Minggu, Mei 19, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Menanti Terobosan Alfian Mawardi Memimpin KNPI Kalteng

PALANGKA RAYA-meski sempat kisruh dalam pelaksanaannya, Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalteng tahun 2021 akhirnya sukses menentukan ketua terpilih. Muhammad Alfian Mawardi terpilih setelah melalui proses voting, mengungguli lawannya Sayid Abi Nazar (SAN).

Dari 99 voter yang terdiri dari 82 organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), 14 DPD, 1 MPI, 1 DPP, 1 Ketua DPD demisioner, dan 2 abstain, maka tersisa total 97 voter. Bahkan Alfian unggul 19 suara dari lawannya Sayid, dimana Alfian meraih 58 suara dan Sayid meraih 39 suara.

Usai penyerahan plakat berupa bendera KNPI dari pimpinan sidang, Alfian mengatakan sangat bersyukur karena terpilih memimpin DPD KNPI Kalteng, kendati melalui proses yang panjang.

“Kami akan segera membentuk kepengurusan dan segera melakukan konsolidasi terkait surat keputusan agar segera dilantik,” katanya kepada media usai musda, Senin (20/12).

Dirinya juga akan segera melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan pemerintah provinsi melalui dinas terkait, agar perusahaan dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan kepemudaan di Kalteng.

Baca Juga :  Terdengar Bunyi Ponsel Jatuh, Ada Suara Batuk dan Teriakan Api

Ditegaskannya bahwa kemenangan yang diraih ini adalah kemenangan semua pemuda dan generasi muda Kalteng. Sehingga ia akan merangkul semua pihak dan golongan sejauh ingin bersinergi dan bekerja sama untuk organisasi kepemudaan demi mewujudkan Kalteng makin BERKAH.

Ia menegaskan bahwa hal itu segera dilakukan, karena selama ini tidak ada terobosan yang dilakukan KNPI Kalteng. Dengan pengalamannya menangani perusahaan dengan dana CSR yang besar, ke depannya akan ada perhatian untuk pemuda di Bumi Tambun Bungai.

Alfian juga mengajak semua pihak agar menyudahi dinamika yang ada, fokus membangun pemuda menuju ke arah yang lebih baik, serta ikut berperan aktif dalam pembangunan di Kalteng.

Terpisah, Ketua Panitia Musda KNPI Kalteng Edy Sahbana mengatakan, dinamika yang terjadi selama musda adalah bukti semangat pemuda Kalteng. Walaupun terjadi sedikit gesekan, tapi hal itu dianggap wajar, sebagai proses pendewasaan.

“Seperti yang disaksikan bersama bahwa Muhammad Alvian Mawardi akhirnya terpilih. Kami berharap proses ini bukan untuk saling menyaingi, tapi saling melengkapi. Sehingga diharapkan ketua terpilih maupun yang belum beruntung, tetap bersama-sama menyatukan tekad untuk membangun pemuda di Bumi Pancasila tercinta ini,” tuturnya.

Baca Juga :  Kejujuran, dan Keuletannya Diganjar Umrah oleh Jemaah

Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lapangan, menjelang pemilihan sempat terjadi lagi gesekan. Waktu pelaksanaan yang seharusnya pada Senin (20/12) pukul 11.00 WIB, diundur lagi.

Hal itu yang membuat sejumlah OKP geram. Bahkan mereka mencegat perwakilan DPP KNPI yang dinilai mengingkari janji dan tidak tepat waktu, sehingga terpaksa dijadwal ulang pada malam hari pukul 19.00 WIB.

Empat OKP yang terjadi dualisme diminta untuk memberikan bukti dan legalitas serta berkomunikasi dengan DPP, berupa rekaman video untuk menentukan keabsahan SK yang diakui masing-masing kubu OKP.

Karena dinilai tidak memberikan bukti yang kuat, maka dua OKP harus kehilangan hak suara dan dinyatakan abstain. Sementara dua OKP diperbolehkan bergabung bersam forum pemilihan yang ada di aula saat itu. (nue/ce/ala)

PALANGKA RAYA-meski sempat kisruh dalam pelaksanaannya, Musyawarah Daerah (Musda) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalteng tahun 2021 akhirnya sukses menentukan ketua terpilih. Muhammad Alfian Mawardi terpilih setelah melalui proses voting, mengungguli lawannya Sayid Abi Nazar (SAN).

Dari 99 voter yang terdiri dari 82 organisasi kemasyarakatan pemuda (OKP), 14 DPD, 1 MPI, 1 DPP, 1 Ketua DPD demisioner, dan 2 abstain, maka tersisa total 97 voter. Bahkan Alfian unggul 19 suara dari lawannya Sayid, dimana Alfian meraih 58 suara dan Sayid meraih 39 suara.

Usai penyerahan plakat berupa bendera KNPI dari pimpinan sidang, Alfian mengatakan sangat bersyukur karena terpilih memimpin DPD KNPI Kalteng, kendati melalui proses yang panjang.

“Kami akan segera membentuk kepengurusan dan segera melakukan konsolidasi terkait surat keputusan agar segera dilantik,” katanya kepada media usai musda, Senin (20/12).

Dirinya juga akan segera melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan pemerintah provinsi melalui dinas terkait, agar perusahaan dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan kepemudaan di Kalteng.

Baca Juga :  Terdengar Bunyi Ponsel Jatuh, Ada Suara Batuk dan Teriakan Api

Ditegaskannya bahwa kemenangan yang diraih ini adalah kemenangan semua pemuda dan generasi muda Kalteng. Sehingga ia akan merangkul semua pihak dan golongan sejauh ingin bersinergi dan bekerja sama untuk organisasi kepemudaan demi mewujudkan Kalteng makin BERKAH.

Ia menegaskan bahwa hal itu segera dilakukan, karena selama ini tidak ada terobosan yang dilakukan KNPI Kalteng. Dengan pengalamannya menangani perusahaan dengan dana CSR yang besar, ke depannya akan ada perhatian untuk pemuda di Bumi Tambun Bungai.

Alfian juga mengajak semua pihak agar menyudahi dinamika yang ada, fokus membangun pemuda menuju ke arah yang lebih baik, serta ikut berperan aktif dalam pembangunan di Kalteng.

Terpisah, Ketua Panitia Musda KNPI Kalteng Edy Sahbana mengatakan, dinamika yang terjadi selama musda adalah bukti semangat pemuda Kalteng. Walaupun terjadi sedikit gesekan, tapi hal itu dianggap wajar, sebagai proses pendewasaan.

“Seperti yang disaksikan bersama bahwa Muhammad Alvian Mawardi akhirnya terpilih. Kami berharap proses ini bukan untuk saling menyaingi, tapi saling melengkapi. Sehingga diharapkan ketua terpilih maupun yang belum beruntung, tetap bersama-sama menyatukan tekad untuk membangun pemuda di Bumi Pancasila tercinta ini,” tuturnya.

Baca Juga :  Kejujuran, dan Keuletannya Diganjar Umrah oleh Jemaah

Berdasarkan pantauan Kalteng Pos di lapangan, menjelang pemilihan sempat terjadi lagi gesekan. Waktu pelaksanaan yang seharusnya pada Senin (20/12) pukul 11.00 WIB, diundur lagi.

Hal itu yang membuat sejumlah OKP geram. Bahkan mereka mencegat perwakilan DPP KNPI yang dinilai mengingkari janji dan tidak tepat waktu, sehingga terpaksa dijadwal ulang pada malam hari pukul 19.00 WIB.

Empat OKP yang terjadi dualisme diminta untuk memberikan bukti dan legalitas serta berkomunikasi dengan DPP, berupa rekaman video untuk menentukan keabsahan SK yang diakui masing-masing kubu OKP.

Karena dinilai tidak memberikan bukti yang kuat, maka dua OKP harus kehilangan hak suara dan dinyatakan abstain. Sementara dua OKP diperbolehkan bergabung bersam forum pemilihan yang ada di aula saat itu. (nue/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/