PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah H Sugianto Sabran terus mendorong pelaksanaan vaksiansi kepada masyarakat, guna pembentukan kekebalan kelompok atau herd immunity agar penanganan pandemi dapat berjalan maksimal di Bumi Tambun Bungai.
Hal itu terlihat dari terus menurunnya jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di beberapa daerah. Kondisi ini harus terus dipertahankan dan ditingkatkan dengan pelaksanaan protokole kesehatan (prokes) dan juga vaksinasi.
Oleh karena itu, Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah H Nuryakin kembali memonitor pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Kotawaringin Timur, Minggu (31/10).
Sedikitnya 9.106 orang telah menerima vaksin dalam upaya percepatan vaksinasi di Kotim yang dilaksanakan selama dua hari, dengan sasaran masyarakat umum dan pelajar di 32 tempat.
Vaksinasi di Kotim dilakasanakan di desa maupun rumah sakit, puskesmas, rumah ibadah hingga café terapung dengan melibatkan petugas vaksin hasil kerja sama lintas sektoral.
“Sinergitas antara pemerintah provins, pemerintah kabupaten, TNI dan Polri yang telah bersinergi dengan baik dalam melaksanakan vaksinasi harus terus ditingkatkan ke depan,” harap Nuryakin.
Hasil pantauan di lapangan, tampak antusias masyarakat mengikuti vaksinasi sangat tinggi. Bahkan di beberapa titik ada yang melampaui target sasaran vaksin. Hal ini menunjukkan tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya vaksin Covid-19 kian meningkat.
Dari 32 titik, Nuryakin didampingi Direktur RSUD Doris Sylvanus Yayu Indriaty dan pejabat terkait mengunjungi vaksinasi yang dilaksanakan di Taman Kota Sampit, SMA 3 Sampit , Masjid Syuhada dan Café Terapung.
Di Taman Kota Sampit, Nuryakin memantau langsung vaksinasi secara drive thru oleh Laboraturium Kesehatan Provinsi Kalteng dan Polres Kotim.
Pemprov mengapresiasi upaya percepatan vaksinasi yang dilakukan dengan menggunakan berbagai metode. Sehingga kekebalan kelompok dapat terus terbentuk di Kalteng.
Kendati demikian, menurut Nuryakin, penerapan protokol kesehatan seperti menggunakan makser, mencuci tangan dengan sabun pada air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas dan interaksi harus terus dilakukan.
“Dengan demikian upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona dapat berjalan maksimal dan untuk keselamatan seluruh masyarakat Kalteng yang bebas dari virus corona,” tegasnya. (nue/ens)