Sabtu, November 23, 2024
24.3 C
Palangkaraya

Izinkan PTM 100 Persen, Durasi Belajar 6 Jam

Pemprov mengingatkan agar kebijakan kementerian menghadapi tatanan kehidupan baru dengan 100 persen kehadiran peserta didik di sekolah tidak dianggap enteng. Penerapan protocol kesehatan tetap menjadi perhatian utama. Pihak sekolah tidak boleh lengah. Terutama pada sekolah-sekolah dengan jumlah peserta didik yang banyak.

Sarana prasarana penunjang seperti tempat cuci tangan, sabun/hand sanitizer, dan lainnya wajib dipenuhi. Penataan jarak tempat duduk peserta didik juga jadi perhatian.

Lingkungan sekolah harus bersih, hijau, rindang, dan ruang kelas yang nyaman. Tiap pergantian waktu istirahat wajib dilakukan penyemprotan disinfektan. Begitu pun saat pembelajaran berakhir.

“Kami juga mengatur durasi pembelajaran jadi 45 menit dengan waktu 6 jam sehari dan sekali istirahat,” tambah A Syaifudi.

Ketika ditemukan peserta didik terkonfirmasi positif, maka sekolah harus melaksanakan 3T. Jika muncul klaster sekolah, maka aktivitas belajar mengajar diliburkan sementara waktu selama dua minggu.

SKB Empat Menteri terbaru itu disambut baik pemerintah daerah yang telah lama menginginkan PTM dilaksanakan sepenuhnya. Diberi nama PTM produktif 2022, dengan kehadiran siswa 100 persen.

Baca Juga :  Begini Penjelasan Lengkap Bulog Terkait Beras Bansos di Kalteng Bisa Busuk

Pembelajaran olahraga juga mulia kembali ke bentuk pembelajaran sebenarnya, di mana ada praktik dan teori. Namun kantin sekolah tidak diizinkan dibuka berdasarkan SKB Empat Menteri terbaru itu. Boleh dibuka asalkan seizin atau mendapat rekomendasi dari gugus tugas.

“Hari ini kami lakukan virtual dengan kepala sekolah dan besok bisa dipastikan berjalan 100 persen. Sudah ada sekolah yang melaksanakan PTM 100 persen yaitu sekolah dengan jumlah peserta didik sedikit. Besok baru mulai full,” sebutnya.

Yang melakukan kontrol terhadap penerapan protocol kesehatan adalah gugus tugas. Dinas pendidikan memberdayakan pengawas yang rutin turun ke sekolah dan meminta laporan berkala atas hasil tinjauan. Secara intens pihak sekolah juga melaporkan melalui grup WhatsApp.

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan PTM sebelumnya, masih ada sekolah yang belum memenuhi sarana prasarana sesuai ketentuan. Masih ditemukan peserta didik berkerumun. Antre masuk dan keluar sekolah diabaikan. Perlu diperhatikan lagi soal pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan, dan lainnya. Kebersihan lingkungan sekolah harus ditingkatkan lagi ke depan. “Sekolah harus siap dari segi sarana prasarana penunjang protocol kesehatan. Jika belum siap, mungkin bisa 50 persen saja,” tutupnya.

Baca Juga :  Kabar Gembira bagi Warga Bangkal, 1.175 Ha Lahan Plasma Bakal Direalisasikan

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya H Akmad Fauliansyah melalui Kepala Bidang  Pengawasan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Aswani mengatakan, dari delapan tahap pelaksanaan PTM di Kota Cantik, ada 110 sekolah yang melaksanakan PTM terbatas. Terdiri dari 58 TK, 28 SD, dan 30 SMP.

“Melihat progres PTM di kota ini bagus, memang kami berencana ingin membuka semua sekolah secara full untuk PTM terbatas, akan tetapi awal tahun 2022 ini kami akan mengevaluasi dahulu bagaimana pelaksanaan PTM terbatasnya,” ungkapnya, kemarin.

Pemprov mengingatkan agar kebijakan kementerian menghadapi tatanan kehidupan baru dengan 100 persen kehadiran peserta didik di sekolah tidak dianggap enteng. Penerapan protocol kesehatan tetap menjadi perhatian utama. Pihak sekolah tidak boleh lengah. Terutama pada sekolah-sekolah dengan jumlah peserta didik yang banyak.

Sarana prasarana penunjang seperti tempat cuci tangan, sabun/hand sanitizer, dan lainnya wajib dipenuhi. Penataan jarak tempat duduk peserta didik juga jadi perhatian.

Lingkungan sekolah harus bersih, hijau, rindang, dan ruang kelas yang nyaman. Tiap pergantian waktu istirahat wajib dilakukan penyemprotan disinfektan. Begitu pun saat pembelajaran berakhir.

“Kami juga mengatur durasi pembelajaran jadi 45 menit dengan waktu 6 jam sehari dan sekali istirahat,” tambah A Syaifudi.

Ketika ditemukan peserta didik terkonfirmasi positif, maka sekolah harus melaksanakan 3T. Jika muncul klaster sekolah, maka aktivitas belajar mengajar diliburkan sementara waktu selama dua minggu.

SKB Empat Menteri terbaru itu disambut baik pemerintah daerah yang telah lama menginginkan PTM dilaksanakan sepenuhnya. Diberi nama PTM produktif 2022, dengan kehadiran siswa 100 persen.

Baca Juga :  Begini Penjelasan Lengkap Bulog Terkait Beras Bansos di Kalteng Bisa Busuk

Pembelajaran olahraga juga mulia kembali ke bentuk pembelajaran sebenarnya, di mana ada praktik dan teori. Namun kantin sekolah tidak diizinkan dibuka berdasarkan SKB Empat Menteri terbaru itu. Boleh dibuka asalkan seizin atau mendapat rekomendasi dari gugus tugas.

“Hari ini kami lakukan virtual dengan kepala sekolah dan besok bisa dipastikan berjalan 100 persen. Sudah ada sekolah yang melaksanakan PTM 100 persen yaitu sekolah dengan jumlah peserta didik sedikit. Besok baru mulai full,” sebutnya.

Yang melakukan kontrol terhadap penerapan protocol kesehatan adalah gugus tugas. Dinas pendidikan memberdayakan pengawas yang rutin turun ke sekolah dan meminta laporan berkala atas hasil tinjauan. Secara intens pihak sekolah juga melaporkan melalui grup WhatsApp.

Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan PTM sebelumnya, masih ada sekolah yang belum memenuhi sarana prasarana sesuai ketentuan. Masih ditemukan peserta didik berkerumun. Antre masuk dan keluar sekolah diabaikan. Perlu diperhatikan lagi soal pengecekan suhu tubuh, mencuci tangan, dan lainnya. Kebersihan lingkungan sekolah harus ditingkatkan lagi ke depan. “Sekolah harus siap dari segi sarana prasarana penunjang protocol kesehatan. Jika belum siap, mungkin bisa 50 persen saja,” tutupnya.

Baca Juga :  Kabar Gembira bagi Warga Bangkal, 1.175 Ha Lahan Plasma Bakal Direalisasikan

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya H Akmad Fauliansyah melalui Kepala Bidang  Pengawasan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Aswani mengatakan, dari delapan tahap pelaksanaan PTM di Kota Cantik, ada 110 sekolah yang melaksanakan PTM terbatas. Terdiri dari 58 TK, 28 SD, dan 30 SMP.

“Melihat progres PTM di kota ini bagus, memang kami berencana ingin membuka semua sekolah secara full untuk PTM terbatas, akan tetapi awal tahun 2022 ini kami akan mengevaluasi dahulu bagaimana pelaksanaan PTM terbatasnya,” ungkapnya, kemarin.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/