Sabtu, Mei 18, 2024
25.4 C
Palangkaraya

Cegah Stunting, Pantau Tumbuh Kembang Baduta

PALANGKA RAYA-Salah satu program kerja yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting atau tengkes. Upaya itu bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kalteng Ir Leonard S Ampung MM MT, Minggu (10/9).

Salah satu upaya yang dilakukan Bappedalitbang Kalteng dalam pencegahan stunting adalah melakukan pemantauan penanganan terhadap lima bayi berusia di bawah dua tahun (baduta) stunting di Desa Kebun Agung, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Rabu (6/9).

“Kami melakukan pemantauan penanganan baduta asuh stunting dalam visitasi anak program orang tua asuh Bappedalitbang Kalteng, dengan pemberian makanan tambahan tahap II di Posyandu Indria Sari, Desa Kebun Agung, Kecamatan Pangkalan Banteng,” kata Leonard kepada Kalteng Pos, Minggu (10/9).

Baca Juga :  Fairid Apresiasi Manajemen Keuangan KONI Kota

Program inovasi orang tua asuh telah di-launching oleh Bappedalitbang Kalteng dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bappedalitbang Kalteng pada 24 Juli 2023, sebagai orang tua asuh pada Posyandu Indria Sari. Program ini bertujuan untuk pencegahan stunting bagi anak usia di bawah dua tahun (6-18  bulan), melalui koordinasi dengan Puskesmas Semanggang yang melaksanakan kegiatan posyandu untuk pengukuran berat badan, lingkar kepala, tinggi badan, pemberian vitamin, dan vaksinasi.

“Kami juga menyerahkan bantuan makanan tambahan,” bebernya.

Leonard menambahkan, program orang tua asuh merupakan kesungguhan dan konsistensi komitmen Pemprov Kalteng dalam melindungi masyarakat dari risiko gagal tumbuh kembang anak secara sinergi, terpadu, tepat sasaran, dan berkelanjutan.

“Terdapat baduta asuh stunting di Posyandu Indria Sari, dan ada lima orang anak stunting atau berisiko stunting, terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan. Tiap anak didampingi kader atau pendamping dari Posyandu Indria Sari,” ungkapnya.

Baca Juga :  Wali Kota Palangka Raya Hadiri Final Kajati Cup 2023

Dikatakan Leonard, dari hasil pantauan perkembangan baduta asuh stunting, diketahui rata-rata mengalami kenaikan perkembangan yang baik, walaupun tidak terlalu banyak. Hingga tanggal 5 September 2023, tim dari Puskesmas Semanggang melaporkan ada satu anak laki-laki sudah dinyatakan bebas stunting. Kemudian, dilaporkan bahwa ada satu anak lainnya yang berisiko stunting sedang dalam tahap identifikasi.

“Secara berkala kami akan terus memantau tumbuh kembang baduta yang mengalami stunting di Desa Kebun Agung, Kecamatan Pangkalan Banteng. Nanti kami kunjungi lagi untuk mengecek apakah ada perkembangan positif dibanding satu atau dua bulan sebelumnya. Mudah-mudahan angka stunting di Kalteng terus menurun seperti tren yang terjadi saat ini. Mari kita bahu-membahu bersama stakeholder terkait untuk membebaskan Kalteng dari stunting,” ucapnya. (hms/nue/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Salah satu program kerja yang menjadi fokus pemerintah saat ini adalah pencegahan stunting atau tengkes. Upaya itu bertujuan agar anak-anak Indonesia dapat tumbuh dan berkembang secara optimal, disertai kemampuan emosional, sosial, dan fisik yang siap untuk belajar, serta mampu berinovasi dan berkompetisi di tingkat global. Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kalteng Ir Leonard S Ampung MM MT, Minggu (10/9).

Salah satu upaya yang dilakukan Bappedalitbang Kalteng dalam pencegahan stunting adalah melakukan pemantauan penanganan terhadap lima bayi berusia di bawah dua tahun (baduta) stunting di Desa Kebun Agung, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Rabu (6/9).

“Kami melakukan pemantauan penanganan baduta asuh stunting dalam visitasi anak program orang tua asuh Bappedalitbang Kalteng, dengan pemberian makanan tambahan tahap II di Posyandu Indria Sari, Desa Kebun Agung, Kecamatan Pangkalan Banteng,” kata Leonard kepada Kalteng Pos, Minggu (10/9).

Baca Juga :  Fairid Apresiasi Manajemen Keuangan KONI Kota

Program inovasi orang tua asuh telah di-launching oleh Bappedalitbang Kalteng dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Bappedalitbang Kalteng pada 24 Juli 2023, sebagai orang tua asuh pada Posyandu Indria Sari. Program ini bertujuan untuk pencegahan stunting bagi anak usia di bawah dua tahun (6-18  bulan), melalui koordinasi dengan Puskesmas Semanggang yang melaksanakan kegiatan posyandu untuk pengukuran berat badan, lingkar kepala, tinggi badan, pemberian vitamin, dan vaksinasi.

“Kami juga menyerahkan bantuan makanan tambahan,” bebernya.

Leonard menambahkan, program orang tua asuh merupakan kesungguhan dan konsistensi komitmen Pemprov Kalteng dalam melindungi masyarakat dari risiko gagal tumbuh kembang anak secara sinergi, terpadu, tepat sasaran, dan berkelanjutan.

“Terdapat baduta asuh stunting di Posyandu Indria Sari, dan ada lima orang anak stunting atau berisiko stunting, terdiri dari tiga laki-laki dan dua perempuan. Tiap anak didampingi kader atau pendamping dari Posyandu Indria Sari,” ungkapnya.

Baca Juga :  Wali Kota Palangka Raya Hadiri Final Kajati Cup 2023

Dikatakan Leonard, dari hasil pantauan perkembangan baduta asuh stunting, diketahui rata-rata mengalami kenaikan perkembangan yang baik, walaupun tidak terlalu banyak. Hingga tanggal 5 September 2023, tim dari Puskesmas Semanggang melaporkan ada satu anak laki-laki sudah dinyatakan bebas stunting. Kemudian, dilaporkan bahwa ada satu anak lainnya yang berisiko stunting sedang dalam tahap identifikasi.

“Secara berkala kami akan terus memantau tumbuh kembang baduta yang mengalami stunting di Desa Kebun Agung, Kecamatan Pangkalan Banteng. Nanti kami kunjungi lagi untuk mengecek apakah ada perkembangan positif dibanding satu atau dua bulan sebelumnya. Mudah-mudahan angka stunting di Kalteng terus menurun seperti tren yang terjadi saat ini. Mari kita bahu-membahu bersama stakeholder terkait untuk membebaskan Kalteng dari stunting,” ucapnya. (hms/nue/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/