Jumat, Mei 17, 2024
32.9 C
Palangkaraya

Gubernur Kirim Bantuan untuk Korban Banjir

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalteng Falery Tuwan mengatakan, penyaluran logistik bantuan tersebut merupakan penyaluran tahap pertama menuju tiga kabupaten.

“Yakni Katingan, Gunung Mas, dan Kapuas. Penyaluran ke beberapa kabupaten ini juga terbagi dalam beberapa tahapan. Misalnya, Katingan kan tahap pertamanya sudah dikirm ke Katingan Hulu sampai Katingan Tengah, terus Katingan Hilir sampai Mendawai untuk tahap yang sekarang ini,” beber Falery.

Sementara penyaluran bantuan ke Gunung Mas (Gumas) baru tahap pertama. Karena data warga terdampak bencana di Gunung Mas tidak banyak. Sudah didata sejak September lalu.

“Memang di wilayah itu banjir sudah surut, tetapi sesuai kebijakan kepala daerah, bantuan tetap diberikan. Karena jumlah yang terdampak sedikit saja di Gunung Mas, maka bantuan yang disalurkan hanya sekitar 2.000-an,” bebernya.

Baca Juga :  Gubernur: Kembangkan Ekonomi Lintas Sektor

Kabupaten Kapuas merupakan kabupaten dengan jumlah pengungsi yang cukup banyak. Berdasarkan data terbaru yang dihimpun, lanjut Falery, sekitar 5.000-an paket bantuan yang akan didistribusikan ke Kapuas.

“Untuk hari ini mungkin sekitar 1.300 saja yang kami kirimkan, nanti ada tahap selanjutnya,” tuturnya.

Penyaluran bantuan juga akan dilakukan untuk warga terdampak banjir di Kota Palangka Raya, yang dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu. Rencananya disalurkan 5.000 lebih paket sembako untuk korban banjir.

“Rencana dari petunjuk Pak Gubernur barusan kita mulai Sabtu dan Minggu, di hari itu gubernur ingin melihat dan meninjau langsung lokasi yang sudah surut maupun yang masih ada airnya, seperti yang dilakukan gubernur sebelumnya untuk daerah Kalteng bagian barat, langsung turun ke lokasi banjir,” jelasnya.

Baca Juga :  Gubernur Terima Lencana Melati

Banjir yang melanda Kota Palangka Raya sejak beberapa waktu belakangan, berdampak pada proses belajar mengajar di beberapa sekolah. Ada sebagian sekolah yang tidak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar karena lingungan sekolah tak luput dari banjir. Peserta didik pun diliburkan.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPB-PK) Provinsi Kalteng Falery Tuwan mengatakan, penyaluran logistik bantuan tersebut merupakan penyaluran tahap pertama menuju tiga kabupaten.

“Yakni Katingan, Gunung Mas, dan Kapuas. Penyaluran ke beberapa kabupaten ini juga terbagi dalam beberapa tahapan. Misalnya, Katingan kan tahap pertamanya sudah dikirm ke Katingan Hulu sampai Katingan Tengah, terus Katingan Hilir sampai Mendawai untuk tahap yang sekarang ini,” beber Falery.

Sementara penyaluran bantuan ke Gunung Mas (Gumas) baru tahap pertama. Karena data warga terdampak bencana di Gunung Mas tidak banyak. Sudah didata sejak September lalu.

“Memang di wilayah itu banjir sudah surut, tetapi sesuai kebijakan kepala daerah, bantuan tetap diberikan. Karena jumlah yang terdampak sedikit saja di Gunung Mas, maka bantuan yang disalurkan hanya sekitar 2.000-an,” bebernya.

Baca Juga :  Gubernur: Kembangkan Ekonomi Lintas Sektor

Kabupaten Kapuas merupakan kabupaten dengan jumlah pengungsi yang cukup banyak. Berdasarkan data terbaru yang dihimpun, lanjut Falery, sekitar 5.000-an paket bantuan yang akan didistribusikan ke Kapuas.

“Untuk hari ini mungkin sekitar 1.300 saja yang kami kirimkan, nanti ada tahap selanjutnya,” tuturnya.

Penyaluran bantuan juga akan dilakukan untuk warga terdampak banjir di Kota Palangka Raya, yang dilaksanakan pada Sabtu dan Minggu. Rencananya disalurkan 5.000 lebih paket sembako untuk korban banjir.

“Rencana dari petunjuk Pak Gubernur barusan kita mulai Sabtu dan Minggu, di hari itu gubernur ingin melihat dan meninjau langsung lokasi yang sudah surut maupun yang masih ada airnya, seperti yang dilakukan gubernur sebelumnya untuk daerah Kalteng bagian barat, langsung turun ke lokasi banjir,” jelasnya.

Baca Juga :  Gubernur Terima Lencana Melati

Banjir yang melanda Kota Palangka Raya sejak beberapa waktu belakangan, berdampak pada proses belajar mengajar di beberapa sekolah. Ada sebagian sekolah yang tidak dapat melakukan kegiatan belajar mengajar karena lingungan sekolah tak luput dari banjir. Peserta didik pun diliburkan.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/