“Untuk capaian oleh Kementerian PUPR, ada rehabilitasi dan peningkatan jaringan irigasi di Blok A seluas 43 ribu lebih hektare atau 35 persen dan untuk Blok B C D sudah selesai lelang,” ucapnya dalam rakor yang dilaksanakan melalui virtual zoom, Rabu (16/6).
Dikatakannya, saat ini sudah dilaksanakan demfarm di Blok A dan juga sudah persiapan perencanaan kegiatan ekstensifikasi untuk penempatan 150 KK di lokasi Food Estate. Disebutkannya bahwa selama pelaksanaan program Food Estate ini, ada sejumlah hambatan yang ditemui.
“Pertama, terkait kejelasan status lahan yang sudah ditinggalkan kurang lebih selama 15 tahun,” tuturnya.
Kedua, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) dan petani yang sangat terbatas. Hal ini berdasarkan survei CPCP yang tidak sesuai. Ketiga, olah tanam terhambat karena tingginya muka air di lahan sawah belum dapat dikendalikan dengan optimal, kualitas tanah yang belum matang, serta keterbatasan alsintan. (abw/ce/ala)