Jumat, November 22, 2024
25.1 C
Palangkaraya

Silahkan Kasih Saran Nama yang Cocok untuk Bundaran Besar

PALANGKA RAYA-Renovasi Bundaran Besar (Bunbes) Palangka Raya bakal segera rampung. Proyek Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng tersebut telah memasuki tahap finishing dan akan segera difungsikan. Penyempurnaan demi penyempurnaan terus dilakukan. Seperti penambahan infrastruktur pendukung yang menambah estetika bangunan yang digadang-gadang akan menjadi ikon Bumi Tambun Bungai itu.

Sebagai ikon penting yang menjadi representasi Kalteng, pemberian nama Bunbes Palangka Raya pun memerlukan saran dan masukan dari masyarakat. Hal itu diungkapkan langsung Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran. Ia meminta masyarakat memberikan saran perihal pemberian nama untuk bundaran tersebut.

“Coba cari nama untuk bunbes ini. Kalian (masyarakat, red) beri nama. Saya minta masukan dari seluruh masyarakat Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya. Silakan memasukkan saran ke akun-akun media sosial kami. Kami akan pertimbangkan bersama-sama,” ungkap Sugianto dalam sambutan saat kegiatan deklarasi pemilu damai di Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (4/2).

Sugianto mengatakan, pihaknya akan membangun ruang terbuka hijau (RTH) yang berada di lokasi bekas gedung KONI Kalteng, di mana gedung tersebut bersebelahan dengan Kantor Dispora Kalteng dan bundaran. Gedung tersebut akan dibongkar dan dijadikan kawasan RTH.

Baca Juga :  Agustiar: Penindakan Pelaku Narkoba Masih Terkesan Setengah-Setengah

“Nanti silakan beri saran ke gubernur, akan kami bongkar, lalu dijadikan RTH, karena kalau tidak dibongkar, terlihat kumuh. Kami minta persetujuan masyarakat Palangka Raya,” ucapnya.

Tak hanya itu, Sugianto menyebut di samping membangun RTH, juga akan dibangun playgroup dan Taman Kanak-kanak (TK) milik Pemprov Kalteng yang bisa menampung 300-500 anak didik. Pembangunan itu diharapkan dapat memberikan kepastian bagi Kota Palangka Raya dalam rangka membangun sumber daya manusia (SDM), di samping membangun universitas-universitas baru.

“Bundaran ini kami letakkan sebagai episentrum semangat untuk mendukung kebangkitan pembangunan Kalteng,” tutur pria bergelar sarjana ilmu pemerintahan tersebut.

Keputusan merenovasi Bundaran Besar dalam bingkai semangat pembangunan agar Kalteng memiliki ikon kota yang melekat dalam ingatan masyarakat, terutama orang-orang dari luar daerah yang berkunjung ke ibu kota Provinsi Kalteng ini.

Baca Juga :  Kobar Cuma Mempeketat Pintu Masuk Provinsi

“Kita bicara kualitas pembangunan, bukan kualitas kepemimpinan. Salah satu contohnya dengan membangun ulang bunbes di Palangka Raya ini, karena bundaran ini adalah wajah dan martabat Kalteng,” jelasnya.

Semangat dalam membangun, lanjut Sugianto, harus terus digelorakan. Sebab, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Kalteng tahun ini sudah sangat meningkat. Jika ditotalkan hampir mencapai Rp10 triliun. Anggaran perubahan juga berada di angka Rp9,7 triliun. Karena itu, ia meyakini dalam lima tahun ke depan, APBD Kalteng bisa menyentuh angka Rp15 triliun. Maka dari itu, ia meminta agar pemerintah daerah kabupaten/kota se-Kalteng tidak tanggung-tanggung dalam membangun.

“Dalam melakukan pembangunan di berbagai sektor, kalau bisa jangan tanggung-tanggung, misalkan ketahanan pangan, buatlah sawah skala besar dan lainnya, sehingga pembangunannya tidak tanggung, tetapi juga harus diawali dengan perencanaan yang matang,” tutupnya. (dan/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Renovasi Bundaran Besar (Bunbes) Palangka Raya bakal segera rampung. Proyek Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng tersebut telah memasuki tahap finishing dan akan segera difungsikan. Penyempurnaan demi penyempurnaan terus dilakukan. Seperti penambahan infrastruktur pendukung yang menambah estetika bangunan yang digadang-gadang akan menjadi ikon Bumi Tambun Bungai itu.

Sebagai ikon penting yang menjadi representasi Kalteng, pemberian nama Bunbes Palangka Raya pun memerlukan saran dan masukan dari masyarakat. Hal itu diungkapkan langsung Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran. Ia meminta masyarakat memberikan saran perihal pemberian nama untuk bundaran tersebut.

“Coba cari nama untuk bunbes ini. Kalian (masyarakat, red) beri nama. Saya minta masukan dari seluruh masyarakat Kalteng, khususnya Kota Palangka Raya. Silakan memasukkan saran ke akun-akun media sosial kami. Kami akan pertimbangkan bersama-sama,” ungkap Sugianto dalam sambutan saat kegiatan deklarasi pemilu damai di Bundaran Besar Palangka Raya, Minggu (4/2).

Sugianto mengatakan, pihaknya akan membangun ruang terbuka hijau (RTH) yang berada di lokasi bekas gedung KONI Kalteng, di mana gedung tersebut bersebelahan dengan Kantor Dispora Kalteng dan bundaran. Gedung tersebut akan dibongkar dan dijadikan kawasan RTH.

Baca Juga :  Agustiar: Penindakan Pelaku Narkoba Masih Terkesan Setengah-Setengah

“Nanti silakan beri saran ke gubernur, akan kami bongkar, lalu dijadikan RTH, karena kalau tidak dibongkar, terlihat kumuh. Kami minta persetujuan masyarakat Palangka Raya,” ucapnya.

Tak hanya itu, Sugianto menyebut di samping membangun RTH, juga akan dibangun playgroup dan Taman Kanak-kanak (TK) milik Pemprov Kalteng yang bisa menampung 300-500 anak didik. Pembangunan itu diharapkan dapat memberikan kepastian bagi Kota Palangka Raya dalam rangka membangun sumber daya manusia (SDM), di samping membangun universitas-universitas baru.

“Bundaran ini kami letakkan sebagai episentrum semangat untuk mendukung kebangkitan pembangunan Kalteng,” tutur pria bergelar sarjana ilmu pemerintahan tersebut.

Keputusan merenovasi Bundaran Besar dalam bingkai semangat pembangunan agar Kalteng memiliki ikon kota yang melekat dalam ingatan masyarakat, terutama orang-orang dari luar daerah yang berkunjung ke ibu kota Provinsi Kalteng ini.

Baca Juga :  Kobar Cuma Mempeketat Pintu Masuk Provinsi

“Kita bicara kualitas pembangunan, bukan kualitas kepemimpinan. Salah satu contohnya dengan membangun ulang bunbes di Palangka Raya ini, karena bundaran ini adalah wajah dan martabat Kalteng,” jelasnya.

Semangat dalam membangun, lanjut Sugianto, harus terus digelorakan. Sebab, anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Provinsi Kalteng tahun ini sudah sangat meningkat. Jika ditotalkan hampir mencapai Rp10 triliun. Anggaran perubahan juga berada di angka Rp9,7 triliun. Karena itu, ia meyakini dalam lima tahun ke depan, APBD Kalteng bisa menyentuh angka Rp15 triliun. Maka dari itu, ia meminta agar pemerintah daerah kabupaten/kota se-Kalteng tidak tanggung-tanggung dalam membangun.

“Dalam melakukan pembangunan di berbagai sektor, kalau bisa jangan tanggung-tanggung, misalkan ketahanan pangan, buatlah sawah skala besar dan lainnya, sehingga pembangunannya tidak tanggung, tetapi juga harus diawali dengan perencanaan yang matang,” tutupnya. (dan/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/