PALANGKA RAYA-Persiapan Kalteng sebagai tuan rumah kejuaraan dunia balap sepeda gunung terus dimatangkan. Kurang lebih sepekan sebelum event digelar, berbagai fasilitas hampir rampung dikerjakan. Sirkuit sudah siap menjadi arena balapan Union Cycliste International (UCI) Mountain Bike (MTB) Eliminator World Cup 2022 seri-8.
Untuk memastikan persiapan event internasional ini, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H Sugianto Sabran didampingi Wakil Gubernur (Wagub) H Edy Pratowo, Kepala Dinas PUPR H Shalahuddin, dan unsur terkait lainnya melakukan peninjauan kembali lokasi sirkuit di kompleks Stadion Tuah Pahoe, Jalan Tjilik Riwut Km 5, Palangka Raya, Jumat sore (19/8).
“Selain merampungkan persiapan tribun penonton dan lainnya, pemerintah provinsi saat ini juga melakukan penataan lampu-lampu jalan, mulai dari lokasi sirkuit hingga Bandara Tjilik Riwut, sehingga memberikan kesan keindahan, termasuk di Jalan Yos Sudarso dan lainnya,” kata gubernur kepada media usai meninjau pengerjaan tribun penonton, kemarin.
Orang nomor satu di Kalteng ini berharap agar Pemerintah Kota Palangka Raya juga ikut serta dalam mempercantik kota. Paling tidak melakukan penerangan jalan di sejumlah titik lokasi, seperti arah pasar dan pelabuhan yang terkesan masih gelap saat malam hari.
Dengan begitu bisa memperkenalkan pesona ibu kota Provinsi Kalteng kepada dunia. Karena pelaksanaan UCI MTB seri-8 ini selain diikuti oleh peserta dari 32 negara, juga akan disiarkan secara langsung ke 132 stasiun televisi di dunia. Otomatis semua mata akan tertuju ke Kalteng.
Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalteng H Shalahuddin ST MT mengatakan, tribun yang disiapkan panitia untuk event ini memiliki daya tampung dua ribu penonton. Sejauh ini pengerjaan terus dilakukan. Diperkirakan akan dirampungkan dalam empat hingga lima hari ke depan.
“Tribun yang digunakan ini sudah sesuai standar event internasional, karena menggunakan tribun yang pernah tampil pada pelaksanaan Moto GP di Mandalika beberapa waktu lalu. Dua tribun dari Surabaya dan empat tribun dari Bali,” bebernya.
Sementara untuk kapasitas di luar tribun bisa menampung empat ribu hingga lima ribu penonton. Total penonton yang bisa ditampung sebanyak enam ribu orang. Sound system dipasang 80.000 watt. Masyarakat tak perlu ragu untuk datang dan menyaksikan kejuaraan dunia yang pertama kali digelar di Asia Tenggara ini.
Berdasarkan pengakuan para atlet yang telah melakukan uji coba sirkuit, dapat dipastikan sirkuti ini merupakan yang terbaik se-Indonesia. Bahkan ada lintasan yang memang dibuat menantang sehingga menjadi motivasi bagi para atlet yang akan berlomba nanti untuk mengeluarkan skill terbaik yang dimiliki. (nue/ce/ala)