Selasa, November 26, 2024
23.8 C
Palangkaraya

Bercocok Tanam tanpa Zat Kimia

Para kelompok tani yang berkunjung ke ladang itu pun menyimak betul penjelasan singkat dari Randi. Apa yang menjadi ide Randi itu dirasakan sangat memecah kebuntuan bagi para petani di pedalaman Kalteng. Cara simpel itu dinilai bisa dipraktikkan untuk mendukung pertanian.

Tak jauh dari ladang Randi dan Rusman, perwakilan kelompok tani itu juga melihat langsung budi daya lebah madu Must Yoan Farm. Budi daya lebah madu baik mellifera maupun kelulut dirasa saling berkaitan dengan bercocok tanam tanpa bahan kimia. Yoanes Budiyana, empunya lebah madu Budiyana juga menjelaskan rinci bagaimana proses awal membuat koloni sampai merawat agar lebah-lebah tidak kabur atau mati. Salah satunya yaitu dengan menanam tanaman tanpa pestisida.”Untuk budi daya lebah madu, satu hal yang harus dihindari adalah penggunaan pestisida dalam bercocok tanam,”ungkapnya.

Baca Juga :  Eddy Raya: Penunjukkan Sancho Sesuai AD/ART KONI

Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Borneo Nature Foundation (BNF) Indonesia, Yuliana Nona menjelaskan, dalam gelaran temu tani yang diikuti kelompok tani di Das Rungan, Manuhing, Kapuas, Barito, dan Kahayan ini, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat memanfaatkan lahan sekitar rumah mereka.

“Idenya sederhana, yaitu menghasilkan pangan yang dapat dikonsumsi tanpa melakukan hal-hal yang cenderung merusak alam,” kata Nona.

Terlebih ancaman perubahan iklim juga berdampak buruk bagi keberlangsungan pangan lokal. Begitu juga alih fungsi lahan, pertambangan liar, dan penyetruman, dan minimnya kepedulian masyarakat akan alam sekitar.

Hal yang dipetik dari penggunaan eco enzyme adalah mengurangi polusi. Bayangkan saja, gas metana yang dikeluarkan dari sampah yang dibuang bisa dapat memerangkap 21 kali lebih banyak panas dari pada karbondioksida. Alhasil, ia bisa memperburuk pemanasan global. Untuk itu penggunaan eco enzyme sangat baik untuk kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  JCH Kalteng Bertolak ke Arafah

“Dengan melihat langsung praktik-praktik bercocok tanam tanpa zat kimia, dan permakultur, mereka bisa memperlakukan lahan yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal. Toh cara itu bisa mengurangi atau menghilangkan polusi udara,”bebernya.

Para kelompok tani yang berkunjung ke ladang itu pun menyimak betul penjelasan singkat dari Randi. Apa yang menjadi ide Randi itu dirasakan sangat memecah kebuntuan bagi para petani di pedalaman Kalteng. Cara simpel itu dinilai bisa dipraktikkan untuk mendukung pertanian.

Tak jauh dari ladang Randi dan Rusman, perwakilan kelompok tani itu juga melihat langsung budi daya lebah madu Must Yoan Farm. Budi daya lebah madu baik mellifera maupun kelulut dirasa saling berkaitan dengan bercocok tanam tanpa bahan kimia. Yoanes Budiyana, empunya lebah madu Budiyana juga menjelaskan rinci bagaimana proses awal membuat koloni sampai merawat agar lebah-lebah tidak kabur atau mati. Salah satunya yaitu dengan menanam tanaman tanpa pestisida.”Untuk budi daya lebah madu, satu hal yang harus dihindari adalah penggunaan pestisida dalam bercocok tanam,”ungkapnya.

Baca Juga :  Eddy Raya: Penunjukkan Sancho Sesuai AD/ART KONI

Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Borneo Nature Foundation (BNF) Indonesia, Yuliana Nona menjelaskan, dalam gelaran temu tani yang diikuti kelompok tani di Das Rungan, Manuhing, Kapuas, Barito, dan Kahayan ini, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar dapat memanfaatkan lahan sekitar rumah mereka.

“Idenya sederhana, yaitu menghasilkan pangan yang dapat dikonsumsi tanpa melakukan hal-hal yang cenderung merusak alam,” kata Nona.

Terlebih ancaman perubahan iklim juga berdampak buruk bagi keberlangsungan pangan lokal. Begitu juga alih fungsi lahan, pertambangan liar, dan penyetruman, dan minimnya kepedulian masyarakat akan alam sekitar.

Hal yang dipetik dari penggunaan eco enzyme adalah mengurangi polusi. Bayangkan saja, gas metana yang dikeluarkan dari sampah yang dibuang bisa dapat memerangkap 21 kali lebih banyak panas dari pada karbondioksida. Alhasil, ia bisa memperburuk pemanasan global. Untuk itu penggunaan eco enzyme sangat baik untuk kehidupan sehari-hari.

Baca Juga :  JCH Kalteng Bertolak ke Arafah

“Dengan melihat langsung praktik-praktik bercocok tanam tanpa zat kimia, dan permakultur, mereka bisa memperlakukan lahan yang ada di sekitar lingkungan tempat tinggal. Toh cara itu bisa mengurangi atau menghilangkan polusi udara,”bebernya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/