Sabtu, Mei 18, 2024
24.6 C
Palangkaraya

Kalteng Berpotensi Ekspor Udang

PALANGKA RAYA-Pembangunan shrimp estate atau lokasi pengembangan tambak udang vaname oleh Pemprov Kalteng terus berprogres. Kabupaten Sukamara menjadi sentra pengembangannya. Jika semua sudah operasional, Bumi Tambun Bungai bakal menjadi salah satu pengekspor komoditas udang ke pasar dunia. Sebagai tindak lanjut pengembangan shrimp estate, Pemprov Kalteng telah menggelar rapat koordinasi bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalteng, dinas terkait, serta Himpunan Bank Negara (Himbara) di Kantor Gubernur Kalteng, Senin siang (10/1).

“Kami bahas tindak lanjut, karena survei investigasi desain (SID) dan detail engineering desain (DED) sudah selesai dan telah diserahkan Bank Kalteng ke Pemprov Kalteng, dokumen itu penting dan perlu ditindaklanjuti,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Darliansjah.

Selanjutnya pihaknya melaksanakan diskusi bersama perbankan untuk melihat skema pembiayaan dukungan dari perbankan, terutama Bank Kalteng. Pihaknya berharap tahun ini shrimp estate sudah bisa operasional.

Baca Juga :  Terkait Pelaksanaan Tarawih, Ini Kata MUI

“Di shrimp estate kini tengah dilakukan percepatan pembangunan hingga pengelolaan produksi, diharapkan tahun ini kawasan tambak udang vaname ini sudah bisa operasional,” ucapnya.

Udang vaname punya potensi ekspor. Udang vaname dari Kalteng diekspor ke beberapa negara, seperti Amerika, Jepang, dan China. Untuk saat ini, area yang sudah terbuka untuk budi daya udang vaname seluas 2.000 hektare.

“Dari luasan itu ada juga yang sifatnya tambak rakyat, saat ini yang akan kami buka yakni tambak yang sifatnya model dan dikelola secara intensif,” sebutnya.
Target Pemprov Kalteng membuka tambak udang vaname seluas 40 hektare. Jika sudah dibuka, pihaknya akan mendorong masyarakat untuk membudidayakannya.

“Kehadiran pemerintah diharapkan menambah semangat pembudi daya di Kalteng, kami akan fokus mengembangkan budi daya udang vaname agar menjadi komoditas unggulan Kalteng,” tegasnya.

Baca Juga :  Banjir Berangsur Surut, Pendistribusian Pangan Berlanjut

Dalam mendukung percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan tahun 2022, seluruh ASN Dislutkan juga menandatangani berita acara kesepakatan bersama dengan Kepala Dislutkan Kalteng.

“Kesepakatan ini merupakan komitmen bersama untuk menuntaskan seluruh program kerja di sektor kelautan dan perikanan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing, sekaligus merupakan langkah awal untuk pelaksanaan kegiatan tahun 2022, sehingga dituntut agar semua mampu bekerja dengan inovatif dan penuh semangat dalam melaksanakan tugas, serta dapat mengembangkan kesepakatan ini dengan mengkolaborasikannya dengan komitmen atau kesepakatan internal,” ucap Darliansjah.

Sementara itu, Dirut PT Bank Kalteng Yayah Diasmono selaku pemodal utama program shrimp estate, mendukung secara teknis program pembangunan tersebut. “Saya yakin modal yang ditanam nanti pasti akan kembali, itu saja,” ucapnya. (abw/ce/ala)

PALANGKA RAYA-Pembangunan shrimp estate atau lokasi pengembangan tambak udang vaname oleh Pemprov Kalteng terus berprogres. Kabupaten Sukamara menjadi sentra pengembangannya. Jika semua sudah operasional, Bumi Tambun Bungai bakal menjadi salah satu pengekspor komoditas udang ke pasar dunia. Sebagai tindak lanjut pengembangan shrimp estate, Pemprov Kalteng telah menggelar rapat koordinasi bersama Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalteng, dinas terkait, serta Himpunan Bank Negara (Himbara) di Kantor Gubernur Kalteng, Senin siang (10/1).

“Kami bahas tindak lanjut, karena survei investigasi desain (SID) dan detail engineering desain (DED) sudah selesai dan telah diserahkan Bank Kalteng ke Pemprov Kalteng, dokumen itu penting dan perlu ditindaklanjuti,” kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Darliansjah.

Selanjutnya pihaknya melaksanakan diskusi bersama perbankan untuk melihat skema pembiayaan dukungan dari perbankan, terutama Bank Kalteng. Pihaknya berharap tahun ini shrimp estate sudah bisa operasional.

Baca Juga :  Terkait Pelaksanaan Tarawih, Ini Kata MUI

“Di shrimp estate kini tengah dilakukan percepatan pembangunan hingga pengelolaan produksi, diharapkan tahun ini kawasan tambak udang vaname ini sudah bisa operasional,” ucapnya.

Udang vaname punya potensi ekspor. Udang vaname dari Kalteng diekspor ke beberapa negara, seperti Amerika, Jepang, dan China. Untuk saat ini, area yang sudah terbuka untuk budi daya udang vaname seluas 2.000 hektare.

“Dari luasan itu ada juga yang sifatnya tambak rakyat, saat ini yang akan kami buka yakni tambak yang sifatnya model dan dikelola secara intensif,” sebutnya.
Target Pemprov Kalteng membuka tambak udang vaname seluas 40 hektare. Jika sudah dibuka, pihaknya akan mendorong masyarakat untuk membudidayakannya.

“Kehadiran pemerintah diharapkan menambah semangat pembudi daya di Kalteng, kami akan fokus mengembangkan budi daya udang vaname agar menjadi komoditas unggulan Kalteng,” tegasnya.

Baca Juga :  Banjir Berangsur Surut, Pendistribusian Pangan Berlanjut

Dalam mendukung percepatan pembangunan sektor kelautan dan perikanan tahun 2022, seluruh ASN Dislutkan juga menandatangani berita acara kesepakatan bersama dengan Kepala Dislutkan Kalteng.

“Kesepakatan ini merupakan komitmen bersama untuk menuntaskan seluruh program kerja di sektor kelautan dan perikanan sesuai tugas dan fungsinya masing-masing, sekaligus merupakan langkah awal untuk pelaksanaan kegiatan tahun 2022, sehingga dituntut agar semua mampu bekerja dengan inovatif dan penuh semangat dalam melaksanakan tugas, serta dapat mengembangkan kesepakatan ini dengan mengkolaborasikannya dengan komitmen atau kesepakatan internal,” ucap Darliansjah.

Sementara itu, Dirut PT Bank Kalteng Yayah Diasmono selaku pemodal utama program shrimp estate, mendukung secara teknis program pembangunan tersebut. “Saya yakin modal yang ditanam nanti pasti akan kembali, itu saja,” ucapnya. (abw/ce/ala)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/