Minggu, September 29, 2024
24.1 C
Palangkaraya

Dinkes Bartim Luncurkan Aplikasi ‘Si Pak Remes’

TAMIANG LAYANG – Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Timur (Bartim), meluncurkan program sistem integrasi pelayanan kesehatan rekam medis elektronik satu sehat atau Si Pak Remes. Aplikasi untuk memudahkan pasien ketika berobat di semua fasilitas kesehatan milik pemerintah.

Peluncuran Si Pak Remes ditandai dengan uji coba yang dilaksanakan di Puskesmas Tamiang Layang Kilometer Empat Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Rabu (26/6).

Kepala Dinkes Kabupaten Bartim, dr.Jimmi WS Hutagalung menyampaikan, Si Pak Remes ini merupakan proyek perubahan dirinya yang tengah mengikuti pelatihan kepemimpinan nasional (PKN) TK II Angkatan III BPSDM Mendagri Tahun 2024.

“Si Pak Remes merupakan bentuk aplikasi dan pada hari ini dilakukan sosialisasi sekaligus launching pertama kali ada Kabupaten Barito Timur yang ada di sebelas puskesmas,” ujar Jimmi diwawancarai Kalteng Pos, kemarin.

Jimmi menjelaskan, sejumlah kelebihan dengan adanya Si Pak Remes antara lain, dalam menghemat kertas rekam medis pasien. Dengan aplikasi yang diterapkan data pasien terintegrasi tanpa harus berulang kali ditanya ketika mendapat rujukan maupun berobat ke tempat lain.

“Data pasien terintegrasi dengan poli – poli pelayanan kesehatan maupun laboratorium bahkan ke farmasi ketika pasien mendapat resep obat nantinya,” ulas Jimmi.

Kemudian, sambungnya, dengan Si Pak Remes bisa menghemat waktu. Menurut Jimmi, dengan data yang telah terintegrasi, dokter atau tenaga medis tidak perlu menanyakan riwayat pasien.

“Cukup menggunakan aplikasi Si Pak Remes bisa dilihat yang memberikan kemudahan kepada pasien. Contohnya, jika pada hari ini sudah berobat dan terdata kemudian besoknya hendak berobat fasilitas kesehatan sudah mengetahui riwayat sebelumnya tanpa menanyakan kembali,” papar Jimmi.

Si Pak Remes akan diuji coba dengan harapan bisa diterapkan dan wajib diaplikasikan di setiap puskesmas di Barito Timur. Hal ini sejalan dengan kepesertaan BPJS. “Karena sebesar 80 persen pasien atau warga kita adalah peserta BPJS,” tekan Jimmi.

Jimmi mengharapkan, dengan hadirnya Si Pak Remes, mutu pelayanan kesehatan di Barito Timur dapat meningkat. Selain itu, mengikuti era serba digital dalam pasien berinteraksi dengan tenaga kesehatan ketika bertanya tentang penyakit dan sebagainya.

“Tidak membuang waktu pasien bolak balik untuk sesuatu yang tidak penting,” tukasnya.(log)

TAMIANG LAYANG – Dinas Kesehatan Kabupaten Barito Timur (Bartim), meluncurkan program sistem integrasi pelayanan kesehatan rekam medis elektronik satu sehat atau Si Pak Remes. Aplikasi untuk memudahkan pasien ketika berobat di semua fasilitas kesehatan milik pemerintah.

Peluncuran Si Pak Remes ditandai dengan uji coba yang dilaksanakan di Puskesmas Tamiang Layang Kilometer Empat Tamiang Layang, Kecamatan Dusun Timur, Rabu (26/6).

Kepala Dinkes Kabupaten Bartim, dr.Jimmi WS Hutagalung menyampaikan, Si Pak Remes ini merupakan proyek perubahan dirinya yang tengah mengikuti pelatihan kepemimpinan nasional (PKN) TK II Angkatan III BPSDM Mendagri Tahun 2024.

“Si Pak Remes merupakan bentuk aplikasi dan pada hari ini dilakukan sosialisasi sekaligus launching pertama kali ada Kabupaten Barito Timur yang ada di sebelas puskesmas,” ujar Jimmi diwawancarai Kalteng Pos, kemarin.

Jimmi menjelaskan, sejumlah kelebihan dengan adanya Si Pak Remes antara lain, dalam menghemat kertas rekam medis pasien. Dengan aplikasi yang diterapkan data pasien terintegrasi tanpa harus berulang kali ditanya ketika mendapat rujukan maupun berobat ke tempat lain.

“Data pasien terintegrasi dengan poli – poli pelayanan kesehatan maupun laboratorium bahkan ke farmasi ketika pasien mendapat resep obat nantinya,” ulas Jimmi.

Kemudian, sambungnya, dengan Si Pak Remes bisa menghemat waktu. Menurut Jimmi, dengan data yang telah terintegrasi, dokter atau tenaga medis tidak perlu menanyakan riwayat pasien.

“Cukup menggunakan aplikasi Si Pak Remes bisa dilihat yang memberikan kemudahan kepada pasien. Contohnya, jika pada hari ini sudah berobat dan terdata kemudian besoknya hendak berobat fasilitas kesehatan sudah mengetahui riwayat sebelumnya tanpa menanyakan kembali,” papar Jimmi.

Si Pak Remes akan diuji coba dengan harapan bisa diterapkan dan wajib diaplikasikan di setiap puskesmas di Barito Timur. Hal ini sejalan dengan kepesertaan BPJS. “Karena sebesar 80 persen pasien atau warga kita adalah peserta BPJS,” tekan Jimmi.

Jimmi mengharapkan, dengan hadirnya Si Pak Remes, mutu pelayanan kesehatan di Barito Timur dapat meningkat. Selain itu, mengikuti era serba digital dalam pasien berinteraksi dengan tenaga kesehatan ketika bertanya tentang penyakit dan sebagainya.

“Tidak membuang waktu pasien bolak balik untuk sesuatu yang tidak penting,” tukasnya.(log)

Artikel Terkait