Sabtu, April 26, 2025
34 C
Palangkaraya

Antisipasi Karhutla, Dinas Kehutanan Perkuat Patroli dan Penyuluhan Masyarakat

PALANGKA RAYA- Peme­rintah Perovinsi Kalteng melalui Dinas Kehutanan terus memperkuat antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan memperkuat patroli dan penyuluhan kepada masyarakat. Upaya ini bertujuan untuk mencegah terjadinya karhutla yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi.
“Kebakaran Hutan dan Lahan dapat terjadi setiap musim panas setiap tahunnya. Untuk itu perlu terus meningkatkan antisipasi dan pemahaman serta persiapan sarana dan prasarana dengan baik,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, H Agustan Saining Shut MSi kepada media di Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (25/4).
Menurutnya, pada tahun 2025 diperkirakan pada bulan Juni-Juli kemarau basah sudah dimulai. Dinas Kehutanan sendiri sudah melakukan antisipasi dengan melakukan patroli, penyediaan posko, dan pemadaman langsung di wilayah kebakaran walau di musikebakaran.
“Sesuai instruksi Bapak Gubernur H Agustiar Sabran S IKom terus melakukan upaya berkoordinasi, salah satunya dengan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (UPT KLHK) untuk menyamakan persepsi guna antisipasi perkiraan kemarau basah,” jelasnya.
Kesiapan dalam antisipasi Karhutla, namun pihaknya lebih mengharapkan pencegahan kebakaran yang harus terus dilaksanakan, seperti patroli, penyuluhan ke masyarakat mengenai pembakaran pembukaan lahan yang harus dilakukan dengan tata cara yang benar agar tidak berakibat fatal.
“Kami juga sudah menyiapkan Team Serbu Api (TSA) yang langsung dinaungi oleh Dinas Kehutanan. Team ini dikhususkan dalam peristiwa-peristiwa Karhutla apabila terjadi,” jelasnya.
Pemerintah menghimbau kepada seluruh masyarakat Kalteng agar berhati-hati dalam pengolahan lahan. Ia berharap masyarakat bisa berfikir jauh atas tindakan-tindakan yang dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
“Hampir semua kebakaran hutan dan lahan terjadi karena manusia, maka dari itu semua pihak dari pemerintah hingga masyarakat perlu bersinergi untuk menanggulangi permasalahan Karhutla,” pungkasnya. (*ren/nue)

Baca Juga :  Dorong Kemajuan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat

PALANGKA RAYA- Peme­rintah Perovinsi Kalteng melalui Dinas Kehutanan terus memperkuat antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan memperkuat patroli dan penyuluhan kepada masyarakat. Upaya ini bertujuan untuk mencegah terjadinya karhutla yang dapat menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi.
“Kebakaran Hutan dan Lahan dapat terjadi setiap musim panas setiap tahunnya. Untuk itu perlu terus meningkatkan antisipasi dan pemahaman serta persiapan sarana dan prasarana dengan baik,” kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Kalimantan Tengah, H Agustan Saining Shut MSi kepada media di Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (25/4).
Menurutnya, pada tahun 2025 diperkirakan pada bulan Juni-Juli kemarau basah sudah dimulai. Dinas Kehutanan sendiri sudah melakukan antisipasi dengan melakukan patroli, penyediaan posko, dan pemadaman langsung di wilayah kebakaran walau di musikebakaran.
“Sesuai instruksi Bapak Gubernur H Agustiar Sabran S IKom terus melakukan upaya berkoordinasi, salah satunya dengan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (UPT KLHK) untuk menyamakan persepsi guna antisipasi perkiraan kemarau basah,” jelasnya.
Kesiapan dalam antisipasi Karhutla, namun pihaknya lebih mengharapkan pencegahan kebakaran yang harus terus dilaksanakan, seperti patroli, penyuluhan ke masyarakat mengenai pembakaran pembukaan lahan yang harus dilakukan dengan tata cara yang benar agar tidak berakibat fatal.
“Kami juga sudah menyiapkan Team Serbu Api (TSA) yang langsung dinaungi oleh Dinas Kehutanan. Team ini dikhususkan dalam peristiwa-peristiwa Karhutla apabila terjadi,” jelasnya.
Pemerintah menghimbau kepada seluruh masyarakat Kalteng agar berhati-hati dalam pengolahan lahan. Ia berharap masyarakat bisa berfikir jauh atas tindakan-tindakan yang dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak di inginkan.
“Hampir semua kebakaran hutan dan lahan terjadi karena manusia, maka dari itu semua pihak dari pemerintah hingga masyarakat perlu bersinergi untuk menanggulangi permasalahan Karhutla,” pungkasnya. (*ren/nue)

Baca Juga :  Dorong Kemajuan Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/