KUALA KAPUAS – Plt Bupati Kapuas HM Nafiah Ibnor mengingatkan kembali kepada masyarakat Kabupaten Kapuas bahwa, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan musim kemarau tahun ini lebih panjang dan kering akibat fenomena El Nino, dan puncaknya akan terjadi pada bulan Agustus dan September.
“Untuk itu, kewaspadaan terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) harus benar-benar kita tingkatkan. Dalam periode 2 bulan terakhir, jumlah hotspot dan kejadian karhutla yang terjadi cenderung meningkat,” ungkap Nafiah saat menjadi Inspektur Upacara pada Peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI ke-78 di Stadion Panunjung Tarung, belum lama ini.
Berdasarkan data Posko Karhutla Provinsi Kalimantan Tengah, pada bulan Juli 2023 terdeteksi 722 hotspot, 333 kejadian karhutla, dan 1.311 hektare luas lahan terbakar. Sementara itu, untuk bulan Agustus hingga saat ini, sudah tercatat ada 1.838 hotspot, 372 kejadian karhutla, dan 803,59 hektare lahan terbakar.
“Oleh karena itu, kita tidak boleh main-main. Semua pihak, baik kabupaten, forkopimda, instansi terkait, pemerintah kecamatan, kelurahan/desa maupun elemen masyarakat harus bersatu padu dalam penanggulangan karhutla di Kalimantan Tengah,” jelasnya.
Sinergi Satgas Karhuta Kabupaten, Kecamatan dan Kelurahan/Desa pun ditegaskan Plt Bupati Kapuas itu harus diperkuat, serta personel, sarana prasarana, dan sumber daya lain harus disiapsiagakan, sehingga bersama dapat mewujudkan Kabupaten Kapuas Bebas Kabut Asap. (hmskmf)