengan adanya pasar murah ini. Baik bahan pokok yang disediakan dinas ketahanan pangan maupun beras yang disediakan pihak Bulog.

“Sangat terbantu, karena harganya sangat terjangkau dan jauh lebih murah dari harga pasar,” kata perempuan yang mengaku tinggal di Jalan G Obos XII, Palangka Raya.

Rusini mengaku sudah dua kali berbelanja di pasar murah. Pertama kali hanya sekadar mencoba beli dan merasakan beras medium yang dijual dengan harga terjangkau. Alhasil ia pun antusias untuk mendatangi operasi pasar murah untuk kedua kalinya.

“Saya biasanya makan beras pulen, berasnya enak, sehingga saya mau kembali lagi untuk beli,” jelas ibu rumah tangga ini.

Ia berharap pasar murah ini sesering mungkin digelar pemerintah daerah, karena cukup membantu mengurangi biaya masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. “Saya dapat informasi adanya pasar murah ini dari pesan grup WhatsApp, semoga saja sering digelar ke depan,” tutupnya. (abw/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/