Minggu, Mei 19, 2024
23.7 C
Palangkaraya

SD Muhammadiyah Gelar Panen Belajar dan Market Day

Wujud Penguatan Pendidikan Karakter di Sekolah

MUARA TEWEH – Camat Teweh Tengah Jati Prayogo resmi membuka kegiatan panen belajar dan market day di SD Muhammadiyah Muara Teweh. Kegiatan itu juga dihadiri yang mewakili Kepala Kankemenag Barito Utara, Kabid Dikdas Rahmadi Konika, pimpinan daerah Muhammadiyah, yang mewakili Dinas Lingkungan Hidup, Lurah Melayu, Komite Sekolah Muhammadiyah, Ketua TP-PKK Kecamatan Teweh Tengah, kepala sekolah, dewan guru dan undangan lainnya, Kamis (22/6).

Camat Teweh Tengah Jati Prayogo menyampaikan, panen belajar adalah akumulasi hasil belajar para peserta didik dalam hal ini hasil akhir projek yang dilakukan peserta didik SD Muhammadiyah dari kelas 1-6 selama satu tahun ajaran 2022-2023.

Market day ini untuk menumbuhkan dan menciptakan interaksi antarkelas, juga dapat memberikan pengalaman yang tidak dapat dilupakan oleh para murid SD Muhammadiyah.

Di samping itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan soft skill kewirausahaan dengan mengimplementasikan model project based learning (PBL) market day.

Baca Juga :  Batamad Barito Utara Dikukuhkan Wabup: Semoga Batamad Dapat Berfungsi Sebagai Wadah Koordinasi

“Model project based learning (PBL) market day ini adalah sebuah model pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan murid untuk merekonstruksi pengetahuan, keterampilan dan mengakumulasikan dalam produk nyata serta memasarkan produknya kepada teman, guru dan masyarakat sekitar melalui bazar atau pasar yang diselenggarakan oleh murid SD Muhammadiyah,” kata camat.

Mantan ajudan Bupati H Nadalsyah ini mengatakan, market day diselenggarakan sebagai bentuk perwujudan dan aplikasi penguatan pendidikan karakter di sekolah. Ada nilai religius, kemandirian dan gotong royong.

“Dari nilai religius, para murid ini dilatih untuk melakukan nilai-nilai kejujuran dalam proses jual beli sampai dengan laporan perolehan hasil. Wujud sikap mandiri dan gotong royong yaitu anak-anak diberi kebebasan untuk mempersiapkan lapak, memilih dan menjajakan barang dagangannya,” ungkapnya.

Para guru, lanjut camat, hanya memberi ramnbu-rambu bahwa yang dijual dengan memanfaatkan sampah yang dapat didaur ulang kemudian dijual kembali. Dalam penjualannya hanya ada beberapa orang yang menjual, karena tidak semua orang bisa membuatnya.

Baca Juga :  Distan Rakornis Opla Rawa Wilayah Timur

Jati menyampaikan, sesuai tema kali ini Kewirausahaan Membangkitkan Generasi Green Enterpreuner yang Berkemajuan serta konsep pemasaran dan manajemen usaha, diserahkan semuanya kepada murid dengan arahan wali kelas masing-masing.

Para peserta didik, jelas camat, diberikan keleluasaan menggunakan lingkungan sekolah di halaman SD Muhammadiyah sebagai lokasi tempat membuka usaha amereka dalam market day tersebut.

Kepala SD Muhammadiyah Muhammad Muara Teweh Farid Ansyori mengatakan, pada 14 Januari 2022 telah menjadi salah satu sekolah yang terpilih menjalankan program sekolah penggerak di Barito Utara.

“Kami diminta merubah implementasi pembelajaran yang sekarang SD Muhammadiyah menggunakan kurikulum merdeka belajar yang terpusat pada peserta didik,” kata M Farid Ansyori.  (her/ens)

MUARA TEWEH – Camat Teweh Tengah Jati Prayogo resmi membuka kegiatan panen belajar dan market day di SD Muhammadiyah Muara Teweh. Kegiatan itu juga dihadiri yang mewakili Kepala Kankemenag Barito Utara, Kabid Dikdas Rahmadi Konika, pimpinan daerah Muhammadiyah, yang mewakili Dinas Lingkungan Hidup, Lurah Melayu, Komite Sekolah Muhammadiyah, Ketua TP-PKK Kecamatan Teweh Tengah, kepala sekolah, dewan guru dan undangan lainnya, Kamis (22/6).

Camat Teweh Tengah Jati Prayogo menyampaikan, panen belajar adalah akumulasi hasil belajar para peserta didik dalam hal ini hasil akhir projek yang dilakukan peserta didik SD Muhammadiyah dari kelas 1-6 selama satu tahun ajaran 2022-2023.

Market day ini untuk menumbuhkan dan menciptakan interaksi antarkelas, juga dapat memberikan pengalaman yang tidak dapat dilupakan oleh para murid SD Muhammadiyah.

Di samping itu, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan soft skill kewirausahaan dengan mengimplementasikan model project based learning (PBL) market day.

Baca Juga :  Batamad Barito Utara Dikukuhkan Wabup: Semoga Batamad Dapat Berfungsi Sebagai Wadah Koordinasi

“Model project based learning (PBL) market day ini adalah sebuah model pembelajaran berbasis proyek yang melibatkan murid untuk merekonstruksi pengetahuan, keterampilan dan mengakumulasikan dalam produk nyata serta memasarkan produknya kepada teman, guru dan masyarakat sekitar melalui bazar atau pasar yang diselenggarakan oleh murid SD Muhammadiyah,” kata camat.

Mantan ajudan Bupati H Nadalsyah ini mengatakan, market day diselenggarakan sebagai bentuk perwujudan dan aplikasi penguatan pendidikan karakter di sekolah. Ada nilai religius, kemandirian dan gotong royong.

“Dari nilai religius, para murid ini dilatih untuk melakukan nilai-nilai kejujuran dalam proses jual beli sampai dengan laporan perolehan hasil. Wujud sikap mandiri dan gotong royong yaitu anak-anak diberi kebebasan untuk mempersiapkan lapak, memilih dan menjajakan barang dagangannya,” ungkapnya.

Para guru, lanjut camat, hanya memberi ramnbu-rambu bahwa yang dijual dengan memanfaatkan sampah yang dapat didaur ulang kemudian dijual kembali. Dalam penjualannya hanya ada beberapa orang yang menjual, karena tidak semua orang bisa membuatnya.

Baca Juga :  Distan Rakornis Opla Rawa Wilayah Timur

Jati menyampaikan, sesuai tema kali ini Kewirausahaan Membangkitkan Generasi Green Enterpreuner yang Berkemajuan serta konsep pemasaran dan manajemen usaha, diserahkan semuanya kepada murid dengan arahan wali kelas masing-masing.

Para peserta didik, jelas camat, diberikan keleluasaan menggunakan lingkungan sekolah di halaman SD Muhammadiyah sebagai lokasi tempat membuka usaha amereka dalam market day tersebut.

Kepala SD Muhammadiyah Muhammad Muara Teweh Farid Ansyori mengatakan, pada 14 Januari 2022 telah menjadi salah satu sekolah yang terpilih menjalankan program sekolah penggerak di Barito Utara.

“Kami diminta merubah implementasi pembelajaran yang sekarang SD Muhammadiyah menggunakan kurikulum merdeka belajar yang terpusat pada peserta didik,” kata M Farid Ansyori.  (her/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/