Sabtu, Mei 18, 2024
30.1 C
Palangkaraya

Geliatkan Budaya dan Pariwisata di Tengah Pandemi

Budaya dan kesenian daerah perlu dilestarikan. Untuk itu, perlu menumbukan rasa cinta itu pada genrasi muda sebagai penerus bangsa. Salah satu langkah dengan pemilihan Duta Tambun Bungai.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

LAMPU tiba-tiba menyala di panggung yang gelap itu. Diiringi antunan lagu Dayak yang dinyanyikan seorang perempuan sembari bermain piano di atas panggung sebelah kiri. Pasangan pria dan wanita berbalut pakaian khas Kalteng satu per satu keluar dari balik panggung. Satu keluar dari sisi kanan dan satu keluar dari sisi kiri.

Tiga belas pasangan ini berjalan bersama beriringan, tapi tak bergandengan. Yang pria berjalan gagah dengan pandangan lurus ke depan. Sedikit menebarkan senyum simpul di bibir. Sementara yang perempuan berlenggak-lenggok dengan senyum lebar. Sesekali berputar di atas panggung.

Penguasaan panggung terlihat dari semua pasangan. Para peserta berpisah di panggung bagian depan. Perempuan berjalan ke kiri, sementara pria ke kanan. Sesekali berputar dan mengibaskan gaun indah yang dikenakan. Mereka tampak ingin memperlihatkan penampilan terbaik untuk para penonton.

Usai tampil, masing-masing pasangan kembali ke balik panggung secara bergantian. Sorak penonton pun bergantian memberi dukungan kepada masing-masing pasangan. Ditambah riuh tepuk tangan penonton, suara musik, dan lighting, menggelorakan Taman Budaya di Jalan Temanggung Tilung, Kota Palangka Raya, Sabtu malam (2/10).

Baca Juga :  KPPer Rayakan Jumat Agung dan Paskah secara Virtual

Para pasangan ini merupakan finalis Duta Tambun Bungai Tahun 2021. Sebelumnya mereka sudah mengikuti rangkaian kegiatan dan seleksi hingga puncak acara grand final, kemarin malam.

Ketua Panitia Alex Chandar mengatakan, pemilihan Duta Tambun Bungai Tahun 2021 ini merupakan ajang pemilihan ke-12. Pemilihan Duta Tambun Bungai tahun ini dimulai 4 September. Penampilannya pada 1 Oktober hingga grand final 2 Oktober.

“Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 13 perempuan dan 13 laki-laki, total peserta sebanyak 26 orang,” katanya saat diwawancarai usai kegiatan.

Dalam pelaksanaan pemilihan Duta Tambun Bungai ini, peserta diwajibkan mengikuti rangkaian kegiatan yang dimulai dari technical meeting, wawancara, aksi budaya, kegiatan sosial kemasyarakatan (termasuk bencana banjir) dan mendapatkan materi soal seni budaya dan pariwisata.

“Pada sehari sebelum grand final, dilaksanakan unjuk bakat para peserta, setelah itu para peserta tampil lagi pada malam grand final,” bebernya.

Unjuk bakat dilakukan oleh para peserta tanpa ada batasan, syarat, maupun kriteria. Bakat yang dimiliki masing-masing peserta tentu menjadi penilaian para dewan juri. Selanjuynya pada grand final, para peserta menampilkan peragaan baju. Yang masuk tiga besar pemilihan oleh dewan juri harus bersaing lagi untuk mendapatkan gelar Duta Tambun Bungai. Tiga finalis akan menjawab pertanyaan dewan juri sebagai penentu akhir pemenang.

Baca Juga :  Makam Pejuang Perlu Renovasi

“Peserta yang mengikuti ini memang terbuka untuk seluruh Kalteng, tapi yang berpartisipasi tercatat dari Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Katingan, Gunung Mas, Kapuas, Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya,” tutur Alex kepada Kalteng Pos.

Pria berkacamata ini mengatakan, siapapun penyandang Duta Tambun Bungai nanti diharapkan mampu menjadi mitra kerja pemerintah dan menjadi ikon Bumi Tambun Bungai. Sekaligus mampu berkontribusi mendukung pengembangan seni budaya dan pariwisata Kalteng.

“Diharapkan juga mereka bisa menjadi motivator dan penggerak dalam pengembangan dan pelestarian seni budaya, serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pemerintah,” tambahnya.

Ajang pemilihan ini pada dasarnya dilaksanakan tiap dua tahun sekali. Terakhir dilaksanakan pada 2018 lalu. Seharusnya dilaksanakan lagi pada 2020 lalu. Namun karena Kalteng sedang dilanda pandemi Covid-19, kegiatan ini pun ditunda hingga akhirnya terlaksana tahun ini.

Penghujung acara grand final menjadi momen terakhir dan saksi terpilihnya Duta Bumi Tambun Bungai Tahun 2021. Sebelum itu, diumumkan para peserta yang tidak masuk tiga besar, tapi mendapat kesempatan memperoleh penghargaan lain, yakni kategori Hatue dan Bawi Intelegensia, kategori Hatue dan Bawi Berbakat, kategori Busana Terbaik, kategori Photogenic, dan kategori Hatue dan Bawi Favorit. (*/bersambung/ce/ala)

Budaya dan kesenian daerah perlu dilestarikan. Untuk itu, perlu menumbukan rasa cinta itu pada genrasi muda sebagai penerus bangsa. Salah satu langkah dengan pemilihan Duta Tambun Bungai.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

LAMPU tiba-tiba menyala di panggung yang gelap itu. Diiringi antunan lagu Dayak yang dinyanyikan seorang perempuan sembari bermain piano di atas panggung sebelah kiri. Pasangan pria dan wanita berbalut pakaian khas Kalteng satu per satu keluar dari balik panggung. Satu keluar dari sisi kanan dan satu keluar dari sisi kiri.

Tiga belas pasangan ini berjalan bersama beriringan, tapi tak bergandengan. Yang pria berjalan gagah dengan pandangan lurus ke depan. Sedikit menebarkan senyum simpul di bibir. Sementara yang perempuan berlenggak-lenggok dengan senyum lebar. Sesekali berputar di atas panggung.

Penguasaan panggung terlihat dari semua pasangan. Para peserta berpisah di panggung bagian depan. Perempuan berjalan ke kiri, sementara pria ke kanan. Sesekali berputar dan mengibaskan gaun indah yang dikenakan. Mereka tampak ingin memperlihatkan penampilan terbaik untuk para penonton.

Usai tampil, masing-masing pasangan kembali ke balik panggung secara bergantian. Sorak penonton pun bergantian memberi dukungan kepada masing-masing pasangan. Ditambah riuh tepuk tangan penonton, suara musik, dan lighting, menggelorakan Taman Budaya di Jalan Temanggung Tilung, Kota Palangka Raya, Sabtu malam (2/10).

Baca Juga :  KPPer Rayakan Jumat Agung dan Paskah secara Virtual

Para pasangan ini merupakan finalis Duta Tambun Bungai Tahun 2021. Sebelumnya mereka sudah mengikuti rangkaian kegiatan dan seleksi hingga puncak acara grand final, kemarin malam.

Ketua Panitia Alex Chandar mengatakan, pemilihan Duta Tambun Bungai Tahun 2021 ini merupakan ajang pemilihan ke-12. Pemilihan Duta Tambun Bungai tahun ini dimulai 4 September. Penampilannya pada 1 Oktober hingga grand final 2 Oktober.

“Peserta yang terlibat dalam kegiatan ini berjumlah 13 perempuan dan 13 laki-laki, total peserta sebanyak 26 orang,” katanya saat diwawancarai usai kegiatan.

Dalam pelaksanaan pemilihan Duta Tambun Bungai ini, peserta diwajibkan mengikuti rangkaian kegiatan yang dimulai dari technical meeting, wawancara, aksi budaya, kegiatan sosial kemasyarakatan (termasuk bencana banjir) dan mendapatkan materi soal seni budaya dan pariwisata.

“Pada sehari sebelum grand final, dilaksanakan unjuk bakat para peserta, setelah itu para peserta tampil lagi pada malam grand final,” bebernya.

Unjuk bakat dilakukan oleh para peserta tanpa ada batasan, syarat, maupun kriteria. Bakat yang dimiliki masing-masing peserta tentu menjadi penilaian para dewan juri. Selanjuynya pada grand final, para peserta menampilkan peragaan baju. Yang masuk tiga besar pemilihan oleh dewan juri harus bersaing lagi untuk mendapatkan gelar Duta Tambun Bungai. Tiga finalis akan menjawab pertanyaan dewan juri sebagai penentu akhir pemenang.

Baca Juga :  Makam Pejuang Perlu Renovasi

“Peserta yang mengikuti ini memang terbuka untuk seluruh Kalteng, tapi yang berpartisipasi tercatat dari Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Timur, Kotawaringin Barat, Katingan, Gunung Mas, Kapuas, Pulang Pisau, dan Kota Palangka Raya,” tutur Alex kepada Kalteng Pos.

Pria berkacamata ini mengatakan, siapapun penyandang Duta Tambun Bungai nanti diharapkan mampu menjadi mitra kerja pemerintah dan menjadi ikon Bumi Tambun Bungai. Sekaligus mampu berkontribusi mendukung pengembangan seni budaya dan pariwisata Kalteng.

“Diharapkan juga mereka bisa menjadi motivator dan penggerak dalam pengembangan dan pelestarian seni budaya, serta terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pemerintah,” tambahnya.

Ajang pemilihan ini pada dasarnya dilaksanakan tiap dua tahun sekali. Terakhir dilaksanakan pada 2018 lalu. Seharusnya dilaksanakan lagi pada 2020 lalu. Namun karena Kalteng sedang dilanda pandemi Covid-19, kegiatan ini pun ditunda hingga akhirnya terlaksana tahun ini.

Penghujung acara grand final menjadi momen terakhir dan saksi terpilihnya Duta Bumi Tambun Bungai Tahun 2021. Sebelum itu, diumumkan para peserta yang tidak masuk tiga besar, tapi mendapat kesempatan memperoleh penghargaan lain, yakni kategori Hatue dan Bawi Intelegensia, kategori Hatue dan Bawi Berbakat, kategori Busana Terbaik, kategori Photogenic, dan kategori Hatue dan Bawi Favorit. (*/bersambung/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/