Senin, Mei 20, 2024
26.3 C
Palangkaraya

Perburuan Medali Terakhir, Dayung Sabet Emas, Catur Bikin Kejutan

JAYAPURA-Tuntas sudah perjuangan kontingen Kalimantan Tengah (Kalteng) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Kemarin (13/10) merupakan partai pemungkas bagi beberapa cabang olahraga (cabor) yang diikuti atet Kalteng. Hasilnya sangat menggembirakan. Atlet dayung meraih lagi medali emas, sementara cabor catur membuat kejuatan dengan menyabet medali perak dan perunggu.

Partai pemungkas final cabor dayung TBR Mix 200 meter berlangsung di venue dayung Teluk Youtefa, Holtekamp, Kota Jayapura, Rabu (13/10). Tim dayung Kalteng menyabet medali emas pada nomor TBR Mix 200 meter setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 00:43.993. Disusul Jawa Barat dengan torehan waktu 00:44.226. Urutan ketiga ditempati Kalimantan Selatan dengan catatan waktu 00:44.226.

Raihan itu kian memperpanjang rekor tak terkalahkan pada partai pamungkas PON untuk cabang olahraga dayung khususnya nomor TBR Mix 200 meter. Pasalnya pada PON Riau dan PON Jawa Barat, medali emas nomor ini masih digengam pedayung Kalteng. Pada PON Papua ini, dayung Kalteng membuat hattrick di cabor dayung nomor TBR Mix 200 meter.

Baca Juga :  Hewan Ternak Wajib Vaksinasi dan Karantina

“Kami gagal meraih medali pada nomor TBR Mix 500 meter, karena berada pada lintasan yang airnya dangkal, sehingga kesulitan untuk mengayuh perahu,” kata salah satu atlet dayung Kalteng, Poliansyah, kepada media di Teluk Youtefa, Jayapura, Rabu (13/10).

Menurut pria yang juga anggota Polda Kalteng, ia bersama rekan-rekannya bangkit kembali setelah menempati urutan pertama babak penyisihan nomor TBR Mix 200 meter dengan cacatan waktu lebih cepat dari Jawa barat. Pada babak itu, Kalteng sukses meraih catatan waktu 00:44.365. Sementara Jawa Barat menyusul dengan waktu 00:44.420.
“Itulah yang membuat kami semangat dan ingin menyudahi laga dengan catatan manis. Apalagi kami dapat di lintasan yang airnya dalam (lintasan 3), sehingga semangat kami terpacu,” tambah Poli.

Mewakili rekan atlet, Poli mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa masyarakat Kalteng, sehingga cabor dayung sukses menyabet 2 medali emas. Total medali yang disabet cabor dayung adalah 2 medali emas (TBR mix 1000 meter dan 200 meter) dan 4 perak (Kayak 2, TBR 1000 meter putra, TBR 500 meter putra, dan TBR 200 meter putra).
Terpisah, pelatih cabor dayung Kalteng, Silo dan Gandie mengatakan, pihaknya sangat bangga atas prestasi para atlet dayung. Dari 18 nomor lomba yang diikuti, sukses meraih 2 medali emas dan 4 medali perak.

Baca Juga :  Sebuah PAUD dengan Lebih dari 3.000 Anak Didik, Lintas Kota dan Negara

“Hasil ini sesuai dengan target, terutama nomor mix team yang diharapkan dapat mendulang medali emas. Apalagi bisa mengalahkan Jawa Barat yang mendominasi medali sejak awal,” terang Silo.

Pihaknya berharap bahwa usai pelaksanaan PON ini, program latihan jangka panjang tetap dilaksanakan, sekaligus persiapan menatap PON berikutnya.
“Kami berharap suara kami di lapangan bisa didengar oleh pemerintah daerah, karena jika pembinaan dilakukan sejak dini, maka peluang dapat medali emas akan lebih besar di PON berikutnya,” tambah Gandie.

JAYAPURA-Tuntas sudah perjuangan kontingen Kalimantan Tengah (Kalteng) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Kemarin (13/10) merupakan partai pemungkas bagi beberapa cabang olahraga (cabor) yang diikuti atet Kalteng. Hasilnya sangat menggembirakan. Atlet dayung meraih lagi medali emas, sementara cabor catur membuat kejuatan dengan menyabet medali perak dan perunggu.

Partai pemungkas final cabor dayung TBR Mix 200 meter berlangsung di venue dayung Teluk Youtefa, Holtekamp, Kota Jayapura, Rabu (13/10). Tim dayung Kalteng menyabet medali emas pada nomor TBR Mix 200 meter setelah menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 00:43.993. Disusul Jawa Barat dengan torehan waktu 00:44.226. Urutan ketiga ditempati Kalimantan Selatan dengan catatan waktu 00:44.226.

Raihan itu kian memperpanjang rekor tak terkalahkan pada partai pamungkas PON untuk cabang olahraga dayung khususnya nomor TBR Mix 200 meter. Pasalnya pada PON Riau dan PON Jawa Barat, medali emas nomor ini masih digengam pedayung Kalteng. Pada PON Papua ini, dayung Kalteng membuat hattrick di cabor dayung nomor TBR Mix 200 meter.

Baca Juga :  Hewan Ternak Wajib Vaksinasi dan Karantina

“Kami gagal meraih medali pada nomor TBR Mix 500 meter, karena berada pada lintasan yang airnya dangkal, sehingga kesulitan untuk mengayuh perahu,” kata salah satu atlet dayung Kalteng, Poliansyah, kepada media di Teluk Youtefa, Jayapura, Rabu (13/10).

Menurut pria yang juga anggota Polda Kalteng, ia bersama rekan-rekannya bangkit kembali setelah menempati urutan pertama babak penyisihan nomor TBR Mix 200 meter dengan cacatan waktu lebih cepat dari Jawa barat. Pada babak itu, Kalteng sukses meraih catatan waktu 00:44.365. Sementara Jawa Barat menyusul dengan waktu 00:44.420.
“Itulah yang membuat kami semangat dan ingin menyudahi laga dengan catatan manis. Apalagi kami dapat di lintasan yang airnya dalam (lintasan 3), sehingga semangat kami terpacu,” tambah Poli.

Mewakili rekan atlet, Poli mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa masyarakat Kalteng, sehingga cabor dayung sukses menyabet 2 medali emas. Total medali yang disabet cabor dayung adalah 2 medali emas (TBR mix 1000 meter dan 200 meter) dan 4 perak (Kayak 2, TBR 1000 meter putra, TBR 500 meter putra, dan TBR 200 meter putra).
Terpisah, pelatih cabor dayung Kalteng, Silo dan Gandie mengatakan, pihaknya sangat bangga atas prestasi para atlet dayung. Dari 18 nomor lomba yang diikuti, sukses meraih 2 medali emas dan 4 medali perak.

Baca Juga :  Sebuah PAUD dengan Lebih dari 3.000 Anak Didik, Lintas Kota dan Negara

“Hasil ini sesuai dengan target, terutama nomor mix team yang diharapkan dapat mendulang medali emas. Apalagi bisa mengalahkan Jawa Barat yang mendominasi medali sejak awal,” terang Silo.

Pihaknya berharap bahwa usai pelaksanaan PON ini, program latihan jangka panjang tetap dilaksanakan, sekaligus persiapan menatap PON berikutnya.
“Kami berharap suara kami di lapangan bisa didengar oleh pemerintah daerah, karena jika pembinaan dilakukan sejak dini, maka peluang dapat medali emas akan lebih besar di PON berikutnya,” tambah Gandie.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/