Sabtu, Mei 18, 2024
25.4 C
Palangkaraya

Pemerintah Jangan Tutup Mata Terhadap Petani

Firdaus

KASONGAN – Hasil pertanian untuk musim tanam Oktober-Maret (Okmar) tahun 2022 ini di Kabupaten Katingan, khususnya di Kecamatan Mendawai, dan Katingan Kuala, kembali mencapai hasil surprus. Namun yang menjadi masalah saat ini, para petani mengeluh karena rendahnya harga gabah yang mereka jual, ketika hasil panen melimpah. Menyikapi masalah ini, Pemerintah Kabupaten Katingan jangan tutup mata terhadap masalah yang dihadapi para petani. Hal ini disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Katingan Firdaus kepada Kalteng Pos, Selasa (10/5).

Masalah yang dihadapi para petani di bagian selatan ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN), memang sudah menjadi masalah klasik. Dimana setiap hasil panen melimpah, harga gabah selalu anjlok. Hal ini jelasnya, selalu terjadi secara berulang-ulang setiap tahun. “Seharusnya pemerintah bisa memikirkan atau mencari solusi yang tepat dalam rangka membantu para petani ketika meningkatnya produksi padi mereka. Sehingga petani kita tetap semangat. Selain itu dengan hasil yang mereka peroleh, juga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka,” ucapnya.

Baca Juga :  Anggota Dewan Katingan Dukung Pemkab Pantau ASN Kerja Pulang Pergi dari Luar Daerah

Disisi lain tegasnya, selama ini pemerintah selalu mendorong untuk peningkatan produksi pertanian. Namun tidak diimbangi dengan mencari solusi untuk pemasarannya. “Sebenarnya pemerintah bisa saja melakukan segala upaya, untuk mencari pihak ketiga yang bisa menampung gabah para petani, dengan harga stabil. Sehingga para petani bisa bertahan, dan terus meningkatkan produksi pertaniannya setiap tahun,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan para petani, agar gabah yang dihasilkan bisa di jemur sampai benar-benar kering. Sehingga bisa tahan lebih lama. “Sebenarnya ini sudah menjadi hukum pasar. Ketika hasil melimpah, harga gabah turun. Namun kita bisa mencoba dengan menjualnya ketika tidak dalam masa panen. Sehingga harga lebih tinggi. Makanya penjemurannya harus dilakukan sampai benar-benar kering,” tandasnya.(eri/ko).

Baca Juga :  Tingkatkan Pengawasan Penerimaan Murid Baru
Firdaus

KASONGAN – Hasil pertanian untuk musim tanam Oktober-Maret (Okmar) tahun 2022 ini di Kabupaten Katingan, khususnya di Kecamatan Mendawai, dan Katingan Kuala, kembali mencapai hasil surprus. Namun yang menjadi masalah saat ini, para petani mengeluh karena rendahnya harga gabah yang mereka jual, ketika hasil panen melimpah. Menyikapi masalah ini, Pemerintah Kabupaten Katingan jangan tutup mata terhadap masalah yang dihadapi para petani. Hal ini disampaikan Anggota DPRD Kabupaten Katingan Firdaus kepada Kalteng Pos, Selasa (10/5).

Masalah yang dihadapi para petani di bagian selatan ujar politikus Partai Amanat Nasional (PAN), memang sudah menjadi masalah klasik. Dimana setiap hasil panen melimpah, harga gabah selalu anjlok. Hal ini jelasnya, selalu terjadi secara berulang-ulang setiap tahun. “Seharusnya pemerintah bisa memikirkan atau mencari solusi yang tepat dalam rangka membantu para petani ketika meningkatnya produksi padi mereka. Sehingga petani kita tetap semangat. Selain itu dengan hasil yang mereka peroleh, juga bisa meningkatkan kesejahteraan mereka,” ucapnya.

Baca Juga :  Anggota Dewan Katingan Dukung Pemkab Pantau ASN Kerja Pulang Pergi dari Luar Daerah

Disisi lain tegasnya, selama ini pemerintah selalu mendorong untuk peningkatan produksi pertanian. Namun tidak diimbangi dengan mencari solusi untuk pemasarannya. “Sebenarnya pemerintah bisa saja melakukan segala upaya, untuk mencari pihak ketiga yang bisa menampung gabah para petani, dengan harga stabil. Sehingga para petani bisa bertahan, dan terus meningkatkan produksi pertaniannya setiap tahun,” ujarnya.

Dia juga mengingatkan para petani, agar gabah yang dihasilkan bisa di jemur sampai benar-benar kering. Sehingga bisa tahan lebih lama. “Sebenarnya ini sudah menjadi hukum pasar. Ketika hasil melimpah, harga gabah turun. Namun kita bisa mencoba dengan menjualnya ketika tidak dalam masa panen. Sehingga harga lebih tinggi. Makanya penjemurannya harus dilakukan sampai benar-benar kering,” tandasnya.(eri/ko).

Baca Juga :  Tingkatkan Pengawasan Penerimaan Murid Baru

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/