Senin, Mei 20, 2024
25.3 C
Palangkaraya

Ekshibisi Catur Klasik, Agustiar Tahan Remis GM Susanto

PALANGKA RAYA-Anggota DPR RI Dapil Kalteng H Agustiar Sabran menghadiri turnamen catur tingkat nasional di Kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (4/12). Selain bernostalgia masa lalu sebagai atlet catur dengan bermain catur bersama grand master (GM) catur nasional, pria yang juga menjabat Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng ini memberi motivasi untuk para pecatur yang berlaga di ajang JAPFA FIDE RATED Chess Tournament 2021 di Jakarta, 4-8 Desember.

“Ini juga mengingatkan saya tentang cita-cita masa kecil untuk menjadi seorang grandmaster. Apalah daya Allah Swt berkehendak lain. Namun saya tetap mensyukuri qadarullah menjadi seorang politikus yang mengabdikan hidup saya untuk Bumi Tambun Bungai dan Indonesia,” tuturnya kepada Kalteng Pos, Minggu (5/12).

Baca Juga :  Faridawaty Pantau Harga Pangan di Gumas

Di hadapan 200-an pecatur Indonesia yang tampil di ajang turnamen catur JAPFA FIDE RATED, politikus PDIP tersebut berhasil menahan remis GM Susanto Megaranto pada laga ekshibisi catur klasik, menandai dibukanya JAPFA FIDE RATED Chess Tournament 2021.

“Walau hanya diikuti sekitar 200 pecatur, tapi turnamen ini tetap bergengsi, pasalnya diikuti 3 pecatur bergelar grand master, 3 master internasional, dan 12 pecatur bergelar FIDE master,” jelasnya.

Menurutnya, cabang olahraga catur masih harus bekerja keras untuk melahirkan pecatur-pecatur andal. Salah satu caranya dengan memperbanyak turnamen catur klasik.

“Oleh karena itu perlu sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan provinsi serta pihak lainnya, sehingga dapat melahirkan pecatur tangguh yang nantinya dapat membela dan mengharumkan Merah Putih pada ajang nasional maupun internasional,” harapnya.

Baca Juga :  Diduga Kena PHK, Warga Kasongan Tewas Gantung Diri

Turnamen seperti itu sangat penting digelar untuk upaya pembinaan. Selain berhadiah, juga sebagai wadah menambah pengalaman bermain para pecatur sehinggah menambah jam terbang serta mengukur kemampuan masing-masing.

“Semua atlet harus tetap belajar jika ingin maju. Harus benahi substansi dan ilmunya pun dibina. Sebab tak ada kemajuan tanpa ilmu. Seorang atlet harus tetap semangat berlatih dan bertanding,” tuturnya.

Dalam upaya untuk melahirkan pecatur andal, tentu memerlukan proses panjang. Tidak ada yang by pass. Harus memperkuat ilmu dengan mengikuti turnamen catur klasik.

PALANGKA RAYA-Anggota DPR RI Dapil Kalteng H Agustiar Sabran menghadiri turnamen catur tingkat nasional di Kawasan Senayan, Jakarta, Sabtu (4/12). Selain bernostalgia masa lalu sebagai atlet catur dengan bermain catur bersama grand master (GM) catur nasional, pria yang juga menjabat Ketua Umum Dewan Adat Dayak (DAD) Provinsi Kalteng ini memberi motivasi untuk para pecatur yang berlaga di ajang JAPFA FIDE RATED Chess Tournament 2021 di Jakarta, 4-8 Desember.

“Ini juga mengingatkan saya tentang cita-cita masa kecil untuk menjadi seorang grandmaster. Apalah daya Allah Swt berkehendak lain. Namun saya tetap mensyukuri qadarullah menjadi seorang politikus yang mengabdikan hidup saya untuk Bumi Tambun Bungai dan Indonesia,” tuturnya kepada Kalteng Pos, Minggu (5/12).

Baca Juga :  Faridawaty Pantau Harga Pangan di Gumas

Di hadapan 200-an pecatur Indonesia yang tampil di ajang turnamen catur JAPFA FIDE RATED, politikus PDIP tersebut berhasil menahan remis GM Susanto Megaranto pada laga ekshibisi catur klasik, menandai dibukanya JAPFA FIDE RATED Chess Tournament 2021.

“Walau hanya diikuti sekitar 200 pecatur, tapi turnamen ini tetap bergengsi, pasalnya diikuti 3 pecatur bergelar grand master, 3 master internasional, dan 12 pecatur bergelar FIDE master,” jelasnya.

Menurutnya, cabang olahraga catur masih harus bekerja keras untuk melahirkan pecatur-pecatur andal. Salah satu caranya dengan memperbanyak turnamen catur klasik.

“Oleh karena itu perlu sinergi yang baik antara pemerintah pusat dan provinsi serta pihak lainnya, sehingga dapat melahirkan pecatur tangguh yang nantinya dapat membela dan mengharumkan Merah Putih pada ajang nasional maupun internasional,” harapnya.

Baca Juga :  Diduga Kena PHK, Warga Kasongan Tewas Gantung Diri

Turnamen seperti itu sangat penting digelar untuk upaya pembinaan. Selain berhadiah, juga sebagai wadah menambah pengalaman bermain para pecatur sehinggah menambah jam terbang serta mengukur kemampuan masing-masing.

“Semua atlet harus tetap belajar jika ingin maju. Harus benahi substansi dan ilmunya pun dibina. Sebab tak ada kemajuan tanpa ilmu. Seorang atlet harus tetap semangat berlatih dan bertanding,” tuturnya.

Dalam upaya untuk melahirkan pecatur andal, tentu memerlukan proses panjang. Tidak ada yang by pass. Harus memperkuat ilmu dengan mengikuti turnamen catur klasik.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/