Kamis, November 21, 2024
28.6 C
Palangkaraya

Melihat Perkembangan Pembangunan di Kawasan Food Estate

Selain itu jembatan yang sebelumnya konstruksi kayu, sudah diganti dengan jembatan beton. Mungkin sebagian ada menggunakan komposit, gerder yang mana jembatan ada 5. Asalnya merupakan jalan kabupaten dan saat ini ditangani APBN dan sudah dijelaskan tadi bahwa baik jalan kabupaten dan provinsi, perintah pusat hanya membantu penanganan. Kalau sudah selesai maka asetnya akan dikembalikan kepada pemerintah daerah melalui NPHD.

Selain itu tambah H Shalahuddin bahwa,  dari Bundaran Kapuas-Palingkau-Dadahup sampai Lamunti. Kekanan juga sampai A4 dan A5 juga dibantu pihak balai. Dari pagu hampir Rp 800 miliar lebih, menjadi Rp 600 miliar karena ada refocusing anggaran. Bahkan tidak akan ada penundaan dan akan diselesaikan Desember 2021 untuk kegiatan jalan dan jembatan.

Pada kesempatan itu juga dirinya menyampaikan ucapan terima kasih dari Bapak Gubernur kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR dan lainnya, yang mana dengan adanya proyek food estate ini menimbulkan efek samping yang berdampak  positif dan baik yaitu infrastruktur pendukung seperti jalan sudah diperbaiki.

Baca Juga :  Fokus Rampungkan Pembangunan Jalan dan Jembatan

Selain mendukung dari sisi pertanian, juga sektor lainnya seperti pendidikan, kesehatan, perdagangan dan lainnya juga akan dipermudah dengan pembangunan infrastruktur tersebut. Ini menjadi peluang bagi Kalteng dimana ditunjuk sebagai salah satu proyek strategis nasional. Sehingga harus didukung bersama untuk menunjang serta meningkatkan perekonomian.

Terpisah Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalteng Hardi Syahaan mengatakan bahwa pihaknya akan melakulan peningkatan dan pelebaran jalan Kabupaten Pulang Pisau di Belanti Siam sepanjang 41 kilometer. Tadinya ada jalan yang sudah aspal, masih agregat dan sebagian kecil masih jalan tanah semua akan diaspal dengan lebar 6 meter. Bahu jalan kiri kanan masing-masing 1 meter.

“Kemudian akan menyelesaikan sesuai dengan kontrak yaitu 2022 awal. Karena ada refocusing anggaran. Kita akan berupaya selesaikan tahun ini. Desember tahun 2020 sudah dapat diselesaikan sesyai arahan menteri PUPR. Walaupun kontraknya ada anggaran yang diperpanjang sampai tahun 2022. Dananya bersumber dari APBN murni tahun anggaran 2020, 2021 dan 2022,” jelasnya.

Baca Juga :  Lahan Food Estate di Gumas Sudah HPK

Total anggaran untuk Belanti dan Dadahup, untuk fisik saja sudah berkisar Rp 668 miliar. Di Belanti ini ada 6 paket yaitu 5 paket jalan (paket I, II, III, IV, V Belanti) dan satu paket jembatan (5 paket jembatan yaitu Belanti I, II, III, IV dan V). Di dadahup ada 35 km jalan yang ditingkatkan yaitu jalan provinsi dan jembatannya ada 3.

Selain itu jembatan yang sebelumnya konstruksi kayu, sudah diganti dengan jembatan beton. Mungkin sebagian ada menggunakan komposit, gerder yang mana jembatan ada 5. Asalnya merupakan jalan kabupaten dan saat ini ditangani APBN dan sudah dijelaskan tadi bahwa baik jalan kabupaten dan provinsi, perintah pusat hanya membantu penanganan. Kalau sudah selesai maka asetnya akan dikembalikan kepada pemerintah daerah melalui NPHD.

Selain itu tambah H Shalahuddin bahwa,  dari Bundaran Kapuas-Palingkau-Dadahup sampai Lamunti. Kekanan juga sampai A4 dan A5 juga dibantu pihak balai. Dari pagu hampir Rp 800 miliar lebih, menjadi Rp 600 miliar karena ada refocusing anggaran. Bahkan tidak akan ada penundaan dan akan diselesaikan Desember 2021 untuk kegiatan jalan dan jembatan.

Pada kesempatan itu juga dirinya menyampaikan ucapan terima kasih dari Bapak Gubernur kepada Presiden Joko Widodo dan Menteri PUPR dan lainnya, yang mana dengan adanya proyek food estate ini menimbulkan efek samping yang berdampak  positif dan baik yaitu infrastruktur pendukung seperti jalan sudah diperbaiki.

Baca Juga :  Fokus Rampungkan Pembangunan Jalan dan Jembatan

Selain mendukung dari sisi pertanian, juga sektor lainnya seperti pendidikan, kesehatan, perdagangan dan lainnya juga akan dipermudah dengan pembangunan infrastruktur tersebut. Ini menjadi peluang bagi Kalteng dimana ditunjuk sebagai salah satu proyek strategis nasional. Sehingga harus didukung bersama untuk menunjang serta meningkatkan perekonomian.

Terpisah Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional Kalteng Hardi Syahaan mengatakan bahwa pihaknya akan melakulan peningkatan dan pelebaran jalan Kabupaten Pulang Pisau di Belanti Siam sepanjang 41 kilometer. Tadinya ada jalan yang sudah aspal, masih agregat dan sebagian kecil masih jalan tanah semua akan diaspal dengan lebar 6 meter. Bahu jalan kiri kanan masing-masing 1 meter.

“Kemudian akan menyelesaikan sesuai dengan kontrak yaitu 2022 awal. Karena ada refocusing anggaran. Kita akan berupaya selesaikan tahun ini. Desember tahun 2020 sudah dapat diselesaikan sesyai arahan menteri PUPR. Walaupun kontraknya ada anggaran yang diperpanjang sampai tahun 2022. Dananya bersumber dari APBN murni tahun anggaran 2020, 2021 dan 2022,” jelasnya.

Baca Juga :  Lahan Food Estate di Gumas Sudah HPK

Total anggaran untuk Belanti dan Dadahup, untuk fisik saja sudah berkisar Rp 668 miliar. Di Belanti ini ada 6 paket yaitu 5 paket jalan (paket I, II, III, IV, V Belanti) dan satu paket jembatan (5 paket jembatan yaitu Belanti I, II, III, IV dan V). Di dadahup ada 35 km jalan yang ditingkatkan yaitu jalan provinsi dan jembatannya ada 3.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/