Minggu, Mei 19, 2024
26.4 C
Palangkaraya

Pastikan Pasokan Oksigen Aman

PALANGKA RAYA-Seiring masih tingginya angka kasus Covid-19 di Kalteng, kebutuhan akan oksigen tetap tinggi. Tak jarang rumah sakit (RS) yang menjadi rujukan untuk penanganan pasien Covid-19 waswas akan kekurangan stok tabung oksigen. Kondisi ini membuat pemerintah melakukan berbagai langkah strategis agar pasokan oksigen tetap aman di seluruh rumah sakit.  

Terbaru, untuk membantu ketergantungan pada oksigen tabung, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran telah menerima bantuan oksigen konsentrator dari pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden RI Joko Widodo, di Ruang VIP Bandara Tjilik Riwut Palangka raya. Tentunya bantuan ini akan sangat berguna untuk menangani pasien yang memerlukan oksigen.

Direktur Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya Yayu Indriaty mengatakan, sejak dua minggu yang lalu hingga beberapa hari terakhir ini RSDS mengalami kendala terkait stok oksigen. Saat itu jumlah kebutuhan oksigen sangat tinggi di RS.

Baca Juga :  Kestabilan Harga Bapok Harus Dijaga

“Kami sudah melakukan beberapa skema untuk mengatasi jika ada kekurangan dan keterlambatan, memang pasokan oksigen kurang,” katanya saat diwawancarai di RSDS, kemarin (8/8).

Diungkapkan Yayu, pihaknya sudah melakukan beberapa antisipasi internal. Meski demikian, pihaknya berusaha memberikan pelayanan maksimal untuk pasien tanpa mengalami kekurangan oksigen. Terutama pasien yang diprioritaskan memerlukan oksigen.

“Kami sudah petakan sesuai prioritas keperluan oksigen, mulai yang keperluan tinggi, sedang, dan ringan, kami bagi ruangan agar saluran-saluran oksigen sentral yang ada di RS bisa memenuhi saluran kebutuhan,” ungkapnya.

Untuk memastikan pasokan logistik itu, pihaknya juga bekerja sama dengan penyedia yang bisa mengirimkan pasokan. Juga terus melakukan koordnasi dan menambah pasokan dengan mencari sumber-sumber lain, termasuk mendapat bantuan dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, serta lembaga-lembaga.

Baca Juga :  Oknum ASN Cabuli Anak di Bawah Umur

“Sampai saat ini kami tidak melakukan penolakan terhadap pasien meskipun kami juga kejar-kejaran terus dengan keperluan oksigen,” tegasnya.

Pihaknya menyampaikan terima kasih atas bantuan oksigen konsentrator dari Presiden RI. Walaupun oksigen konsesntrator itu hanya bisa digunakan untuk pasien-pasien dengan tupoksi kekurangan oskigen yang masih ringan, karena hanya bisa mengembuskan oksigen murni lima liter per menit.

“Sementara kasus-kasus dengan kekurangan okisgen tinggi itu memerlukan liter per menit yang besar, jadi kami cukupi dengan oksigen tabung dan oksigen sentral,” sebutnya.

PALANGKA RAYA-Seiring masih tingginya angka kasus Covid-19 di Kalteng, kebutuhan akan oksigen tetap tinggi. Tak jarang rumah sakit (RS) yang menjadi rujukan untuk penanganan pasien Covid-19 waswas akan kekurangan stok tabung oksigen. Kondisi ini membuat pemerintah melakukan berbagai langkah strategis agar pasokan oksigen tetap aman di seluruh rumah sakit.  

Terbaru, untuk membantu ketergantungan pada oksigen tabung, Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran telah menerima bantuan oksigen konsentrator dari pemerintah pusat, dalam hal ini Presiden RI Joko Widodo, di Ruang VIP Bandara Tjilik Riwut Palangka raya. Tentunya bantuan ini akan sangat berguna untuk menangani pasien yang memerlukan oksigen.

Direktur Rumah Sakit dr Doris Sylvanus (RSDS) Palangka Raya Yayu Indriaty mengatakan, sejak dua minggu yang lalu hingga beberapa hari terakhir ini RSDS mengalami kendala terkait stok oksigen. Saat itu jumlah kebutuhan oksigen sangat tinggi di RS.

Baca Juga :  Kestabilan Harga Bapok Harus Dijaga

“Kami sudah melakukan beberapa skema untuk mengatasi jika ada kekurangan dan keterlambatan, memang pasokan oksigen kurang,” katanya saat diwawancarai di RSDS, kemarin (8/8).

Diungkapkan Yayu, pihaknya sudah melakukan beberapa antisipasi internal. Meski demikian, pihaknya berusaha memberikan pelayanan maksimal untuk pasien tanpa mengalami kekurangan oksigen. Terutama pasien yang diprioritaskan memerlukan oksigen.

“Kami sudah petakan sesuai prioritas keperluan oksigen, mulai yang keperluan tinggi, sedang, dan ringan, kami bagi ruangan agar saluran-saluran oksigen sentral yang ada di RS bisa memenuhi saluran kebutuhan,” ungkapnya.

Untuk memastikan pasokan logistik itu, pihaknya juga bekerja sama dengan penyedia yang bisa mengirimkan pasokan. Juga terus melakukan koordnasi dan menambah pasokan dengan mencari sumber-sumber lain, termasuk mendapat bantuan dari pemerintah daerah, pemerintah pusat, serta lembaga-lembaga.

Baca Juga :  Oknum ASN Cabuli Anak di Bawah Umur

“Sampai saat ini kami tidak melakukan penolakan terhadap pasien meskipun kami juga kejar-kejaran terus dengan keperluan oksigen,” tegasnya.

Pihaknya menyampaikan terima kasih atas bantuan oksigen konsentrator dari Presiden RI. Walaupun oksigen konsesntrator itu hanya bisa digunakan untuk pasien-pasien dengan tupoksi kekurangan oskigen yang masih ringan, karena hanya bisa mengembuskan oksigen murni lima liter per menit.

“Sementara kasus-kasus dengan kekurangan okisgen tinggi itu memerlukan liter per menit yang besar, jadi kami cukupi dengan oksigen tabung dan oksigen sentral,” sebutnya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/