SUKAMARA-Bupati Sukamara H Windu Subagio meminta jajarannya di lingkungan Pemerintah Kabupaten Sukamara agar bisa memaksimalkan serapan anggaran pada program kerja tahun 2022 mendatang.
Ini menyusul masih ditemukan masalah tidak maksimalnya serapan anggaran yang terjadi setiap tahun di Kabupaten Sukamara. Hal tersebut disampaikan bupati saat menerima DIPA dan rincian alokasi TKDD Kabupaten Sukamara tahun 2022, di Aula Kantor Bupati Sukamara, Rabu (8/12). Dalam arahannya kepada jajaran, bupati menyoroti permasalahan serapan anggaran yang tidak maksimal terus berulang setiap tahun. Hal ini diharapkan menjadi bahan evaluasi bersama agar bisa memaksimalkan serapan anggaran pada tahun yang akan datang.
“Kabupaten Sukamara mendapatkan alokasi anggaran yang cukup besar dari pemerintah pusat setiap tahun. Baik itu melalui DAU, DAK,dan lainnya. Jadi harapannya ini bisa dipakai sebaik-baiknya untuk keperluan belanja daerah sesuai dengan rencana program kerja yang telah ditetapkan,” pinta Windu Subagio.
Bupati mengaku heran, permasalahan tidak maksimalnya serapan anggaran terus-menerus terjadi setiap tahun. Padahal pemerintah sudah mengalokasikan anggaran yang sesuai dengan program kerja yang direncanakan oleh masing-masing daerah.
“Kita ini mau dibilang ada (anggaran) duitnya, dikasih duit buat belanja. Masih sisa, kadang-kadang kita berpikir kok ada duit susah sekali belanjanya. Kok serapan selalu di akhir tahun baru mulai,” kata Windu heran.
Bahkan, lanjut dia, kadang-kadang ada yang tidak terserap anggarannya. Kenapa pemerintah daerah dalam melaksanakan anggaran ini kok sering sulit? “Ini harus menjadi evaluasi ke depan,” jelasnya.
Saat itu bupati juga berpesan kepada seluruh jajaran agar bisa menyusun program perencanaan yang lebih baik dan tepat sasaran, jangan ada keraguan dan terpenting terus berkoordinasi dengan para Aparat Penegak Hukum sehingga tidak terjadi kesalahan dalam mengambil kebijakan.
“Kita ini sepertinya memang berulang dari tahun ke tahun. Untuk itu saya minta kepada seluruh jajaran, saya pesankan apapun itu, kesalahan, kelalaian dan sebagainya coba disiasati dengan bagaimana kita menyusun perencanaan supaya mantap. Agar tidak ada lagi keraguan dalam melaksanakan serapan anggaran,” tandasnya. (lan/art/ko)