Minggu, Mei 19, 2024
24.9 C
Palangkaraya

Mantan Tekon Dukung Keputusan Bupati Kotim

Terkait Evaluasi Pegawai yang Tak Lulus Tes

SAMPIT-Keputusan Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H Halikinnor mengevaluasi ulang tenaga kontrak (tekon) disambut gembira para mantan pegawai honorer. Eks Tekon yang tidak lulus tes menyambut kebijakan bupati tersebut. Hal itu disampaikan oleh Koordinator mantan Tekon Kecamatan Cempaga Yelni pada Selasa (12/7).

“Selaku eks Tekon yang tidak lulus dalam tes kemarin, saya secara pribadi mewakili eks tekon di Cempaga mendukung keputusan bupati yang akan melakukan evaluasi,” kata Yelni.

Eks guru kontrak bertugas di SDN Rubung Buyung itu menambahkan, dirinya selaku pribadi dan mewakili eks guru kontrak wilayah Cempaga akan siap mengikuti evaluasi ulang. Apapun hasil tes nanti diserahkan kepada panitia seleksi.

“Lulus atau tidaknya dalam mengikuti tes nanti kami sudah siap. Intinya apa yang menjadi keputusan pemerintah daerah akan diikuti,” tukasnya.

Dia menyebutkan, apa yang dilakukan pihaknya dalam menggelar aksi itu hanya mempertanyakan nasib mereka sebagai tenaga kontrak yang tidak lulus seleksi. Karena ada kebijakan bupati, pihaknya menyabut baik dengan hal tersebut.

Baca Juga :  Penantian Panjang 26 Tahun Diwujudkan, Kota Cantik Akhirnya Raih Adipura

“Aksi sudah kami lakukan. Dan keputusan pemerintah daerah akan melakukan evaluasi, itu kami terima,” tandasnya.

Yelni berharap, pemerintah daerah dapat membijaki dalam tes ulang nanti sesuai dengan masa kerja dan kebutuhan tenaga kontrak yang dibutuhkan.

Sementara itu, Koordinator eks Tekon Cempaga Cempaga Hulu Agus Sugianto menyebutkan hal yang sama, dimana dirinya selaku pribadi dalam mewakili eks tekon guru kontrak di Kecamatan Cempaga Hulu akan mengikuti apa yang menjadi keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah yaitu melaksanakan evaluasi tahap II bagi tekon yang tidak lulus dalam seleksi kemarin.

“Apapun hasilnya nanti kami siap menerimanya. Pernyataan ini saya sampaikan mewakili eks guru kontrak di Kecamatan Cempaga hulu,” tegasnya.

“Kami yakin keputusan pemerintah kabupaten pasti berpihak kepada masyarakat. Dan tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan. Karena ini bagi kami solusi yang terbaik, berkaitan dengan terbitnya peraturan pemerintah pusat. Dan kami juga berterima kasih kepada pemkab, karena data kami di dapodik masih aman,” tambahnya.

Baca Juga :  Heboh Klaim Kepemilikan Lahan di Menteng

Sebelumnya, Bupati Kotim Halikinnor akan melakukan evaluasi ulang untuk tenaga kontrak (tekon) yang dinyatakan tidak lulus pada saat seleksi tekon beberapa waktu lalu.  Hal itu menanggapi keluhan dari para tekon yang protes karena tidak lulus saat tes seleksi beberapa waktu lalu.

Diungkapkan Halikinnor, jika saat pelaksanaan evaluasi tekon lalu, menurutnya banyak keluhan tekon yang dinyatakan tidak lulus. Bahkan menurutnya seperti di Desa Tumbang Gagu, Kecamatan Antang Kalang ada 5 tekon dari pendidik yang dinyatakan tidak lulus karena nilai passing gradenya tidak mencapai. Dirinya pun tidak ingin sekolah di tempat itu tutup karena tidak ada tekon yang mengajar.

“Sebenarnya ini keputusan yang dilematis dan tidak populer, hati saya pun menangis mengambil keputusan ini tapi karena memang ini sudah keputusan pusat harus kita ikuti,” terangnya.

Untuk itu dirinya meminta agar BKPSDM benar-benar menghitung ulang kebutuhan yang ada. Sehingga nanti semua tekon yang tidak lulus dapat dievaluasi kembali. (sli/ala/ko)

Terkait Evaluasi Pegawai yang Tak Lulus Tes

SAMPIT-Keputusan Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) H Halikinnor mengevaluasi ulang tenaga kontrak (tekon) disambut gembira para mantan pegawai honorer. Eks Tekon yang tidak lulus tes menyambut kebijakan bupati tersebut. Hal itu disampaikan oleh Koordinator mantan Tekon Kecamatan Cempaga Yelni pada Selasa (12/7).

“Selaku eks Tekon yang tidak lulus dalam tes kemarin, saya secara pribadi mewakili eks tekon di Cempaga mendukung keputusan bupati yang akan melakukan evaluasi,” kata Yelni.

Eks guru kontrak bertugas di SDN Rubung Buyung itu menambahkan, dirinya selaku pribadi dan mewakili eks guru kontrak wilayah Cempaga akan siap mengikuti evaluasi ulang. Apapun hasil tes nanti diserahkan kepada panitia seleksi.

“Lulus atau tidaknya dalam mengikuti tes nanti kami sudah siap. Intinya apa yang menjadi keputusan pemerintah daerah akan diikuti,” tukasnya.

Dia menyebutkan, apa yang dilakukan pihaknya dalam menggelar aksi itu hanya mempertanyakan nasib mereka sebagai tenaga kontrak yang tidak lulus seleksi. Karena ada kebijakan bupati, pihaknya menyabut baik dengan hal tersebut.

Baca Juga :  Penantian Panjang 26 Tahun Diwujudkan, Kota Cantik Akhirnya Raih Adipura

“Aksi sudah kami lakukan. Dan keputusan pemerintah daerah akan melakukan evaluasi, itu kami terima,” tandasnya.

Yelni berharap, pemerintah daerah dapat membijaki dalam tes ulang nanti sesuai dengan masa kerja dan kebutuhan tenaga kontrak yang dibutuhkan.

Sementara itu, Koordinator eks Tekon Cempaga Cempaga Hulu Agus Sugianto menyebutkan hal yang sama, dimana dirinya selaku pribadi dalam mewakili eks tekon guru kontrak di Kecamatan Cempaga Hulu akan mengikuti apa yang menjadi keputusan yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah yaitu melaksanakan evaluasi tahap II bagi tekon yang tidak lulus dalam seleksi kemarin.

“Apapun hasilnya nanti kami siap menerimanya. Pernyataan ini saya sampaikan mewakili eks guru kontrak di Kecamatan Cempaga hulu,” tegasnya.

“Kami yakin keputusan pemerintah kabupaten pasti berpihak kepada masyarakat. Dan tidak akan ada pihak yang merasa dirugikan. Karena ini bagi kami solusi yang terbaik, berkaitan dengan terbitnya peraturan pemerintah pusat. Dan kami juga berterima kasih kepada pemkab, karena data kami di dapodik masih aman,” tambahnya.

Baca Juga :  Heboh Klaim Kepemilikan Lahan di Menteng

Sebelumnya, Bupati Kotim Halikinnor akan melakukan evaluasi ulang untuk tenaga kontrak (tekon) yang dinyatakan tidak lulus pada saat seleksi tekon beberapa waktu lalu.  Hal itu menanggapi keluhan dari para tekon yang protes karena tidak lulus saat tes seleksi beberapa waktu lalu.

Diungkapkan Halikinnor, jika saat pelaksanaan evaluasi tekon lalu, menurutnya banyak keluhan tekon yang dinyatakan tidak lulus. Bahkan menurutnya seperti di Desa Tumbang Gagu, Kecamatan Antang Kalang ada 5 tekon dari pendidik yang dinyatakan tidak lulus karena nilai passing gradenya tidak mencapai. Dirinya pun tidak ingin sekolah di tempat itu tutup karena tidak ada tekon yang mengajar.

“Sebenarnya ini keputusan yang dilematis dan tidak populer, hati saya pun menangis mengambil keputusan ini tapi karena memang ini sudah keputusan pusat harus kita ikuti,” terangnya.

Untuk itu dirinya meminta agar BKPSDM benar-benar menghitung ulang kebutuhan yang ada. Sehingga nanti semua tekon yang tidak lulus dapat dievaluasi kembali. (sli/ala/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/