Jumat, Mei 17, 2024
32.9 C
Palangkaraya

Gubernur Kirim Bantuan untuk Korban Banjir

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani mengatakan, beberapa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Palangka Raya turut terendam banjir sehingga mengganggu proses belajar mengajar.

Untuk SD, ujar Jayani, sementara ini ada tiga sekolah yang tidak dapat melakukan aktivitas belajar mengajar. Yakni SDN 1 Petuk Katimpun, SDN 1 Bereng Bengkel, dan SDN 1 Danau Tundai. SDN 1 Petuk Katimpun sudah terendam banjir selama satu minggu lebih, sehingga kegiatan belajar mengajar ditiadakan. SDN 1 Bereng Bengkel juga diliburkan karena banjir menggenangi area sekolah.

“Untuk SDN 1 Danau Tundai itu tidak terendam, cuman ruang kelas dipakai sebagai posko pengungsian, sehingga proses belajar mengajar diliburkan sementara,” beber Jayani kepada Kalteng Pos, Kamis (24/11/2022).

Baca Juga :  Gubernur: Kembangkan Ekonomi Lintas Sektor

Dua sekolah menengah pertama (SMP) juga tak luput dari banjir. Yakni SMP Danau Tundai dan SMP Satu Atap 8. Meski demikian aktivitas belajar mengajar tidak diliburkan.

“Kalau yang SD kan mereka masih kecil, tidak bisa kita biarkan mereka ke sekolah saat musim banjir, disdik tidak mau ambil risiko kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Jayani.

Para peserta didik yang sekolahnya terdampak banjir dan tidak dimungkinkan untuk aktivitas belajar mengajar, akan diliburkan. Dalam artian, para peserta didik tidak ke sekolah, tapi tetap belajar di rumah masing-masing. Ada pemberian tugas secara berkala oleh guru.

“Tetap ada tugas, tugasnya offline aja, langsung diberikan oleh gurunya, tugas itu dititip oleh gurunya kepada perwakilan siswa yang mengambil, jadi pemberian tugas itu tidak tiap hari, tapi per tiga hari dalam seminggu, sementara guru-guru tetap turun ke sekolah meski banjir,” tuturnya.

Baca Juga :  Gubernur Terima Lencana Melati

Jayani menyebut sejauh ini tidak ada bangunan sekolah yang rusak akibat banjir. Sebatas terendam saja.

“Anak-anak sih aman, enggak ada wujud fisik yang sampai rusak, belum ada laporan,” ujarnya.

Dia juga mengimbau anak-anak sekolah agar tetap semangat bersekolah. Jangan menjadikan banjir sebagai alasan untuk malas ke sekolah. Para orang tua juga diingatkan untuk tetap memantau anak-anak belajar di rumah selama sekolah diliburkan.

“Tetap semangat belajar di rumah, orang tua juga harus terus memperhatikan perkembangan belajar anak,” tandasnya. (dan/ala)

Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani mengatakan, beberapa sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Palangka Raya turut terendam banjir sehingga mengganggu proses belajar mengajar.

Untuk SD, ujar Jayani, sementara ini ada tiga sekolah yang tidak dapat melakukan aktivitas belajar mengajar. Yakni SDN 1 Petuk Katimpun, SDN 1 Bereng Bengkel, dan SDN 1 Danau Tundai. SDN 1 Petuk Katimpun sudah terendam banjir selama satu minggu lebih, sehingga kegiatan belajar mengajar ditiadakan. SDN 1 Bereng Bengkel juga diliburkan karena banjir menggenangi area sekolah.

“Untuk SDN 1 Danau Tundai itu tidak terendam, cuman ruang kelas dipakai sebagai posko pengungsian, sehingga proses belajar mengajar diliburkan sementara,” beber Jayani kepada Kalteng Pos, Kamis (24/11/2022).

Baca Juga :  Gubernur: Kembangkan Ekonomi Lintas Sektor

Dua sekolah menengah pertama (SMP) juga tak luput dari banjir. Yakni SMP Danau Tundai dan SMP Satu Atap 8. Meski demikian aktivitas belajar mengajar tidak diliburkan.

“Kalau yang SD kan mereka masih kecil, tidak bisa kita biarkan mereka ke sekolah saat musim banjir, disdik tidak mau ambil risiko kalau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” kata Jayani.

Para peserta didik yang sekolahnya terdampak banjir dan tidak dimungkinkan untuk aktivitas belajar mengajar, akan diliburkan. Dalam artian, para peserta didik tidak ke sekolah, tapi tetap belajar di rumah masing-masing. Ada pemberian tugas secara berkala oleh guru.

“Tetap ada tugas, tugasnya offline aja, langsung diberikan oleh gurunya, tugas itu dititip oleh gurunya kepada perwakilan siswa yang mengambil, jadi pemberian tugas itu tidak tiap hari, tapi per tiga hari dalam seminggu, sementara guru-guru tetap turun ke sekolah meski banjir,” tuturnya.

Baca Juga :  Gubernur Terima Lencana Melati

Jayani menyebut sejauh ini tidak ada bangunan sekolah yang rusak akibat banjir. Sebatas terendam saja.

“Anak-anak sih aman, enggak ada wujud fisik yang sampai rusak, belum ada laporan,” ujarnya.

Dia juga mengimbau anak-anak sekolah agar tetap semangat bersekolah. Jangan menjadikan banjir sebagai alasan untuk malas ke sekolah. Para orang tua juga diingatkan untuk tetap memantau anak-anak belajar di rumah selama sekolah diliburkan.

“Tetap semangat belajar di rumah, orang tua juga harus terus memperhatikan perkembangan belajar anak,” tandasnya. (dan/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/