Senin, Mei 20, 2024
23.7 C
Palangkaraya

Apkasindo Pulpis Turut Berjuang Pulihkan Ekonomi

Dr Diharyo ST MT

PULANG PISAU– Kelapa Sawit merupakan komoditi unggulan In-donesia, tanaman bernilai ekonomi tinggi tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal itu dibuktikan dengan banyaknya perusahaan perkebunan sawit dengan petani mitranya serta dan petani sawit swadaya yang tersebar hampir seluruh kabupaten.

Dari data Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, tahun 2021 jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit sebanyak 280 peru-sahaan. Terdiri dari perusahaan yang beroperasi sebanyak 191 unit, sedang proses perizinan 89  unit. Selain itu terdapat tiga perusahaan yang menghasilkan minyak goreng sawit.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa peran serta petani sawit swadaya di Kalteng termasuk Ka-bupaten Pulang Pisau cukup besar dalam menghasilkan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Hal ini menyokong produksi CPO yang merupakan bahan baku dari berb-agai produk makanan, kosmetik sampai BBM yang mana secara khusus hal ini memperkuat ketah-anan ekonomi nasional.

Ketua DPD Asosiasi Petani Ke-lapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Pulang Pisau, Dr Di-haryo ST MT menyatakan, dengan kondisi harga TBS kelapa sawit yang anjlok, membuat beberapa perusahaan perkebunan sawit tel-ah mengurangi bahkan ada yang telah menghentikan pembelian dari petani swadaya. Di Pulang Pisau harga TBS berkisar Rp750 sampai Rp1000 per kilogram. Mau tidak mau, karena TBS merupakan hasil pertanian yang mutunya mempunyai batas ketahanan, maka para petani tetap memanen dan menjual TBS dengan harga berapapun.  

Baca Juga :  Bank Kalteng Raih Dua Penghargaan

“Petani sawit swadaya tentu ter-usik dengan rendahnya harga TBS. Hal ini bertolak belakang dengan tingginya harga CPO di pasaran Intenasional. Hal inilah yang diper-juangkan Apkasindo dari pusat sampai daerah,”ujarnya, beberapa waktu lalu.

DPD Apkasindo Pulang Pisau sebagai wadah petani sawit swa-daya dalam memperjuangkan kesejahteraan dan nasib mereka telah mempunyai data, bahwa para petani sawit swadaya akhir-akhir ini ada yang mengalami permasalahan pembayaran TBS dengan perusa-haan perkebunan sawit.

Namun, lanjut mantan Anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau ini, hal itu dapat diselesaikan dengan baik oleh Apkasindo bersinergi dgn aparat keamanan tanpa adanya pengerahan massa sampai dengan pemblokiran jalan perusahaan.

DPD Apkasindo Pulang Pisau sadar, pemerintah tidak akan ting-gal diam dengan masalah harga TBS yang anjlok di tengah harga CPO yang tinggi dipasaran glob-al. Apkasindo, lanjut pria yang akif menjadi Sekjen Fordayak KT ini, telah memberikan masukan kepada Pemerintah Pusat dan saat ini pemerintah tengah serius membenahi regulasi yang ada di Permentan terkait kelapa sawit, karena keberadaan petani kelapa sawit swadaya berbeda dengan keberadaan petani sawit mitra perusahaan.

Baca Juga :  Impor Kalteng Berasal dari Empat Negara

“Petani sawit swadaya Pulang Pisau melalui DPD Apkasindo akan terus bersinergi dengan pemerintah menjaga stabilitas keamanan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” tegasnya.

“Maka dari itu, mari bergabung dengan Apkasindo. Petani ada-lah soko guru bangsa, seperti yang disampaikan presiden per-tama RI, Ir Soekarno,” tutupnya. (kom/ram/b5/aza/ko)

Dr Diharyo ST MT

PULANG PISAU– Kelapa Sawit merupakan komoditi unggulan In-donesia, tanaman bernilai ekonomi tinggi tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan baik di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng). Hal itu dibuktikan dengan banyaknya perusahaan perkebunan sawit dengan petani mitranya serta dan petani sawit swadaya yang tersebar hampir seluruh kabupaten.

Dari data Dinas Perkebunan Provinsi Kalteng, tahun 2021 jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit sebanyak 280 peru-sahaan. Terdiri dari perusahaan yang beroperasi sebanyak 191 unit, sedang proses perizinan 89  unit. Selain itu terdapat tiga perusahaan yang menghasilkan minyak goreng sawit.

Namun, tak dapat dipungkiri bahwa peran serta petani sawit swadaya di Kalteng termasuk Ka-bupaten Pulang Pisau cukup besar dalam menghasilkan tandan buah segar (TBS) kelapa sawit. Hal ini menyokong produksi CPO yang merupakan bahan baku dari berb-agai produk makanan, kosmetik sampai BBM yang mana secara khusus hal ini memperkuat ketah-anan ekonomi nasional.

Ketua DPD Asosiasi Petani Ke-lapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Pulang Pisau, Dr Di-haryo ST MT menyatakan, dengan kondisi harga TBS kelapa sawit yang anjlok, membuat beberapa perusahaan perkebunan sawit tel-ah mengurangi bahkan ada yang telah menghentikan pembelian dari petani swadaya. Di Pulang Pisau harga TBS berkisar Rp750 sampai Rp1000 per kilogram. Mau tidak mau, karena TBS merupakan hasil pertanian yang mutunya mempunyai batas ketahanan, maka para petani tetap memanen dan menjual TBS dengan harga berapapun.  

Baca Juga :  Bank Kalteng Raih Dua Penghargaan

“Petani sawit swadaya tentu ter-usik dengan rendahnya harga TBS. Hal ini bertolak belakang dengan tingginya harga CPO di pasaran Intenasional. Hal inilah yang diper-juangkan Apkasindo dari pusat sampai daerah,”ujarnya, beberapa waktu lalu.

DPD Apkasindo Pulang Pisau sebagai wadah petani sawit swa-daya dalam memperjuangkan kesejahteraan dan nasib mereka telah mempunyai data, bahwa para petani sawit swadaya akhir-akhir ini ada yang mengalami permasalahan pembayaran TBS dengan perusa-haan perkebunan sawit.

Namun, lanjut mantan Anggota DPRD Kabupaten Pulang Pisau ini, hal itu dapat diselesaikan dengan baik oleh Apkasindo bersinergi dgn aparat keamanan tanpa adanya pengerahan massa sampai dengan pemblokiran jalan perusahaan.

DPD Apkasindo Pulang Pisau sadar, pemerintah tidak akan ting-gal diam dengan masalah harga TBS yang anjlok di tengah harga CPO yang tinggi dipasaran glob-al. Apkasindo, lanjut pria yang akif menjadi Sekjen Fordayak KT ini, telah memberikan masukan kepada Pemerintah Pusat dan saat ini pemerintah tengah serius membenahi regulasi yang ada di Permentan terkait kelapa sawit, karena keberadaan petani kelapa sawit swadaya berbeda dengan keberadaan petani sawit mitra perusahaan.

Baca Juga :  Impor Kalteng Berasal dari Empat Negara

“Petani sawit swadaya Pulang Pisau melalui DPD Apkasindo akan terus bersinergi dengan pemerintah menjaga stabilitas keamanan untuk mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” tegasnya.

“Maka dari itu, mari bergabung dengan Apkasindo. Petani ada-lah soko guru bangsa, seperti yang disampaikan presiden per-tama RI, Ir Soekarno,” tutupnya. (kom/ram/b5/aza/ko)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/