PALANGKA RAYA- Dukungan terhadap pemerintah dan kepolisian untuk mengantisipasi tersebarnya paham terorisme, radikalisme, dan intoleran terus mengalir. Kali ini datang dari pengurus cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Palangka Raya.
Mereka menyerukan agar semua masyarakat menjaga kedamaian dan kerukunan, serta persatuan. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan memberantas paham radikalisme, terorisme dan intoleransi.
“Mari kita bersama-sama menjaga kedamaian dan ketenteraman di Kalteng. Kita dukung gerakan pemerintah dalam memberantas paham radikalisme, terorisme dan intoleransi,”kata Bagues Yustonie, Ketua pengurus cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Palangka Raya, Selasa (27/6).
Jangan sampai, lanjutnya, di tengah ekonomi yang mulai membaik pascapandemi Covid-19 saat ini, masyarakat mudah terbujuk ajakan untuk bergabung dengan kelompok-kelompok yang bisa merusak toleransi, dan kerukunan umat beragama.
“Semua masyarakat harus tetap teguh untuk menolak radikalisme, terorisme, dan intoleransi,” ujarnya.(ram)
PALANGKA RAYA- Dukungan terhadap pemerintah dan kepolisian untuk mengantisipasi tersebarnya paham terorisme, radikalisme, dan intoleran terus mengalir. Kali ini datang dari pengurus cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Palangka Raya.
Mereka menyerukan agar semua masyarakat menjaga kedamaian dan kerukunan, serta persatuan. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan memberantas paham radikalisme, terorisme dan intoleransi.
“Mari kita bersama-sama menjaga kedamaian dan ketenteraman di Kalteng. Kita dukung gerakan pemerintah dalam memberantas paham radikalisme, terorisme dan intoleransi,”kata Bagues Yustonie, Ketua pengurus cabang Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah Kota Palangka Raya, Selasa (27/6).
Jangan sampai, lanjutnya, di tengah ekonomi yang mulai membaik pascapandemi Covid-19 saat ini, masyarakat mudah terbujuk ajakan untuk bergabung dengan kelompok-kelompok yang bisa merusak toleransi, dan kerukunan umat beragama.
“Semua masyarakat harus tetap teguh untuk menolak radikalisme, terorisme, dan intoleransi,” ujarnya.(ram)
