Minggu, Mei 19, 2024
26.4 C
Palangkaraya

DLH Barsel Mulai Operasionalkan Sanitary Landfill

BUNTOK – Sejak dibuatnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Barsel sudah mulai mengoperasionalkan Sistem Sanitary Landfill (SL),yakni dengan melakukan penimbangan sampah yang masuk.

“Dimana setiap armada truk pengangkut sampah yang masuk ke TPA kita lakukan penimbangan untuk mengetahui seberapa banyak sampah yang dihasilkan,” kata Nanang Shalahuddin, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup pada DLH Kabupaten Barito Selatan, Kamis (19/5).

Menurut Nanang, untuk ke depan, pihaknya akan mengupayakan agar  penutupan TPA bisa menggunakan tanah biar proses sanitary landfill bisa beroperasi secara maksimal. “Dengan begitu setiap dua minggu sekali kita melakukan penutupan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, bahwa kendala saat ini karena tanah penutupnya masih terbatas. Untuk itu, pihaknya masih berupaya untuk bisa mengadakan tanah penutup untuk sistem sanitary landfill ini.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi Satgas Covid-19

Ia mengatakan, untuk pemanfaatan sampah di Kota Buntok sendiri, pihaknya sudah ada memiliki Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R yang sudah berjalan di setiap kecamatan.

“Jadi sampah yang sudah dikumpulkan oleh TPS 3R akan dipilah dan dikumpulkan, dimana sampah-sampah yang memiliki nilai jual serta hasil akan dikumpulkan dan residunya akan dibawa ke TPA,” kata Nanang Shalahuddin. (ner/ens)

BUNTOK – Sejak dibuatnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA), Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Barsel sudah mulai mengoperasionalkan Sistem Sanitary Landfill (SL),yakni dengan melakukan penimbangan sampah yang masuk.

“Dimana setiap armada truk pengangkut sampah yang masuk ke TPA kita lakukan penimbangan untuk mengetahui seberapa banyak sampah yang dihasilkan,” kata Nanang Shalahuddin, Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup pada DLH Kabupaten Barito Selatan, Kamis (19/5).

Menurut Nanang, untuk ke depan, pihaknya akan mengupayakan agar  penutupan TPA bisa menggunakan tanah biar proses sanitary landfill bisa beroperasi secara maksimal. “Dengan begitu setiap dua minggu sekali kita melakukan penutupan,” ungkapnya.

Dijelaskannya, bahwa kendala saat ini karena tanah penutupnya masih terbatas. Untuk itu, pihaknya masih berupaya untuk bisa mengadakan tanah penutup untuk sistem sanitary landfill ini.

Baca Juga :  Bupati Apresiasi Satgas Covid-19

Ia mengatakan, untuk pemanfaatan sampah di Kota Buntok sendiri, pihaknya sudah ada memiliki Tempat Pembuangan Sampah (TPS) 3R yang sudah berjalan di setiap kecamatan.

“Jadi sampah yang sudah dikumpulkan oleh TPS 3R akan dipilah dan dikumpulkan, dimana sampah-sampah yang memiliki nilai jual serta hasil akan dikumpulkan dan residunya akan dibawa ke TPA,” kata Nanang Shalahuddin. (ner/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/