Sabtu, Mei 18, 2024
25.4 C
Palangkaraya

61 Petani Kelapa Sawit Kalteng Dapat Bantuan BPDPKS Ikut Pelatihan ISPO

PALANGKA RAYA – 61 petani sawit berasal dari Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur mengikuti pembukaan pelatihan ISPO di Brits Hotel Pangkalan Bun, pada Senin (3/7). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Mutu Institute – PT Forestcitra Sejahtera bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kalimantan Tengah, Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur.

Untuk pendanaan kegiatan berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melalui Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) tahun 2023.

“Terima kasih kepada BPDPKS, Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur sehingga pelatihan ISPO untuk pekebun ini dapat diselenggarakan untuk 61 orang petani sawit di Kalimantan tengah,” ujar Ketua Penyelenggara, Wahyu Riyadi melalui rilisnya kepada Kalteng Pos.

Wahyu Riyadi menyampaikan, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi petani sawit sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban sertifikasi ISPO di tahun 2025 untuk seluruh petani sawit.

Baca Juga :  Sapi 350 Kg Disalurkan PT CBU Tbk

Pembukaan kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat yang diwakili Kepala Bidang Perkebunan Wahyu Setiawan. Saat itu Wahyu menyampaikan, bahwa salah satu kendala utama dalam penerapan sertifikasi ISPO bagi petani sawit adalah masalah legalitas khususnya Surat Tanda Daftar Budidaya (STD-B).

“Salah satu masalah utama dalam pengurusan legalitas adalah banyaknya area perkebunan yang berada dalam kawasan hutan,” ujar Wahyu Setiawan dalam sambutan pembukaannya.

Wahyu Setiawan menambahkan, bahwa Dinas Pertanian Kotawaringin Barat selalu berusaha untuk membantu petani sawit dengan memprioritaskan percepatan pengurusan STD-B untuk petani sawit yang sedang berproses untuk mendapatkan sertifikasi ISPO.
Pelatihan ISPO untuk petani sawit Kalimantan Tengah diselenggarakan sejak 3 Juli 2023 sampai 7 Juli 2023. Para peserta diminta untuk fokus mengikuti pelatihan hingga selesai dan memanfaatkan kesempatan yang didapatkan dengan mendengarkan dan berdiskusi tentang penerapan ISPO.

Baca Juga :  Pelatihan Investasi Keuangan

Seluruh peserta mendapatkan pelatihan ISPO secara gratis serta seluruh biaya transportasi dan akomodasinya dibiayai menggunakan dana BPDPKS. Selain itu para petani sawit peserta kegiatan juga mendapatkan uang harian selama mengikuti kegiatan pelatihan.

Para petani kelapa sawit tidak hanya mendapatkan materi teori tentang ISPO, tetapi mereka juga akan melakukan kunjungan lapangan untuk melihat penerapan ISPO di tingkat kelompok tani dengan melakukan kunjungan lapangan ke KUD Tani Subur yang berlokasi di Kecamatan Pangkalan Lada dan sudah mendapatkan sertifikat ISPO.

Penerapan ISPO merupakan usaha pemerintah untuk mewujudkan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang lestari dan ramah lingkungan. Dalam rangka meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan ikut berpartisipasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan. (kom/hms/b10/aza)

PALANGKA RAYA – 61 petani sawit berasal dari Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur mengikuti pembukaan pelatihan ISPO di Brits Hotel Pangkalan Bun, pada Senin (3/7). Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh Mutu Institute – PT Forestcitra Sejahtera bekerjasama dengan Dinas Pertanian Kalimantan Tengah, Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur.

Untuk pendanaan kegiatan berasal dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) melalui Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Perkebunan Kelapa Sawit (PKS) tahun 2023.

“Terima kasih kepada BPDPKS, Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Tengah, Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat, dan Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur sehingga pelatihan ISPO untuk pekebun ini dapat diselenggarakan untuk 61 orang petani sawit di Kalimantan tengah,” ujar Ketua Penyelenggara, Wahyu Riyadi melalui rilisnya kepada Kalteng Pos.

Wahyu Riyadi menyampaikan, pelatihan ini sangat bermanfaat bagi petani sawit sebagai bagian dari pemenuhan kewajiban sertifikasi ISPO di tahun 2025 untuk seluruh petani sawit.

Baca Juga :  Sapi 350 Kg Disalurkan PT CBU Tbk

Pembukaan kegiatan tersebut dihadiri Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Barat yang diwakili Kepala Bidang Perkebunan Wahyu Setiawan. Saat itu Wahyu menyampaikan, bahwa salah satu kendala utama dalam penerapan sertifikasi ISPO bagi petani sawit adalah masalah legalitas khususnya Surat Tanda Daftar Budidaya (STD-B).

“Salah satu masalah utama dalam pengurusan legalitas adalah banyaknya area perkebunan yang berada dalam kawasan hutan,” ujar Wahyu Setiawan dalam sambutan pembukaannya.

Wahyu Setiawan menambahkan, bahwa Dinas Pertanian Kotawaringin Barat selalu berusaha untuk membantu petani sawit dengan memprioritaskan percepatan pengurusan STD-B untuk petani sawit yang sedang berproses untuk mendapatkan sertifikasi ISPO.
Pelatihan ISPO untuk petani sawit Kalimantan Tengah diselenggarakan sejak 3 Juli 2023 sampai 7 Juli 2023. Para peserta diminta untuk fokus mengikuti pelatihan hingga selesai dan memanfaatkan kesempatan yang didapatkan dengan mendengarkan dan berdiskusi tentang penerapan ISPO.

Baca Juga :  Pelatihan Investasi Keuangan

Seluruh peserta mendapatkan pelatihan ISPO secara gratis serta seluruh biaya transportasi dan akomodasinya dibiayai menggunakan dana BPDPKS. Selain itu para petani sawit peserta kegiatan juga mendapatkan uang harian selama mengikuti kegiatan pelatihan.

Para petani kelapa sawit tidak hanya mendapatkan materi teori tentang ISPO, tetapi mereka juga akan melakukan kunjungan lapangan untuk melihat penerapan ISPO di tingkat kelompok tani dengan melakukan kunjungan lapangan ke KUD Tani Subur yang berlokasi di Kecamatan Pangkalan Lada dan sudah mendapatkan sertifikat ISPO.

Penerapan ISPO merupakan usaha pemerintah untuk mewujudkan tata kelola perkebunan kelapa sawit yang lestari dan ramah lingkungan. Dalam rangka meningkatkan daya saing minyak sawit Indonesia di pasar dunia dan ikut berpartisipasi untuk mengurangi emisi gas rumah kaca serta memberi perhatian terhadap masalah lingkungan. (kom/hms/b10/aza)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/