Sabtu, Mei 3, 2025
25.9 C
Palangkaraya

Bocah SD Tewas Tenggelam di Air Terjun Sanggrahan Murung Raya

PURUK CAHU – Suasana tenang Air Terjun Sanggrahan di Jalan Liang Pandan, Kelurahan Beriwit, Kecamatan Murung, Murung Raya, mendadak berubah menjadi kepanikan, Kamis (1/5/2025) sore. Seorang bocah SD berusia 10 tahun, FP, ditemukan tewas tenggelam saat mandi bersama adik dan teman-temannya.

Siang itu, FP bersama adiknya dan ibunya berkunjung ke rumah kerabat mereka di Jalan Angkang. Sekitar pukul 14.30 WIB, FP meminta izin kepada ibunya untuk bermain ke air terjun bersama adik dan empat temannya. Tak ada yang menyangka bahwa itu akan menjadi momen terakhir FP terlihat dalam keadaan sadar.

Menurut keterangan saksi, Albi, yang juga teman korban, sesampainya di lokasi, mereka langsung berenang di air terjun. FP terlihat sempat menyelam, lalu muncul kembali ke permukaan. Namun saat menyelam untuk kedua kalinya, ia tak kunjung muncul.

Baca Juga :  Jalan Simpang 30 di Tangani Secara Darurat

“Setelah beberapa menit, FP muncul dalam posisi tengkurap. Kami panggil-panggil, tapi dia tidak menjawab. Tubuhnya tidak bergerak, lalu tenggelam lagi,” tutur Albi, seperti dikutip Kapolsek Murung Ipda Yakobus Riko, Jumat (2/5/2025).

Melihat kejadian itu, Albi dan teman-temannya panik dan segera berlari pulang untuk memberi tahu ibu korban. Warga dan pengunjung yang berada di sekitar lokasi segera melakukan pencarian.

Sekitar 30 menit kemudian, tubuh FP ditemukan tak jauh dari lokasi awal tenggelam, berjarak sekitar delapan meter. Korban segera dibawa ke daratan dan dilarikan ke RSUD Puruk Cahu. Namun nyawa FP tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di ruang UGD.

Baca Juga :  Jalan Penghubung Rusak, Masyarakat Minta Perbaikan

Kapolsek Murung menyebut, dari keterangan sang ibu, FP belum mahir berenang. Ini memperkuat dugaan bahwa korban tenggelam akibat ketidaksiapan menghadapi kedalaman air di lokasi wisata tersebut.

Tragedi ini menambah daftar panjang kecelakaan anak-anak di lokasi wisata air. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk lebih waspada dan memastikan pengawasan penuh saat anak bermain di tempat-tempat yang berisiko tinggi. Air Terjun Sanggrahan kini kembali sunyi, namun duka masih terasa membekas bagi keluarga FP dan warga sekitar. (dad)

PURUK CAHU – Suasana tenang Air Terjun Sanggrahan di Jalan Liang Pandan, Kelurahan Beriwit, Kecamatan Murung, Murung Raya, mendadak berubah menjadi kepanikan, Kamis (1/5/2025) sore. Seorang bocah SD berusia 10 tahun, FP, ditemukan tewas tenggelam saat mandi bersama adik dan teman-temannya.

Siang itu, FP bersama adiknya dan ibunya berkunjung ke rumah kerabat mereka di Jalan Angkang. Sekitar pukul 14.30 WIB, FP meminta izin kepada ibunya untuk bermain ke air terjun bersama adik dan empat temannya. Tak ada yang menyangka bahwa itu akan menjadi momen terakhir FP terlihat dalam keadaan sadar.

Menurut keterangan saksi, Albi, yang juga teman korban, sesampainya di lokasi, mereka langsung berenang di air terjun. FP terlihat sempat menyelam, lalu muncul kembali ke permukaan. Namun saat menyelam untuk kedua kalinya, ia tak kunjung muncul.

Baca Juga :  Jalan Simpang 30 di Tangani Secara Darurat

“Setelah beberapa menit, FP muncul dalam posisi tengkurap. Kami panggil-panggil, tapi dia tidak menjawab. Tubuhnya tidak bergerak, lalu tenggelam lagi,” tutur Albi, seperti dikutip Kapolsek Murung Ipda Yakobus Riko, Jumat (2/5/2025).

Melihat kejadian itu, Albi dan teman-temannya panik dan segera berlari pulang untuk memberi tahu ibu korban. Warga dan pengunjung yang berada di sekitar lokasi segera melakukan pencarian.

Sekitar 30 menit kemudian, tubuh FP ditemukan tak jauh dari lokasi awal tenggelam, berjarak sekitar delapan meter. Korban segera dibawa ke daratan dan dilarikan ke RSUD Puruk Cahu. Namun nyawa FP tak tertolong. Ia dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di ruang UGD.

Baca Juga :  Jalan Penghubung Rusak, Masyarakat Minta Perbaikan

Kapolsek Murung menyebut, dari keterangan sang ibu, FP belum mahir berenang. Ini memperkuat dugaan bahwa korban tenggelam akibat ketidaksiapan menghadapi kedalaman air di lokasi wisata tersebut.

Tragedi ini menambah daftar panjang kecelakaan anak-anak di lokasi wisata air. Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya orang tua, untuk lebih waspada dan memastikan pengawasan penuh saat anak bermain di tempat-tempat yang berisiko tinggi. Air Terjun Sanggrahan kini kembali sunyi, namun duka masih terasa membekas bagi keluarga FP dan warga sekitar. (dad)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/