PALANGKA RAYA -Baru-baru ini, Kalteng tengah diramaikan oleh polemik perkebunan sawit. Kondisi itu dikhawatirkan menjadi keresahan tersendiri bagi masyarakat karena berpotensi memicu perpecahan di tengah masyarakat.
Oleh karena itu, tokoh adat, tokoh masyarakat, ormas, LSM dan para petani plasma di Provinsi Kalimantan Tengah menginisiasi kegiatan Doa Bersama Lintas Agama tersebut.
Kegiatan digelar di UPT Taman Budaya Palangka Raya, Jumat pagi (19/1), dengan tema ‘Bersatu dalam Perbedaan, Bersama Membangun Harmoni dan Kesejahteraan’. Doa bersama dipimpin masing-masing pemuka agama.
Ketua pelaksana, Murnelis menyampaikan harapannya Bumi Tambun Bungai ini dapat tetap aman, kondusif, dan menjadi lebih baik untuk kedepannya.
“Semoga di tahun 2024 ini kejadian-kejadian yang kurang mengenakkan tidak terulang kembali di Kalteng,” ujarnya.
Ia mengatakan Doa Bersama Lintas Agama tersebut menjadi bukti nyata seluruh koperasi (para petani plasma, red) yang hadir tidak hanya berbicara tentang integritas dan komitmen. Namun juga bersedia mengambil tindakan konkret untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi masyarakat dan keberlanjutan investasi di Provinsi Kalteng.
Pada kegiatan tersebut juga dilakukan penandatanganan pakta integritas. “Pakta integritas tersebut ditandatangani oleh Pemprov Kalteng, aparat penegak hukum, seluruh anggota koperasi , para petani plasma, masyarakat lokal, untuk bersama-sama mengatasi permasalahan ini,” lanjutnya.
Staf Ahli Gubernur Yuas Elko saat yang membacakan secara langsung sambutan tertulis Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran menyampaikan kegiatan ini sangat penting untuk dilaksanakan. Pasalnya, menjadi sarana untuk mempererat silaturahmi dan memperkuat semangat persatuan dan kesatuan di antara umat beragama.
“Harmonisasi umat beragama adalah sebuah keniscayaan, di tengah peradaban manusia yang penuh atas perbedaan. Perbedaan yang ada bukanlah penghalang untuk hidup rukun, damai, dan tenteram, serta sejahtera, dalam balutan rasa persaudaraan dan persatuan,” ungkapnya.
Sementara itu, dalam pakta integritas tersebut meliputi komitmen ciptakan lingkungan ekonomi inklusif dan berkelanjutan, investasi sehat, keamanan dan kedamaian usaha perkebunan, serta kepatuhan hukum dan keseimbangan kepentingan.(*zia/b3)