“Jadi keberadaan lonceng ini, usia lonceng ini sama dengan gedung Gereja Imanuel Mandomai,” ucapnya.
Selain itu, ada bangku panjang tempat duduk jemaat yang juga merupakan bangku pertama di gereja tersebut. Bentuknya masih sangat sederhana. Hanya memaku antara satu kayu dengan kayu yang lainnya hingga membentuk benda yang dapat diduduki. Uhing menuturkan, menjelang acara penahbisan gedung Gereja Mandomai pada 3 Desember 1876, secara gotong-royong anak jemaat membuat 36 bangku untuk digunakan sementara di gereja. Sampai saat ini ada beberapa bangku yang masih eksis, tapi diletakkan di bagian balkon gereja sebagai kenang-kenangan peninggalan awal berdirinya gereja. (dan/ala)