Minggu, Mei 19, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Sasarannya Delapan Desa di Gumas

Menggalakkan Program Pekarangan Pangan Lestari

KUALA KURUN – Pada tahun 2021, Dinas Perikanan dan Ketah-anan Pangan (DPKP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggalak-kan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Sasarannya yakni pada delapan desa/kelurahan yang ada di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.

“Delapan desa/kelurahan itu yakni Desa Tumbang Sian, Desa Tumbang Tariak, Desa Sumur Mas, Desa Luwuk Tukau, Desa Bereng Baru, Desa Tajah Antang Raya, Kelurahan Sepang Simin, dan Kelurahan Tumbang Marikoi,” kata Kepala DPKP Gumas Hansli Gonak, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, P2L merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh ke-lompok masyarakat secara bersama-sama, dalam mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan, untuk me-ningkatkan ketersediaan dan akses pangan sebagai sumber pendapatan keluarga.

“P2L ini dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanga-nan daerah prioritas intervensi stun-ting dan atau penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan atau pemantapan daerah tahan pangan,” ujarnya.

Baca Juga :  PPKM Turun Level, Wajib PCR Tetap Berlaku

Dijelaskannya, P2L bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, akses dan pemanfaatan pekarangan untuk menghasilkan pangan keluarga sesuai dengan kebutuhan pangan yang be-ragam, bergizi seimbang dan aman, serta meningkatkan pendapatan karena hasil panen dapat dijual lagi.

“Dasar penentuan lokasi P2L ber-dasarkan daerah prioritas stunting atau daerah rentan rawan pangan berdasarkan peta ketahanan dan kerentanan pangan. Untuk menca-pai tujuan program P2L itu, maka dilakukan melalui pemberdayaan kelompok masyarakat atau kelompok tani,” tuturnya.

Dia menyampaikan, kegiatan P2L meliputi pengadaan sarana pem-bibitan, pengembangan demplot, kegiatan pertanaman, dan pasca panen. Masing-masing kelompok mendapat bantuan dari pemerintah pusat, yang dikelola secara swakelola oleh anggota dengan pendampingan tim teknis DPKP dan penyuluh per-tanian lapangan (PPL).

“Agar pelaksanaan program P2L berjalan dengan baik, maka DPKP bersinergi dengan TP-PKK dalam melakukan pelatihan, yang bertu-juan mendukung pemberdayaan masyarakat dalam memenuhi kebu-tuhan pangan dari hasil pekarangan secara berkelanjutan, dan melatih anggota kelompok dalam melakukan teknik budi daya tanaman,” katanya.

Baca Juga :  Gubernur Bertekad Tutup Tahun 2021 dengan Kondisi yang Baik

Sementara itu, Ketua TP-PKK Ka-bupaten Gumas Mimie Mariatie Jaya S Monong mengakui, program P2L ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam percepatan penu-runan stunting. Nantinya, P2L bisa menjadi sumber bibit yang ditanam untuk anggota kelompok dan ma-syarakat sekitar. “Dengan demikian, hasil panen dari kelompok tani itu dapat dijual dan menjadi sumber pendapatan kelompok,” terangnya.

Dia mengimbau masyarakat, khu-susnya ibu-ibu untuk memanfaatkan pekarangan dengan menanam berbagai macam sayuran dan buah, sehingga tersedia kebutuhan pangan yang beragam sebagai sumber gizi keluarga dari halaman rumah.

“Selain tanaman sayuran dan buah, pekarangan juga bisa di-manfaatkan untuk beternak dan budi daya ikan di kolam. Ke depan, pekarangan rumah sudah ditanam dengan beraneka ragam sayuran dan buah. Bahkan di satu desa ada spesifik tanaman lokal unggulan masing-masing,” tandasnya. (dok/ko)

Menggalakkan Program Pekarangan Pangan Lestari

KUALA KURUN – Pada tahun 2021, Dinas Perikanan dan Ketah-anan Pangan (DPKP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggalak-kan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Sasarannya yakni pada delapan desa/kelurahan yang ada di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.

“Delapan desa/kelurahan itu yakni Desa Tumbang Sian, Desa Tumbang Tariak, Desa Sumur Mas, Desa Luwuk Tukau, Desa Bereng Baru, Desa Tajah Antang Raya, Kelurahan Sepang Simin, dan Kelurahan Tumbang Marikoi,” kata Kepala DPKP Gumas Hansli Gonak, beberapa waktu lalu.

Menurut dia, P2L merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh ke-lompok masyarakat secara bersama-sama, dalam mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan, untuk me-ningkatkan ketersediaan dan akses pangan sebagai sumber pendapatan keluarga.

“P2L ini dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanga-nan daerah prioritas intervensi stun-ting dan atau penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan atau pemantapan daerah tahan pangan,” ujarnya.

Baca Juga :  PPKM Turun Level, Wajib PCR Tetap Berlaku

Dijelaskannya, P2L bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, akses dan pemanfaatan pekarangan untuk menghasilkan pangan keluarga sesuai dengan kebutuhan pangan yang be-ragam, bergizi seimbang dan aman, serta meningkatkan pendapatan karena hasil panen dapat dijual lagi.

“Dasar penentuan lokasi P2L ber-dasarkan daerah prioritas stunting atau daerah rentan rawan pangan berdasarkan peta ketahanan dan kerentanan pangan. Untuk menca-pai tujuan program P2L itu, maka dilakukan melalui pemberdayaan kelompok masyarakat atau kelompok tani,” tuturnya.

Dia menyampaikan, kegiatan P2L meliputi pengadaan sarana pem-bibitan, pengembangan demplot, kegiatan pertanaman, dan pasca panen. Masing-masing kelompok mendapat bantuan dari pemerintah pusat, yang dikelola secara swakelola oleh anggota dengan pendampingan tim teknis DPKP dan penyuluh per-tanian lapangan (PPL).

“Agar pelaksanaan program P2L berjalan dengan baik, maka DPKP bersinergi dengan TP-PKK dalam melakukan pelatihan, yang bertu-juan mendukung pemberdayaan masyarakat dalam memenuhi kebu-tuhan pangan dari hasil pekarangan secara berkelanjutan, dan melatih anggota kelompok dalam melakukan teknik budi daya tanaman,” katanya.

Baca Juga :  Gubernur Bertekad Tutup Tahun 2021 dengan Kondisi yang Baik

Sementara itu, Ketua TP-PKK Ka-bupaten Gumas Mimie Mariatie Jaya S Monong mengakui, program P2L ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam percepatan penu-runan stunting. Nantinya, P2L bisa menjadi sumber bibit yang ditanam untuk anggota kelompok dan ma-syarakat sekitar. “Dengan demikian, hasil panen dari kelompok tani itu dapat dijual dan menjadi sumber pendapatan kelompok,” terangnya.

Dia mengimbau masyarakat, khu-susnya ibu-ibu untuk memanfaatkan pekarangan dengan menanam berbagai macam sayuran dan buah, sehingga tersedia kebutuhan pangan yang beragam sebagai sumber gizi keluarga dari halaman rumah.

“Selain tanaman sayuran dan buah, pekarangan juga bisa di-manfaatkan untuk beternak dan budi daya ikan di kolam. Ke depan, pekarangan rumah sudah ditanam dengan beraneka ragam sayuran dan buah. Bahkan di satu desa ada spesifik tanaman lokal unggulan masing-masing,” tandasnya. (dok/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/