“Saya tidak menyangka awalnya hanya untuk konsumsi pribadi, ternyata sekarang banyak peminat, ya sudah sekalian, sambil menyelam sambil minum air,” ucap Edoy sembari mengaku pernah menekuni usaha peternakan ayam sebelum bergelut dengan budi daya lebah madu kelulut.
Di tempat yang sama, Lurah Kereng Bangkirai Fitriyaturrahman mengajak Bapak Edoy untuk segera membuat label produknya, karena produksi madu kelulut sudah cukup banyak. Hal itu bukan tanpa alasan. Menurut Lurah, agar penjualan lebih mudah dan lebih nyaman, tentu perlu ada sebuah brand atau merek. Selain untuk memudahkan pemasaran madu kelulut, juga tentunya agar bisa berdaya saing dengan UMKM lain.
“Kami selaku kelurahan siap mendukung pelaku UMKM, khususnya warga Kelurahan Kereng Bangkirai, Kecamatan Sebangau, kami siap memfasilitasi,” ungkapnya.
Beberapa waktu lalu Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kota Palangka Raya juga melakukan kunjungan dan kegiatan di lokasi budi daya madu kelulut milik Bapak Edoy.
“Nanti rencana ke depannya, budi daya madu kelulut Bapak Edoy ini akan menjadi sebuah taman belajar bagi ibu-ibu PKK tingkat kota, kecamatan, dan kelurahan maupun tempat pembelajaran bagi anak-anak. Kami akan terus mendorong para pelaku UMKM di Kelurahan Kereng Bangkirai ini, semoga bisa lebih maju ke depannya. Kami siap membantu para pelaku UMKM untuk meraih sertifikasi halal dan pendaftaran merek dagang di Dinas Perdagangan Kota Palangka Raya,” pungkasnya. (*/ce/ala)