Jumat, Mei 17, 2024
24.4 C
Palangkaraya

Setelah Ditabrak Kapal Tongkang Batu Bara Februari Lalu

Fender Jembatan Kalahien Tak Kunjung Diperbaiki

PALANGKA RAYA–Masih ingat dengan insiden kapal tongkang pengangkut batu bara menabrak fender pengaman Jembatan Kalahien yang terjadi pada awal Februari 2023. Ternyata peristiwa itu masih menyisakan permasalahan. Sudah tujuh bulan berlalu kejadian yang melibatkan Tongkang Soekawati 303 yang ditarik tugboat Herlina , hingga menyebabkan salah satu  fender jembatan rusak dan  patah. Namun sampai sekarang ini tak kunjung diperbaiki.

Akibat peristiwa itu, keamanan jembatan menjadi rawan, karena tidak ada lagi tiang pengaman jika terjadi lagi insiden serupa. Padahal lalu lintas tongkang batu bara di bawah Jembatan Kalahien cukup ramai.

Jika terjadi lagi insiden kapal tongkang menabrak tiang utama jembatan, maka besar kemungkinan Jembatan Kalahien akan miring. Bahkan tidak tertutup kemungkinan akan roboh. Padahal jembatan tersebut merupakan salah satu jembatan penting di wilayah Kalteng, yang menghubungkan Palangka Raya dengan wilayah Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur, dan sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

Perihal belum diperbaiki fender Jembatan Kalahien dibenarkan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalteng. Kepala Satuan Kerja (Satker) Wilayah lll Jalan Nasional, Hanyi Ether Binti menyebut bahwa fender Jembatan Kalahien yang pernah ditabrak tongkang beberapa waktu lalu, sejauh ini belum diperbaiki.

“Fender jembatan yang pernah ditabrak tongkang pengangkut batu bara memang belum diperbaiki,” kata pria yang akrab disapa Ether itu dalam keterangan tertulisnya kepada Kalteng Pos, Rabu (27/9).

Baca Juga :  Pertamina Pastikan LPG 3 Kg di Kalteng Aman

Dikatakan Ether, pihaknya bersama PT Pelayaran Borneo Karya Swadiri (PBKS) selaku  pemilik tugboat Herlina 105 masih menyusun desain untuk pembangunan ulang fender jembatan.

PT PBKS siap bertanggung jawab untuk membangun kembali fender Jembatan Kalahien yang roboh akibat insiden itu.

“Sampai sekarang masih dalam proses desain oleh satker perencana kami, jika sudah selesai akan segera dibangun kembali,” kata Ether sembari menambahkan bahwa perlu penyelidikan dan perhitungan yang teliti soal struktur kondisi tanah dan struktur bangunan fender pengganti yang akan dibangun ulang.

Ether mengaku tidak tahu kapan persis dimulai pembangunan ulang fender tersebut. Namun ia memastikan bahwa PT PBKS akan segera memulai pengerjaan tersebut.

“Belum terjadwal untuk sementara kapan mulai di bangun, tetapi akan secepatnya,” tutur Ether.

Terkait keamanan tiang utama Jembatan Kalahien, Ether menyebut kondisi tiang jembatan masih terbilang aman, sesuai hasil pengujian yang dilakukan tim Balai Jembatan dari Kementerian PUPR. “Kami langsung menurunkan tim untuk uji kekuatan jembatan baik bangunan atas maupun bawah, terutama pilar jembatan, semuanya dinyatakan aman,” ujar Ether.

Ether menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas perhubungan untuk mengatur lalu lintas sungai, terutama terhadap tongkang.

Baca Juga :  Jangan Jadikan Museum Sekadar Wadah untuk Benda Bersejarah

“Jika ada tongkang yang melewati bawah Jembatan Kalahien, harus sesuai prosedur, wajib ada pandu yang mengatur,” katanya.

Keterangan dari Kepala Satker Wilayah III itu dikuatkan keterangan dari PPK Wilayah 3.4 Kalteng Achmad Heriyadi. Ia mengatakan, BPJN telah mengadakan beberapa kali pertemuan dengan PT PBKS untuk membahas desain baru fender Jembatan Kalahien.

“Pertemuan itu membahas terkait desain rancang fender,” terang pria yang akrab disapa Hery.

Dari beberapa kali pertemuan, mulai ada titik temu terkait rancangan pembangunan fender pengganti. “Sudah ada titik temu, tinggal kami minta mereka untuk mengajukan kembali gambar (pembangunan) yang akan mereka laksanakan,” ujarnya.

Diakuinya, penyebab utama belum dibangunnya fender tersebut karena rancangan desain fender yang beberapa kali diajukan PT PBKS dianggap belum memenuhi syarat.

“Saya sudah kontak ke Pak Toni dari PT pemilik tongkang, agar pihak kontraktor yang akan menangani pembangunan fender itu cepat mengajukan gambar yang sudah disepakati, agar pengerjaan bisa segera dimulai,” tegasnya.

Kalteng Pos sudah mencoba mengonfirmasi pihak PT PBKS untuk mendapatkan tanggapan. Namun Antonius Loe selaku pihak yang diketahui menandatangani surat pernyataan kesanggupan PT PBKS untuk membiayai pembangunan kembali fender Jembatan Kalahien, tidak menerima sambungan telepon. Pesan WhatsApp pun tidak dibalas. (sja/ce/ala)

PALANGKA RAYA–Masih ingat dengan insiden kapal tongkang pengangkut batu bara menabrak fender pengaman Jembatan Kalahien yang terjadi pada awal Februari 2023. Ternyata peristiwa itu masih menyisakan permasalahan. Sudah tujuh bulan berlalu kejadian yang melibatkan Tongkang Soekawati 303 yang ditarik tugboat Herlina , hingga menyebabkan salah satu  fender jembatan rusak dan  patah. Namun sampai sekarang ini tak kunjung diperbaiki.

Akibat peristiwa itu, keamanan jembatan menjadi rawan, karena tidak ada lagi tiang pengaman jika terjadi lagi insiden serupa. Padahal lalu lintas tongkang batu bara di bawah Jembatan Kalahien cukup ramai.

Jika terjadi lagi insiden kapal tongkang menabrak tiang utama jembatan, maka besar kemungkinan Jembatan Kalahien akan miring. Bahkan tidak tertutup kemungkinan akan roboh. Padahal jembatan tersebut merupakan salah satu jembatan penting di wilayah Kalteng, yang menghubungkan Palangka Raya dengan wilayah Kabupaten Barito Selatan, Barito Utara, Barito Timur, dan sebagian wilayah Provinsi Kalimantan Selatan.

Perihal belum diperbaiki fender Jembatan Kalahien dibenarkan pihak Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kalteng. Kepala Satuan Kerja (Satker) Wilayah lll Jalan Nasional, Hanyi Ether Binti menyebut bahwa fender Jembatan Kalahien yang pernah ditabrak tongkang beberapa waktu lalu, sejauh ini belum diperbaiki.

“Fender jembatan yang pernah ditabrak tongkang pengangkut batu bara memang belum diperbaiki,” kata pria yang akrab disapa Ether itu dalam keterangan tertulisnya kepada Kalteng Pos, Rabu (27/9).

Baca Juga :  Pertamina Pastikan LPG 3 Kg di Kalteng Aman

Dikatakan Ether, pihaknya bersama PT Pelayaran Borneo Karya Swadiri (PBKS) selaku  pemilik tugboat Herlina 105 masih menyusun desain untuk pembangunan ulang fender jembatan.

PT PBKS siap bertanggung jawab untuk membangun kembali fender Jembatan Kalahien yang roboh akibat insiden itu.

“Sampai sekarang masih dalam proses desain oleh satker perencana kami, jika sudah selesai akan segera dibangun kembali,” kata Ether sembari menambahkan bahwa perlu penyelidikan dan perhitungan yang teliti soal struktur kondisi tanah dan struktur bangunan fender pengganti yang akan dibangun ulang.

Ether mengaku tidak tahu kapan persis dimulai pembangunan ulang fender tersebut. Namun ia memastikan bahwa PT PBKS akan segera memulai pengerjaan tersebut.

“Belum terjadwal untuk sementara kapan mulai di bangun, tetapi akan secepatnya,” tutur Ether.

Terkait keamanan tiang utama Jembatan Kalahien, Ether menyebut kondisi tiang jembatan masih terbilang aman, sesuai hasil pengujian yang dilakukan tim Balai Jembatan dari Kementerian PUPR. “Kami langsung menurunkan tim untuk uji kekuatan jembatan baik bangunan atas maupun bawah, terutama pilar jembatan, semuanya dinyatakan aman,” ujar Ether.

Ether menambahkan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan dinas perhubungan untuk mengatur lalu lintas sungai, terutama terhadap tongkang.

Baca Juga :  Jangan Jadikan Museum Sekadar Wadah untuk Benda Bersejarah

“Jika ada tongkang yang melewati bawah Jembatan Kalahien, harus sesuai prosedur, wajib ada pandu yang mengatur,” katanya.

Keterangan dari Kepala Satker Wilayah III itu dikuatkan keterangan dari PPK Wilayah 3.4 Kalteng Achmad Heriyadi. Ia mengatakan, BPJN telah mengadakan beberapa kali pertemuan dengan PT PBKS untuk membahas desain baru fender Jembatan Kalahien.

“Pertemuan itu membahas terkait desain rancang fender,” terang pria yang akrab disapa Hery.

Dari beberapa kali pertemuan, mulai ada titik temu terkait rancangan pembangunan fender pengganti. “Sudah ada titik temu, tinggal kami minta mereka untuk mengajukan kembali gambar (pembangunan) yang akan mereka laksanakan,” ujarnya.

Diakuinya, penyebab utama belum dibangunnya fender tersebut karena rancangan desain fender yang beberapa kali diajukan PT PBKS dianggap belum memenuhi syarat.

“Saya sudah kontak ke Pak Toni dari PT pemilik tongkang, agar pihak kontraktor yang akan menangani pembangunan fender itu cepat mengajukan gambar yang sudah disepakati, agar pengerjaan bisa segera dimulai,” tegasnya.

Kalteng Pos sudah mencoba mengonfirmasi pihak PT PBKS untuk mendapatkan tanggapan. Namun Antonius Loe selaku pihak yang diketahui menandatangani surat pernyataan kesanggupan PT PBKS untuk membiayai pembangunan kembali fender Jembatan Kalahien, tidak menerima sambungan telepon. Pesan WhatsApp pun tidak dibalas. (sja/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/