Jumat, November 22, 2024
31.2 C
Palangkaraya

RSUD Kapuas Gelar Penyuluhan Kesehatan di Radio

Manfaat ASI Bagi Ibu dan Bayi

KUALA KAPUAS– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 91,4 FM yang berlokasi di Jalan D.I. Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat. Pada kesempatan ini, RSUD memberikan informasi dan edukasi kesehatan melalui narasumber dr. Erny Indrawati dan Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, Popo Subroto, SKM, M.I.Kom. Mereka membahas tentang manfaat air susu ibu (ASI) bagi ibu dan bayi pada Kamis (24/8).

Dr. Erny, yang merupakan Dokter Umum Madya dan Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan bahwa edukasi kesehatan ini diselenggarakan seiring dengan Peringatan Pekan ASI Sedunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) merayakan Pekan ASI Sedunia setiap Minggu Pertama Bulan Agustus (1-7 Agustus). Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan mitra masyarakat sipil.

Menurut WABA (World Alliance for Breasfeeding Action), Pekan ASI Sedunia pertama kali dirayakan pada tahun 1992. WABA sendiri dibentuk pada tanggal 14 Februari 1991, dengan tujuan membangun kembali budaya menyusui secara global dan memberikan dukungan untuk menyusui dimanapun. Tahun 2023 peringatan Pekan ASI Sedunia diperingati dilebih dari 120 negara oleh UNICEF, WHO, dan mitra mereka termasuk organisasi dan pemerintah. Indonesia juga mendukung gerakan perlindungan terhadap pekerja perempuan yang menyusui, hal ini tertuang dalam Undang-Undang no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, maupun Undang-Undang no. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Baca Juga :  Masyarakat Harus Patuh dalam Berlalu Lintas

Dijelaskannya, memberi ASI pada bayi merupakan tindakan yang sangat penting untuk tumbuh kembang bayi. Sehingga menyusui menjadi sangat penting untuk kelangsungan generasi suatu bangsa. Tahun ini (2023) tema pekan ASI sedunia berfokus pada menyusui dan dunia kerja. Yang bertujuan memberikan peluang strategis untuk mengadvokasi hak-hak pekerja yang penting untuk keberhasilan menyusui, termasuk cuti melahirkan minimal selama 18 minggu, idealnya lebih dari 6 bulan, serta kebijakan pendukung setelahnya di tempat kerja. Sehingga Perempuan seharusnya tidak perlu memilih antara menyusui bayinya dan pekerjaannya.

“ASI di produksi oleh ibu karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan bayi. ASI yang keluar pertama kali disebut kolostrum, yang mengandung Imunoglibulin A (IgA) yang baik untuk pertahanan tubuh bayi dalam melawan penyakit. ASI merupakan sumber gizi utama bagi bayi baru lahir, dimana bayi baru lahir sampai usia 6 bulan belum disarankan untuk mengonsumsi makanan padat karena kondisi saluran cernanya yang belum optimal. Karena hal inilah disarankan untuk memberi ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI dari bayi baru lahir sampai usia 6 bulan,” terangnya.

Ditambahkan dr. Erny, kandungan dari ASI 87,5 persen adalah air, sehingga bayi yang mendapatcukup ASI tidak memerlukan tambahan air meskipun berada di tempat yang panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi, sehingga bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita sakit diare dibandingkan bayi-bayi yang mendapat susu formula yang memiliki kekentalan lebih kental dibanding ASI. Komposisi yang lain adalah Karbohidrat, Protein, Asam amino taurin, Nukleotida, Lemak, DHA, Karnitin, Vitamin K, Vitamin D, Vitamin E, Vitamin-vitamin yang larut dalam air, dan Mineral serta kalsium. Dilihat dari komposisi kandungan ASI maka memberi ASI pada bayi sangat menguntungkan baik buat bayi maupun ibu.

Baca Juga :  Produksi Ternak Kambing Binaan PLN Meningkat Pesat

Beberapa manfaat ASI untuk bayi dan ibu adalah Mengoptimalkan tumbuh kembang bayi, Memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi, ASI mengandung zat antibodi yang dapat melawan virus dan bakteri, Mengurangi timbulnya alergi pada bayi, Membantu mencapai berta badan ideal bayi, Memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi, Mengurangi risiko perdarahan pasca melahirkan, Mengatasi depresi pasca melahirkan, Menurunkan risiko kanker payudara pada ibu, Sebagai KB alami untuk ibu, serta Memperkuat ikatan ibu dan anak.

“Di samping manfaat-manfaat yang sudah disebutkan, menyusui juga memberi dampak menyejahterakan ekonomi keluarga dan negara. Karena menyusui sangat terkait dengan kecerdasan anak (IQ yang tinggi) yang berdampak pada pencapaian akademik yang baik di masa depan, serta kesehatan anak yang akan terhindar dari berbagai penyakit dikemudian hari,” kata dr Erny  menutup penyuluhan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Kapuas di Radio Siaran Pemda Kapuas. (hmskmf/uni)

KUALA KAPUAS– Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas melalui Radio Siaran Pemerintah Daerah (RSPD) kembali mengudara di frekuensi 91,4 FM yang berlokasi di Jalan D.I. Panjaitan, Kelurahan Selat Hilir, Kecamatan Selat. Pada kesempatan ini, RSUD memberikan informasi dan edukasi kesehatan melalui narasumber dr. Erny Indrawati dan Koordinator Unit Promkes RSUD Kapuas, Popo Subroto, SKM, M.I.Kom. Mereka membahas tentang manfaat air susu ibu (ASI) bagi ibu dan bayi pada Kamis (24/8).

Dr. Erny, yang merupakan Dokter Umum Madya dan Dokter Penanggung Jawab Unit Transfusi Darah (UTD) RSUD dr. H. Soemarno Sosroatmodjo Kuala Kapuas, menjelaskan bahwa edukasi kesehatan ini diselenggarakan seiring dengan Peringatan Pekan ASI Sedunia. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Anak Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNICEF) merayakan Pekan ASI Sedunia setiap Minggu Pertama Bulan Agustus (1-7 Agustus). Kegiatan ini juga mendapat dukungan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan mitra masyarakat sipil.

Menurut WABA (World Alliance for Breasfeeding Action), Pekan ASI Sedunia pertama kali dirayakan pada tahun 1992. WABA sendiri dibentuk pada tanggal 14 Februari 1991, dengan tujuan membangun kembali budaya menyusui secara global dan memberikan dukungan untuk menyusui dimanapun. Tahun 2023 peringatan Pekan ASI Sedunia diperingati dilebih dari 120 negara oleh UNICEF, WHO, dan mitra mereka termasuk organisasi dan pemerintah. Indonesia juga mendukung gerakan perlindungan terhadap pekerja perempuan yang menyusui, hal ini tertuang dalam Undang-Undang no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan, maupun Undang-Undang no. 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

Baca Juga :  Masyarakat Harus Patuh dalam Berlalu Lintas

Dijelaskannya, memberi ASI pada bayi merupakan tindakan yang sangat penting untuk tumbuh kembang bayi. Sehingga menyusui menjadi sangat penting untuk kelangsungan generasi suatu bangsa. Tahun ini (2023) tema pekan ASI sedunia berfokus pada menyusui dan dunia kerja. Yang bertujuan memberikan peluang strategis untuk mengadvokasi hak-hak pekerja yang penting untuk keberhasilan menyusui, termasuk cuti melahirkan minimal selama 18 minggu, idealnya lebih dari 6 bulan, serta kebijakan pendukung setelahnya di tempat kerja. Sehingga Perempuan seharusnya tidak perlu memilih antara menyusui bayinya dan pekerjaannya.

“ASI di produksi oleh ibu karena pengaruh hormon prolaktin dan oksitosin setelah melahirkan bayi. ASI yang keluar pertama kali disebut kolostrum, yang mengandung Imunoglibulin A (IgA) yang baik untuk pertahanan tubuh bayi dalam melawan penyakit. ASI merupakan sumber gizi utama bagi bayi baru lahir, dimana bayi baru lahir sampai usia 6 bulan belum disarankan untuk mengonsumsi makanan padat karena kondisi saluran cernanya yang belum optimal. Karena hal inilah disarankan untuk memberi ASI eksklusif, yaitu pemberian ASI dari bayi baru lahir sampai usia 6 bulan,” terangnya.

Ditambahkan dr. Erny, kandungan dari ASI 87,5 persen adalah air, sehingga bayi yang mendapatcukup ASI tidak memerlukan tambahan air meskipun berada di tempat yang panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi, sehingga bayi yang mendapat ASI lebih jarang menderita sakit diare dibandingkan bayi-bayi yang mendapat susu formula yang memiliki kekentalan lebih kental dibanding ASI. Komposisi yang lain adalah Karbohidrat, Protein, Asam amino taurin, Nukleotida, Lemak, DHA, Karnitin, Vitamin K, Vitamin D, Vitamin E, Vitamin-vitamin yang larut dalam air, dan Mineral serta kalsium. Dilihat dari komposisi kandungan ASI maka memberi ASI pada bayi sangat menguntungkan baik buat bayi maupun ibu.

Baca Juga :  Produksi Ternak Kambing Binaan PLN Meningkat Pesat

Beberapa manfaat ASI untuk bayi dan ibu adalah Mengoptimalkan tumbuh kembang bayi, Memperkuat sistem kekebalan tubuh bayi, ASI mengandung zat antibodi yang dapat melawan virus dan bakteri, Mengurangi timbulnya alergi pada bayi, Membantu mencapai berta badan ideal bayi, Memenuhi seluruh kebutuhan nutrisi bayi, Mengurangi risiko perdarahan pasca melahirkan, Mengatasi depresi pasca melahirkan, Menurunkan risiko kanker payudara pada ibu, Sebagai KB alami untuk ibu, serta Memperkuat ikatan ibu dan anak.

“Di samping manfaat-manfaat yang sudah disebutkan, menyusui juga memberi dampak menyejahterakan ekonomi keluarga dan negara. Karena menyusui sangat terkait dengan kecerdasan anak (IQ yang tinggi) yang berdampak pada pencapaian akademik yang baik di masa depan, serta kesehatan anak yang akan terhindar dari berbagai penyakit dikemudian hari,” kata dr Erny  menutup penyuluhan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Kapuas di Radio Siaran Pemda Kapuas. (hmskmf/uni)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/