Sabtu, Mei 18, 2024
25.4 C
Palangkaraya

Hujan Turun saat Peresmian meski Cuaca Terang

Vihara Avalokitesvara sudah berusia 27 tahun. Usia emas. Berdiri tegak di Palangka Raya. Tempat ibadah yang terletak di Jalan Tjilik Riwut Km 9 itu sangat penting bagi umat Buddha di Kota Cantik dan sekitarnya.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

RABU (26/5), seharusnya sebagian umat Buddha di Palangka Raya merayakan peringatan Hari Waisak di vihara tertua di Palangka Raya ini. Namun kondisi Kalteng saat ini yang masih dilanda pandemi membuat perayaan itu ditiadakan lagi untuk kedua kalinya.

Meski tidak ada perayaan, pelaksanaan ibadah bagi umat yang merayakannya tetap berjalan khidmat. Dilakukan secara silih berganti. Satu per satu datang melaksanakan ibadah pribadi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebelum memasuki kompleks vihara, tiap umat wajib mencuci tangan di tempat yang telah disediakan. Umat melaksanakan ibadah pada tempat yang dibolehkan.

Baca Juga :  Fokus Tingkatkan Status Jadi BLU, Menuju PTN Kelas Dunia

Untuk mengatur jarak antarumat, pada ruangan itu diberi tanda silang pada beberapa titik sebagai tanda tidak dapat ditempati. Hal itu bertujuan mengatur jarak umat yang melaksanakan ibadah.

Terlihat seorang perempuan lanjut usia (lansia) sibuk mempersiapkan keperluan ibadah. Menyiapkan minyak, menghidupkan lilin untuk ibadah. Senyum hangat menyambut kedatangan saya (penulis).

“Iya mbak,” ucapnya ramah membalas sapaan saya.

Vihara Avalokitesvara sudah berusia 27 tahun. Usia emas. Berdiri tegak di Palangka Raya. Tempat ibadah yang terletak di Jalan Tjilik Riwut Km 9 itu sangat penting bagi umat Buddha di Kota Cantik dan sekitarnya.

ANISA B WAHDAH, Palangka Raya

RABU (26/5), seharusnya sebagian umat Buddha di Palangka Raya merayakan peringatan Hari Waisak di vihara tertua di Palangka Raya ini. Namun kondisi Kalteng saat ini yang masih dilanda pandemi membuat perayaan itu ditiadakan lagi untuk kedua kalinya.

Meski tidak ada perayaan, pelaksanaan ibadah bagi umat yang merayakannya tetap berjalan khidmat. Dilakukan secara silih berganti. Satu per satu datang melaksanakan ibadah pribadi dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Sebelum memasuki kompleks vihara, tiap umat wajib mencuci tangan di tempat yang telah disediakan. Umat melaksanakan ibadah pada tempat yang dibolehkan.

Baca Juga :  Fokus Tingkatkan Status Jadi BLU, Menuju PTN Kelas Dunia

Untuk mengatur jarak antarumat, pada ruangan itu diberi tanda silang pada beberapa titik sebagai tanda tidak dapat ditempati. Hal itu bertujuan mengatur jarak umat yang melaksanakan ibadah.

Terlihat seorang perempuan lanjut usia (lansia) sibuk mempersiapkan keperluan ibadah. Menyiapkan minyak, menghidupkan lilin untuk ibadah. Senyum hangat menyambut kedatangan saya (penulis).

“Iya mbak,” ucapnya ramah membalas sapaan saya.

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/