Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Diwarnai Munculnya Kasus Positif Covid,

Akhirnya Jemaah Pulang Sama-Sama ke Palangka Raya

MINGGU (6/3) waktu Arab Saudi, 165 orang  jemaah umrah PT Raihan Alya Tour meninggalkan Kota Makkah. Kami pulang melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Sekitar satu jam lebih dari Kota Makkah menuju bandara internasional yang memiliki jadwal penerbangan terpadat di dunia ini.

Kami tiba di bandara sekitar pukul 13.00 waktu Arab Saudi. Sebelum masuk pemeriksaan di Imigrasi, Ustaz HM Al-Ghifari membagikan paspor dan surat hasil PCR kepada 165 jemaah. Jemaah yang sudah mendapatkan paspor dan surat PCR negatif langsung bisa masuk ke Imigrasi. Antrean cukup panjang. Baru bisa sampai di ruang tunggu empat jam kemudian.

Setelah lama menunggu, akhirnya pukul 19.30 waktu Arab Saudi atau sekitar pukul 23.30 WIB kami lepas landas menggunakan pesawat Lion Air JT1113 menuju Bandara Soekarno-Hatta. Setelah menempuh penerbangan dengan waktu kurang lebih 9 jam 45 menit, akhirnya pesawat yang kami tumpangi mendarat sekitar pukul 08.00 WIB hari berikutnya.

Kami keluar dari pintu pesawat melalui garbrata dan langsung masuk ke terminal bandara. Di situ kami disambut petugas bandara dan Satgas Covid-19. Diminta menunjukkan paspor. Kemudian nama kami dipanggil sesuai yang tertera dalam paspor untuk masuk dalam sebuah bilik berukuran 2×2 meter.

Di setiap bilik sudah stand by tenaga kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Siap mengambil sampel swab. Saya masuk di bilik nomor 5. Berbeda dengan PCR yang dilakukan di Arab Saudi yang hanya mengambil sampel dari dalam mulut, kali ini pengambilan sampelnya dari lubang hidung dan mulut.

Hasil tes pertama ini kurang menggembirakan. Malam harinya, telepon saya berdering. Petugas memberi tahu jika saya positif Covid-19. Tiga rekan sekamar saat di Madinah dan Makkah pun sama hasilnya. Setidaknya, 20 orang rombongan jemaah terpapar.

Baca Juga :  Hanya 25 Persen ASN yang Kerja di Kantor

Saya sendiri tidak terlalu kaget dan biasa saja merespons pemberitahuan itu. Saya dan rekan lain tetap tenang. Karena tidak ada gejala batuk, pilek, atau demam. Makan dan minum normal seperti biasa. Kami pun akhirnya tetap berada di kamar sampai menunggu hasil PCR selanjutnya. Kami dikarantina di Orchardz Hotel, Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Selatan.

Terpapar Covid-19 juga menjadi risiko, meskipun sudah vaksin dosis lengkap, sudah menerapkan prokes selama berada di Arab Saudi.  “Virusnya tidak kelihatan, meski prokes ketat, masih saja kebobolan,” celetuk teman sekamar.

Karena hasil pemeriksaan menunjukkan positif Covid-19, jemaah yang terpapar tetap berada dalam kamar hotel. Selama menjalani karantina sembari menunggu PCR berikutnya, kami diberi obat, vitamin, dan susu untuk imun tubuh. Bersyukur hasil PCR kedua menggembirakan. Tidak ada lagi jemaah yang terpapar. Semua jemaah negatif Covid-19. Keesokan harinya jemaah sudah bisa keluar dari lokasi karantina.

“Silakan bagi bapak ibu jemaah yang mau ikut tur ke Masjid Kubah Emas, Masjid Istiqlal, dan ziarah ke makam Habib Husin. Sarapan pagi disiapkan. Kita berangkat pukul 03.00 WIB, sehingga salat Subuh bisa berjemaah di Masjid Kubah Emas, karena perjalanan subuh tidak macet,” kata Ustaz HM Al-Ghifari selaku owner PT Raihan Alya Tour yang terus mewanti-wanti jemaah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama tur religi dilaksanakan.

Tur religi ini diikuti 56 jemaah. Sementara saya dan lebih dari separuh rombongan memilih beristirahat di hotel.

Setelah rombongan kami selesai menjalani karantina di Jakarta, pada Kamis (10/3) rombongan PT Raihan Alya Tour pulang ke Palangka Raya.

“Insyaallah kita berangkat sama-sama, pulangnya juga sama-sama. Alhamdulillah semua jemaah sehat. Mohon tetap dijaga kesehatan dengan selalu menjaga protokol kesehatan,” pinta Ustaz HM Al-Ghifari, Rabu (9/3).

Baca Juga :  DAD Kalteng Buka Pasar Ramadan

Ustaz HM Al-Ghifari juga meminta maaf kepada jemaah, jika selama perjalanan umrah dari Palangka Raya ke Arab Saudi hingga kembali lagi ke Palangka Raya terdapat pelayanan yang kurang memuaskan. “Sekali lagi ulun (saya, red) mohon maaf apabila ada pelayanan saya maupun staf serta mutawif di Arab Saudi yang belum memuaskan. Itulah kemampuan kami,” ucap Ustaz HM Al-Ghifari.

Akan tetapi, jemaah justru merasa pelayanan yang diberikan PT Raihan Alya Tour sangat luar biasa. “Pelayanan sangat bagus, kami terlayani dengan baik. Tidak salah jika banyak jemaah yang memilih berangkat umrah menggunakan jasa PT Raihan Alya Tour, karena totalitas dalam memberikan pelayanan,” ucap salah satu jemaah umrah, Eko Suratno.

Deddy Porwanto, jemaah umrah lain juga mengaku senang berangkat bersama PT Raihan Alya Tour. Sosok Ustaz HM Al-Ghifari langsung mengurus keperluan jemaah. Sejak berangkat pada Rabu (23/2) lalu sampai Rabu (9/3), tidak ada satu pun keluhan dari jemaah, baik secara lisan maupun di grup WhatsApp umrah. “Semua jemaah senang dan nyaman berangkat umrah bersama PT Raihan Alya Tour,” katanya.

Demikian ulasan perjalanan umrah saya bersama agen travel haji umrah PT Raihan Alya Tour di tengah merebaknya wabah Omicron. Semoga ibadah umrah seluruh jemaah mambrur. Saya bersama karyawan yang diberi kesempatan berangkat umrah tahun ini, yakni Albert M Sholeh dan Eko Suratno, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada direksi dan manajemen PT Kalteng Pos Press. Semoga Kalteng Pos makin berkembang dan tetap menjadi media terdepan dan selalu lebih maju di Bumi Tambun Bungai. Amin. (ce/ram/ko)

Akhirnya Jemaah Pulang Sama-Sama ke Palangka Raya

MINGGU (6/3) waktu Arab Saudi, 165 orang  jemaah umrah PT Raihan Alya Tour meninggalkan Kota Makkah. Kami pulang melalui Bandara King Abdul Aziz, Jeddah. Sekitar satu jam lebih dari Kota Makkah menuju bandara internasional yang memiliki jadwal penerbangan terpadat di dunia ini.

Kami tiba di bandara sekitar pukul 13.00 waktu Arab Saudi. Sebelum masuk pemeriksaan di Imigrasi, Ustaz HM Al-Ghifari membagikan paspor dan surat hasil PCR kepada 165 jemaah. Jemaah yang sudah mendapatkan paspor dan surat PCR negatif langsung bisa masuk ke Imigrasi. Antrean cukup panjang. Baru bisa sampai di ruang tunggu empat jam kemudian.

Setelah lama menunggu, akhirnya pukul 19.30 waktu Arab Saudi atau sekitar pukul 23.30 WIB kami lepas landas menggunakan pesawat Lion Air JT1113 menuju Bandara Soekarno-Hatta. Setelah menempuh penerbangan dengan waktu kurang lebih 9 jam 45 menit, akhirnya pesawat yang kami tumpangi mendarat sekitar pukul 08.00 WIB hari berikutnya.

Kami keluar dari pintu pesawat melalui garbrata dan langsung masuk ke terminal bandara. Di situ kami disambut petugas bandara dan Satgas Covid-19. Diminta menunjukkan paspor. Kemudian nama kami dipanggil sesuai yang tertera dalam paspor untuk masuk dalam sebuah bilik berukuran 2×2 meter.

Di setiap bilik sudah stand by tenaga kesehatan yang mengenakan alat pelindung diri (APD) lengkap. Siap mengambil sampel swab. Saya masuk di bilik nomor 5. Berbeda dengan PCR yang dilakukan di Arab Saudi yang hanya mengambil sampel dari dalam mulut, kali ini pengambilan sampelnya dari lubang hidung dan mulut.

Hasil tes pertama ini kurang menggembirakan. Malam harinya, telepon saya berdering. Petugas memberi tahu jika saya positif Covid-19. Tiga rekan sekamar saat di Madinah dan Makkah pun sama hasilnya. Setidaknya, 20 orang rombongan jemaah terpapar.

Baca Juga :  Hanya 25 Persen ASN yang Kerja di Kantor

Saya sendiri tidak terlalu kaget dan biasa saja merespons pemberitahuan itu. Saya dan rekan lain tetap tenang. Karena tidak ada gejala batuk, pilek, atau demam. Makan dan minum normal seperti biasa. Kami pun akhirnya tetap berada di kamar sampai menunggu hasil PCR selanjutnya. Kami dikarantina di Orchardz Hotel, Jalan Pangeran Jayakarta, Jakarta Selatan.

Terpapar Covid-19 juga menjadi risiko, meskipun sudah vaksin dosis lengkap, sudah menerapkan prokes selama berada di Arab Saudi.  “Virusnya tidak kelihatan, meski prokes ketat, masih saja kebobolan,” celetuk teman sekamar.

Karena hasil pemeriksaan menunjukkan positif Covid-19, jemaah yang terpapar tetap berada dalam kamar hotel. Selama menjalani karantina sembari menunggu PCR berikutnya, kami diberi obat, vitamin, dan susu untuk imun tubuh. Bersyukur hasil PCR kedua menggembirakan. Tidak ada lagi jemaah yang terpapar. Semua jemaah negatif Covid-19. Keesokan harinya jemaah sudah bisa keluar dari lokasi karantina.

“Silakan bagi bapak ibu jemaah yang mau ikut tur ke Masjid Kubah Emas, Masjid Istiqlal, dan ziarah ke makam Habib Husin. Sarapan pagi disiapkan. Kita berangkat pukul 03.00 WIB, sehingga salat Subuh bisa berjemaah di Masjid Kubah Emas, karena perjalanan subuh tidak macet,” kata Ustaz HM Al-Ghifari selaku owner PT Raihan Alya Tour yang terus mewanti-wanti jemaah untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama tur religi dilaksanakan.

Tur religi ini diikuti 56 jemaah. Sementara saya dan lebih dari separuh rombongan memilih beristirahat di hotel.

Setelah rombongan kami selesai menjalani karantina di Jakarta, pada Kamis (10/3) rombongan PT Raihan Alya Tour pulang ke Palangka Raya.

“Insyaallah kita berangkat sama-sama, pulangnya juga sama-sama. Alhamdulillah semua jemaah sehat. Mohon tetap dijaga kesehatan dengan selalu menjaga protokol kesehatan,” pinta Ustaz HM Al-Ghifari, Rabu (9/3).

Baca Juga :  DAD Kalteng Buka Pasar Ramadan

Ustaz HM Al-Ghifari juga meminta maaf kepada jemaah, jika selama perjalanan umrah dari Palangka Raya ke Arab Saudi hingga kembali lagi ke Palangka Raya terdapat pelayanan yang kurang memuaskan. “Sekali lagi ulun (saya, red) mohon maaf apabila ada pelayanan saya maupun staf serta mutawif di Arab Saudi yang belum memuaskan. Itulah kemampuan kami,” ucap Ustaz HM Al-Ghifari.

Akan tetapi, jemaah justru merasa pelayanan yang diberikan PT Raihan Alya Tour sangat luar biasa. “Pelayanan sangat bagus, kami terlayani dengan baik. Tidak salah jika banyak jemaah yang memilih berangkat umrah menggunakan jasa PT Raihan Alya Tour, karena totalitas dalam memberikan pelayanan,” ucap salah satu jemaah umrah, Eko Suratno.

Deddy Porwanto, jemaah umrah lain juga mengaku senang berangkat bersama PT Raihan Alya Tour. Sosok Ustaz HM Al-Ghifari langsung mengurus keperluan jemaah. Sejak berangkat pada Rabu (23/2) lalu sampai Rabu (9/3), tidak ada satu pun keluhan dari jemaah, baik secara lisan maupun di grup WhatsApp umrah. “Semua jemaah senang dan nyaman berangkat umrah bersama PT Raihan Alya Tour,” katanya.

Demikian ulasan perjalanan umrah saya bersama agen travel haji umrah PT Raihan Alya Tour di tengah merebaknya wabah Omicron. Semoga ibadah umrah seluruh jemaah mambrur. Saya bersama karyawan yang diberi kesempatan berangkat umrah tahun ini, yakni Albert M Sholeh dan Eko Suratno, mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada direksi dan manajemen PT Kalteng Pos Press. Semoga Kalteng Pos makin berkembang dan tetap menjadi media terdepan dan selalu lebih maju di Bumi Tambun Bungai. Amin. (ce/ram/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/