Selasa, Juni 11, 2024
24.2 C
Palangkaraya

Menggalakkan Program Pekarangan Pangan Lestari

KUALA KURUN-Pada tahun 2021, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggalakkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Sasarannya yakni pada delapan desa/kelurahan yang ada di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.

“Delapan desa/kelurahan itu yakni Desa Tumbang Sian, Desa Tumbang Tariak, Desa Sumur Mas, Desa Luwuk Tukau, Desa Bereng Baru, Desa Tajah Antang Raya, Kelurahan Sepang Simin, dan Kelurahan Tumbang Marikoi,” kata Kepala DPKP Gumas Hansli Gonak, Senin (6/12).

Menurut dia, P2L merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat secara bersama-sama, dalam mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan, untuk meningkatkan ketersediaan dan akses pangan sebagai sumber pendapatan keluarga.

“P2L ini dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting dan atau penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan atau pemantapan daerah tahan pangan,” ujarnya.

Dijelaskannya, P2L bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, akses dan pemanfaatan pekarangan untuk menghasilkan pangan keluarga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman, serta meningkatkan pendapatan karena hasil panen dapat dijual lagi.

Baca Juga :  Hingga 2022, Ditemukan 48 Kasus HIV/AIDS di Gumas

“Dasar penentuan lokasi P2L berdasarkan daerah prioritas stunting atau daerah rentan rawan pangan berdasarkan peta ketahanan dan kerentanan pangan. Untuk mencapai tujuan program P2L itu, maka dilakukan melalui pemberdayaan kelompok masyarakat atau kelompok tani,” tuturnya.

Dia menyampaikan, kegiatan P2L meliputi pengadaan sarana pembibitan, pengembangan demplot, kegiatan pertanaman, dan pasca panen. Masing-masing kelompok mendapat bantuan dari pemerintah pusat, yang dikelola secara swakelola oleh anggota dengan pendampingan tim teknis DPKP dan penyuluh pertanian lapangan (PPL).

“Agar pelaksanaan program P2L berjalan dengan baik, maka DPKP bersinergi dengan TP-PKK dalam melakukan pelatihan, yang bertujuan mendukung pemberdayaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan dari hasil pekarangan secara berkelanjutan, dan melatih anggota kelompok dalam melakukan teknik budi daya tanaman,” katanya.

Baca Juga :  Harus Terus Memantau Kasus Stunting

Sementara itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Gumas Mimie Mariatie Jaya S Monong mengakui, program P2L ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam percepatan penurunan stunting. Nantinya, P2L bisa menjadi sumber bibit yang ditanam untuk anggota kelompok dan masyarakat sekitar.

“Dengan demikian, hasil panen dari kelompok tani itu dapat dijual dan menjadi sumber pendapatan kelompok,” terangnya.

Dia mengimbau masyarakat, khususnya ibu-ibu untuk memanfaatkan pekarangan dengan menanam berbagai macam sayuran dan buah, sehingga tersedia kebutuhan pangan yang beragam sebagai sumber gizi keluarga dari halaman rumah. “Selain tanaman sayuran dan buah, pekarangan juga bisa dimanfaatkan untuk beternak dan budi daya ikan di kolam. Ke depan, pekarangan rumah sudah ditanam dengan beraneka ragam sayuran dan buah. Bahkan di satu desa ada spesifi k tanaman lokal unggulan masing-masing,” tandasnya. (okt/ens)

KUALA KURUN-Pada tahun 2021, Dinas Perikanan dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kabupaten Gunung Mas (Gumas) menggalakkan program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Sasarannya yakni pada delapan desa/kelurahan yang ada di Bumi Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.

“Delapan desa/kelurahan itu yakni Desa Tumbang Sian, Desa Tumbang Tariak, Desa Sumur Mas, Desa Luwuk Tukau, Desa Bereng Baru, Desa Tajah Antang Raya, Kelurahan Sepang Simin, dan Kelurahan Tumbang Marikoi,” kata Kepala DPKP Gumas Hansli Gonak, Senin (6/12).

Menurut dia, P2L merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh kelompok masyarakat secara bersama-sama, dalam mengusahakan lahan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan, untuk meningkatkan ketersediaan dan akses pangan sebagai sumber pendapatan keluarga.

“P2L ini dalam rangka mendukung program pemerintah untuk penanganan daerah prioritas intervensi stunting dan atau penanganan prioritas daerah rentan rawan pangan atau pemantapan daerah tahan pangan,” ujarnya.

Dijelaskannya, P2L bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, akses dan pemanfaatan pekarangan untuk menghasilkan pangan keluarga sesuai dengan kebutuhan pangan yang beragam, bergizi seimbang dan aman, serta meningkatkan pendapatan karena hasil panen dapat dijual lagi.

Baca Juga :  Hingga 2022, Ditemukan 48 Kasus HIV/AIDS di Gumas

“Dasar penentuan lokasi P2L berdasarkan daerah prioritas stunting atau daerah rentan rawan pangan berdasarkan peta ketahanan dan kerentanan pangan. Untuk mencapai tujuan program P2L itu, maka dilakukan melalui pemberdayaan kelompok masyarakat atau kelompok tani,” tuturnya.

Dia menyampaikan, kegiatan P2L meliputi pengadaan sarana pembibitan, pengembangan demplot, kegiatan pertanaman, dan pasca panen. Masing-masing kelompok mendapat bantuan dari pemerintah pusat, yang dikelola secara swakelola oleh anggota dengan pendampingan tim teknis DPKP dan penyuluh pertanian lapangan (PPL).

“Agar pelaksanaan program P2L berjalan dengan baik, maka DPKP bersinergi dengan TP-PKK dalam melakukan pelatihan, yang bertujuan mendukung pemberdayaan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan dari hasil pekarangan secara berkelanjutan, dan melatih anggota kelompok dalam melakukan teknik budi daya tanaman,” katanya.

Baca Juga :  Harus Terus Memantau Kasus Stunting

Sementara itu, Ketua TP-PKK Kabupaten Gumas Mimie Mariatie Jaya S Monong mengakui, program P2L ini merupakan bentuk dukungan pemerintah dalam percepatan penurunan stunting. Nantinya, P2L bisa menjadi sumber bibit yang ditanam untuk anggota kelompok dan masyarakat sekitar.

“Dengan demikian, hasil panen dari kelompok tani itu dapat dijual dan menjadi sumber pendapatan kelompok,” terangnya.

Dia mengimbau masyarakat, khususnya ibu-ibu untuk memanfaatkan pekarangan dengan menanam berbagai macam sayuran dan buah, sehingga tersedia kebutuhan pangan yang beragam sebagai sumber gizi keluarga dari halaman rumah. “Selain tanaman sayuran dan buah, pekarangan juga bisa dimanfaatkan untuk beternak dan budi daya ikan di kolam. Ke depan, pekarangan rumah sudah ditanam dengan beraneka ragam sayuran dan buah. Bahkan di satu desa ada spesifi k tanaman lokal unggulan masing-masing,” tandasnya. (okt/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/