Sabtu, Mei 3, 2025
25.9 C
Palangkaraya

Kenapa Tidak Boleh Membekukan Ulang Daging yang Sudah Dicairkan? Ini Alasannya

 

SAAT menyiapkan bahan makanan, tak jarang orang mencairkan daging beku namun akhirnya tak jadi memasaknya. Solusi instan yang sering diambil adalah membekukan kembali daging tersebut ke dalam freezer.

Padahal, tindakan ini bisa berisiko bagi kesehatan. Membekukan ulang daging yang sudah dicairkan sebaiknya dihindari, karena dapat memicu pertumbuhan bakteri berbahaya dan menurunkan kualitas daging.

Membekukan ulang daging yang sudah dicairkan bukan hanya soal menurunnya kualitas rasa, tapi juga menyangkut keselamatan makanan. Langkah kecil seperti ini bisa berdampak besar pada kesehatan keluarga.

Dilansir dari pafikotajakartaselatan.org, berikut penjelasan medis dan praktis mengapa hal ini sebaiknya tidak dilakukan:

  1. Risiko Pertumbuhan Bakteri
    Saat daging beku dicairkan, suhu permukaannya meningkat dan berada di zona bahaya, yakni antara 5°C hingga 60°C.
Baca Juga :  Di Kalteng Lagi Musim Durian, Simak Manfaat Durian bagi Kesehatan

Dalam suhu ini, bakteri seperti Salmonella, Listeria, dan E. coli bisa berkembang biak dengan cepat. Jika daging yang sudah berada di zona bahaya dibekukan ulang, bakteri tetap akan hidup dan berkembang saat daging dicairkan lagi.

 

  1. Penurunan Kualitas dan Tekstur
    Proses pembekuan dan pencairan berulang membuat struktur sel dalam daging rusak. Akibatnya, daging menjadi lebih lembek, berair, dan kehilangan rasa serta kandungan nutrisinya. Ini tentu memengaruhi hasil masakan, terutama dari segi tekstur dan aroma.

 

  1. Potensi Keracunan Makanan
    Bakteri yang sudah berkembang pada daging mentah tidak sepenuhnya bisa hilang hanya dengan proses memasak biasa, terutama jika daging tidak dimasak hingga benar-benar matang.

 

Inilah yang meningkatkan risiko keracunan makanan yang bisa berdampak serius, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia.

Baca Juga :  Ingat! Jangan Suka Memendam Perasaan, Bisa Berdampak Pada Kesehatan Mental

 

  1. Tidak Aman Meski Daging Belum Terlihat Rusak
    Daging yang tampak baik secara visual belum tentu aman dikonsumsi setelah dibekukan ulang. Perubahan mikrobiologis tidak selalu disertai perubahan warna, bau, atau tekstur secara langsung.

Solusi Aman:

  • Jika sudah terlanjur mencairkan daging dan tidak jadi dimasak, segera masak lalu simpan hasil olahannya di kulkas atau freezer.

 

  • Gunakan metode pencairan aman, seperti memindahkan daging beku ke kulkas semalam sebelumnya atau mencairkan dengan air dingin dalam wadah tertutup.

 

  • Potong dan simpan daging dalam porsi kecil sejak awal agar bisa dicairkan sesuai kebutuhan, tanpa harus membekukan ulang sisanya.(*)

 

 

 

SAAT menyiapkan bahan makanan, tak jarang orang mencairkan daging beku namun akhirnya tak jadi memasaknya. Solusi instan yang sering diambil adalah membekukan kembali daging tersebut ke dalam freezer.

Padahal, tindakan ini bisa berisiko bagi kesehatan. Membekukan ulang daging yang sudah dicairkan sebaiknya dihindari, karena dapat memicu pertumbuhan bakteri berbahaya dan menurunkan kualitas daging.

Membekukan ulang daging yang sudah dicairkan bukan hanya soal menurunnya kualitas rasa, tapi juga menyangkut keselamatan makanan. Langkah kecil seperti ini bisa berdampak besar pada kesehatan keluarga.

Dilansir dari pafikotajakartaselatan.org, berikut penjelasan medis dan praktis mengapa hal ini sebaiknya tidak dilakukan:

  1. Risiko Pertumbuhan Bakteri
    Saat daging beku dicairkan, suhu permukaannya meningkat dan berada di zona bahaya, yakni antara 5°C hingga 60°C.
Baca Juga :  Di Kalteng Lagi Musim Durian, Simak Manfaat Durian bagi Kesehatan

Dalam suhu ini, bakteri seperti Salmonella, Listeria, dan E. coli bisa berkembang biak dengan cepat. Jika daging yang sudah berada di zona bahaya dibekukan ulang, bakteri tetap akan hidup dan berkembang saat daging dicairkan lagi.

 

  1. Penurunan Kualitas dan Tekstur
    Proses pembekuan dan pencairan berulang membuat struktur sel dalam daging rusak. Akibatnya, daging menjadi lebih lembek, berair, dan kehilangan rasa serta kandungan nutrisinya. Ini tentu memengaruhi hasil masakan, terutama dari segi tekstur dan aroma.

 

  1. Potensi Keracunan Makanan
    Bakteri yang sudah berkembang pada daging mentah tidak sepenuhnya bisa hilang hanya dengan proses memasak biasa, terutama jika daging tidak dimasak hingga benar-benar matang.

 

Inilah yang meningkatkan risiko keracunan makanan yang bisa berdampak serius, terutama bagi anak-anak, ibu hamil, dan lansia.

Baca Juga :  Ingat! Jangan Suka Memendam Perasaan, Bisa Berdampak Pada Kesehatan Mental

 

  1. Tidak Aman Meski Daging Belum Terlihat Rusak
    Daging yang tampak baik secara visual belum tentu aman dikonsumsi setelah dibekukan ulang. Perubahan mikrobiologis tidak selalu disertai perubahan warna, bau, atau tekstur secara langsung.

Solusi Aman:

  • Jika sudah terlanjur mencairkan daging dan tidak jadi dimasak, segera masak lalu simpan hasil olahannya di kulkas atau freezer.

 

  • Gunakan metode pencairan aman, seperti memindahkan daging beku ke kulkas semalam sebelumnya atau mencairkan dengan air dingin dalam wadah tertutup.

 

  • Potong dan simpan daging dalam porsi kecil sejak awal agar bisa dicairkan sesuai kebutuhan, tanpa harus membekukan ulang sisanya.(*)

 

 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/