MASA nifas adalah periode penting setelah melahirkan, biasanya berlangsung selama 6 minggu.
Di masa ini, tubuh ibu mengalami banyak perubahan untuk kembali ke kondisi sebelum hamil, termasuk proses penyembuhan rahim, penyesuaian hormon, dan produksi ASI.
Karena tubuh masih dalam tahap pemulihan, penting bagi ibu untuk berhati-hati dan menghindari hal-hal yang dapat mengganggu proses tersebut.
Dilansir dari pafibunaken.org, berikut beberapa hal yang perlu dihindari selama masa nifas:
- Beraktivitas Berat atau Terlalu Cepat Kembali Beraktivitas
Banyak ibu merasa harus segera kembali aktif mengurus rumah tangga atau bekerja. Padahal, tubuh butuh waktu untuk pulih dari persalinan.
Aktivitas fisik yang terlalu berat dapat meningkatkan risiko perdarahan, kelelahan berlebih, hingga komplikasi lainnya.
- Menahan Buang Air Kecil atau Besar
Karena rasa nyeri di area perineum atau bekas jahitan, sebagian ibu cenderung menahan buang air. Ini justru bisa menyebabkan infeksi saluran kemih atau sembelit.
Disarankan untuk tetap buang air secara teratur dan menjaga kebersihan area genital.
- Hubungan Seksual Terlalu Dini
Sebaiknya hindari hubungan seksual hingga masa nifas selesai dan dokter menyatakan kondisi sudah pulih.
Melakukan hubungan terlalu cepat bisa menyebabkan infeksi atau memperlambat proses penyembuhan luka.
- Mengabaikan Kesehatan Mental
Perubahan hormon pascamelahirkan bisa memicu perasaan sedih, cemas, atau stres berlebihan.
Jika tidak ditangani, ini bisa berkembang menjadi baby blues atau depresi postpartum. Ibu sebaiknya mendapat dukungan emosional dari pasangan, keluarga, atau tenaga profesional.
- Mengonsumsi Makanan Pemicu Gas atau Pedas Berlebihan
Makanan pedas, berlemak, atau yang dapat memicu gas seperti kol dan minuman bersoda sebaiknya dibatasi.
Selain bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada ibu, beberapa zat dalam makanan juga dapat memengaruhi ASI dan menyebabkan kembung pada bayi.
- Mengabaikan Tanda Bahaya
Perdarahan berlebihan, demam, nyeri hebat, atau bau tidak sedap dari daerah kewanitaan bisa menjadi tanda infeksi serius.
Jangan menunda untuk memeriksakan diri ke tenaga kesehatan jika gejala ini muncul.
- Tidak Cukup Istirahat
Tidur yang cukup sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan. Ibu disarankan beristirahat saat bayi tidur, dan tidak ragu meminta bantuan anggota keluarga untuk mengurus pekerjaan rumah.
Selama masa nifas, ibu juga dianjurkan rutin kontrol ke fasilitas kesehatan. Petugas medis akan memantau kondisi rahim, luka bekas persalinan, serta memberikan konseling laktasi dan kesehatan mental bila diperlukan.
Masa nifas bukan hanya soal pemulihan fisik, tapi juga proses adaptasi menjadi seorang ibu. Dengan perawatan yang tepat dan dukungan dari lingkungan sekitar, ibu bisa melewati masa ini dengan lebih sehat dan bahagia.(*)