Senin, Mei 20, 2024
32.3 C
Palangkaraya

Dari Gebyar Posyandu Presisi Polda Kalteng

Tekan Angka Stunting Menuju Indonesia Emas 2045

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) ikut mencegah stunting di Kalimantan Tengah (Kalteng). Berbagai upaya pun dilakukan. Salah satunya melalui Gebyar Posyandu Presisi yang digagas Polda Kalteng.  

 

MUTOHAROH-AGUS JAYA, Palangka Raya

 

RABU (8/5), ratusan ibu hamil dan balita memadati Aula Universitas Palangka Raya (UPR) di Jalan Hendrik Timang. Mereka hadir dalam rangka mengikuti kegiatan bakti kesehatan dan bantuan sosial dalam rangka Gebyar Posyandu Presisi Polda Kalteng.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Djoko Poerwanto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk pelayanan yang diharapkan bermanfaat bagi masyarakat.

“Perlu kita sadari stunting ada di Kalimantan Tengah sekarang, kita harus memikirkan cara agar angka stunting bisa turun dengan cepat,” tegas Kapolda Kalteng.

Kapolda menambahkan, ada berbagai pelayanan yang tersedia, mulai dari pemberian gizi, kesiapan melahirkan, persiapan untuk yang akan menikah, konseling dengan dokter spesialis anak, dan lain sebagainya. Melalui kegiatan itu diharapkan bisa mendapat tanggapan dari masyarakat, hal-hal yang perlu dilakukan serta dikembangkan untuk perbaikan ke depannya.

“Tadi ada beberapa interaksi dengan masyarakat yang kami harapkan ke depan menjadi lebih baik, tadi juga sudah disampaikan masyarakat, itu menjadi PR kita ke depannya, tetapi sekali lagi ini adalah kegiatan bersama, bagaimana bertanggung jawab terhadap generasi emas tahun 2045 yang dimulai dari sekarang,” ujarnya.

Baca Juga :  Polda Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Kapolda menargetkan kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Kalteng. Karena itulah kegiatan gebyar posyandu digelar 14 kota/kabupaten yang ada di Kalteng. Tak hanya pemeriksaan kepada ibu hamil dan balita, tetapi juga ada pemberian bantuan sosial dari Kapolda Kalteng.

“Targetnya sebanyak mungkin dengan kemampuan kami untuk mempercapat penurunan stunting di Kalteng,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo yang turut hadir mengungkapkan terima kasih serta mengapresiasi Kapolda Kalteng dan seluruh jajaran. Terutama kepada Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Kalteng yang telah menggelar bakti sosial kesehatan bagi masyarakat.

Sebagaimana diketahui, gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada anak dikarenakan kekurangan asupan nutrisi, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Stunting menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan sumber daya manusia (SDM). Saat berada dalam kandungan ibu, organ-organ penting seperti otak, jantung, hati, ginjal, paru-paru, dan tulang mulai terbentuk dan berkembang. Setelah itu dilanjutkan pada masa dua tahun setelah kelahiran, di mana anak mulai beradaptasi dengan lingkungan dan menjadi puncak perkembangan fungsi kognitif anak.

Baca Juga :  Belum Kemarau, tapi Sudah Panas, Ini Penjelasan BMKG

“Seribu hari pertama kehidupan atau HPK merupakan masa awal kehidupan janin dalam kandungan ibunya selama 270 hari, yang mana proses ini berlanjut hingga dua tahun pertama kehidupan selama 730 hari yang disebut masa emas,” kata Edy Pratowo.

Gebyar Posyandu Presisi Polda Kalteng itu dinilai sangat baik untuk dilakukan, karena kegiatan tersebut menargetkan para ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Selain itu, juga merupakan bentuk upaya dalam menggiatkan kembali pos pelayanan terpadu atau posyandu, yang merupakan garda terdepan untuk memajukan kesehatan masyarakat, termasuk dalam menekan angka stunting.

“Kegiatan ini juga sekaligus bukti nyata dukungan dan kolaborasi antarpemangku kepentingan dalam melakukan upaya-upaya akselerasi untuk mempercepat penurunan stunting di Kalteng,” pungkasnya. (*/sja/ala)

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) ikut mencegah stunting di Kalimantan Tengah (Kalteng). Berbagai upaya pun dilakukan. Salah satunya melalui Gebyar Posyandu Presisi yang digagas Polda Kalteng.  

 

MUTOHAROH-AGUS JAYA, Palangka Raya

 

RABU (8/5), ratusan ibu hamil dan balita memadati Aula Universitas Palangka Raya (UPR) di Jalan Hendrik Timang. Mereka hadir dalam rangka mengikuti kegiatan bakti kesehatan dan bantuan sosial dalam rangka Gebyar Posyandu Presisi Polda Kalteng.

Kapolda Kalteng Irjen Pol Drs Djoko Poerwanto mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bentuk pelayanan yang diharapkan bermanfaat bagi masyarakat.

“Perlu kita sadari stunting ada di Kalimantan Tengah sekarang, kita harus memikirkan cara agar angka stunting bisa turun dengan cepat,” tegas Kapolda Kalteng.

Kapolda menambahkan, ada berbagai pelayanan yang tersedia, mulai dari pemberian gizi, kesiapan melahirkan, persiapan untuk yang akan menikah, konseling dengan dokter spesialis anak, dan lain sebagainya. Melalui kegiatan itu diharapkan bisa mendapat tanggapan dari masyarakat, hal-hal yang perlu dilakukan serta dikembangkan untuk perbaikan ke depannya.

“Tadi ada beberapa interaksi dengan masyarakat yang kami harapkan ke depan menjadi lebih baik, tadi juga sudah disampaikan masyarakat, itu menjadi PR kita ke depannya, tetapi sekali lagi ini adalah kegiatan bersama, bagaimana bertanggung jawab terhadap generasi emas tahun 2045 yang dimulai dari sekarang,” ujarnya.

Baca Juga :  Polda Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Kapolda menargetkan kegiatan ini bisa bermanfaat bagi masyarakat Kalteng. Karena itulah kegiatan gebyar posyandu digelar 14 kota/kabupaten yang ada di Kalteng. Tak hanya pemeriksaan kepada ibu hamil dan balita, tetapi juga ada pemberian bantuan sosial dari Kapolda Kalteng.

“Targetnya sebanyak mungkin dengan kemampuan kami untuk mempercapat penurunan stunting di Kalteng,” tandasnya.

Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Kalteng Edy Pratowo yang turut hadir mengungkapkan terima kasih serta mengapresiasi Kapolda Kalteng dan seluruh jajaran. Terutama kepada Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokes) Polda Kalteng yang telah menggelar bakti sosial kesehatan bagi masyarakat.

Sebagaimana diketahui, gangguan tumbuh kembang yang terjadi pada anak dikarenakan kekurangan asupan nutrisi, terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK). Stunting menjadi ancaman serius bagi pertumbuhan sumber daya manusia (SDM). Saat berada dalam kandungan ibu, organ-organ penting seperti otak, jantung, hati, ginjal, paru-paru, dan tulang mulai terbentuk dan berkembang. Setelah itu dilanjutkan pada masa dua tahun setelah kelahiran, di mana anak mulai beradaptasi dengan lingkungan dan menjadi puncak perkembangan fungsi kognitif anak.

Baca Juga :  Belum Kemarau, tapi Sudah Panas, Ini Penjelasan BMKG

“Seribu hari pertama kehidupan atau HPK merupakan masa awal kehidupan janin dalam kandungan ibunya selama 270 hari, yang mana proses ini berlanjut hingga dua tahun pertama kehidupan selama 730 hari yang disebut masa emas,” kata Edy Pratowo.

Gebyar Posyandu Presisi Polda Kalteng itu dinilai sangat baik untuk dilakukan, karena kegiatan tersebut menargetkan para ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. Selain itu, juga merupakan bentuk upaya dalam menggiatkan kembali pos pelayanan terpadu atau posyandu, yang merupakan garda terdepan untuk memajukan kesehatan masyarakat, termasuk dalam menekan angka stunting.

“Kegiatan ini juga sekaligus bukti nyata dukungan dan kolaborasi antarpemangku kepentingan dalam melakukan upaya-upaya akselerasi untuk mempercepat penurunan stunting di Kalteng,” pungkasnya. (*/sja/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/