Penilaian sumatif akhir (PSA) atau ujian akhir tingkat sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Palangka Raya dimulai. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari, 5 hingga 7 Mei. Seperti apa proses ujian akhir ini?
MUTOHAROH, Palangka Raya
UJIAN akhir sekolah diikuti oleh peserta didik kelas VI SD dan IX SMP. Berdasarkan kalender pendidian tahun pelajaran 2024/2025, PSA ini dilaksanakan tanggal 5 hingga 9 Mei 2025. Perihal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Jayani, melalui Sekretaris Dinas Vico Aprae Ranan.
Vico mengatakan, PSA merupakan salah satu indikator penting dalam penentuan kelulusan peserta didik. Selain hasil PSA, kelulusan juga mempertimbangkan laporan kemajuan belajar peserta didik, termasuk pencapaian pada semua mata pelajaran, kegiatan ekstrakurikuler, serta prestasi lainnya.
Menurut Vico, tidak ada perbedaan signifikan antara pelaksanaan PSA tahun ini dan tahun sebelumnya. Seluruh proses, mulai dari penyusunan soal, pelaksanaan ujian, pemeriksaan, hingga penilaian akhir, tetap menjadi tanggung jawab satuan pendidikan masing-masing.
Dinas Pendidikan juga mengimbau seluruh kepala sekolah, guru, dan siswa agar melaksanakan PSA dengan semangat kejujuran dan rasa tanggung jawab yang tinggi.
“Kepada Bapak atau Ibu kepala satuan pendidikan, para guru, dan siswa-siswi, mari kita bersama melaksanakan penilaian sumatif akhir dengan kejujuran dan tanggung jawab,” tegas Vico.
Sementara itu, berdasarkan pantauan lapangan, suasana berbeda terlihat di SDN 6 Palangka, Senin (5/5/2025), saat pelaksanaan ujian sumatif bagi murid kelas 6 dimulai. Biasanya murid kelas 1 hingga 5 diliburkan selama ujian berlangsung. Namun, murid kelas lainnya tetap bersekolah seperti biasa.
Hal ini sebagai langkah antisipatif, menyusul adanya kabar Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti berencana melakukan kunjungan kerja ke Kota Palangka Raya pada Jumat (9/5/2025).
Menurut Kepala SDN 6 Palangka, Bayer, belum ada kepastian terkait kunjungan itu. Namun, pihak sekolah tetap mengikuti arahan Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, agar seluruh aktivitas pembelajaran tetap berjalan normal.
“Biasanya saat ujian kelas enam, adik-adik kelas diliburkan, tetapi karena ada rencana kunjungan Mendikdasmen, dinas mengarahkan agar murid kelas satu sampai lima tetap masuk seperti biasa, kami ikuti saja arahan itu,” kata Bayer, saat ditemui usai memantau pelaksanaan ujian sumatif di sekolah yang berlokasi di Jalan Tjilik Riwut, tepat di depan Polda Kalteng, Senin (5/5/2025).
Untuk menjaga kelancaran pelaksanaan ujian, pihak sekolah mengambil beberapa langkah teknis agar suasana ujian tetap kondusif dan tertib. Salah satunya, membatasi akses ke ruang ujian dengan cara memasang tali rafia sebagai pembatas.
“Kami ingin ujiannya berjalan lancar dan tenang, jadi kami bagi murid kelas 6 yang berjumlah 49 orang ke dalam tiga ruang, satu ruang ditempati 20 siswa, jadi 20, 20 dan 9, ruang yang digunakan adalah kelas 1A, 1B, dan 2A karena lebih steril dan jauh dari akses murid,” jelasnya.
Demi menjaga transparansi dan menghindari potensi keberpihakan, pengawas ujian dipilih dari guru-guru mata pelajaran nonkelas, seperti guru agama dan guru bahasa Inggris. Ujian sumatif di SDN 6 Palangka dijadwalkan selama tiga hari, 5 hingga 7 Mei 2025.
Pada hari pertama, mata pelajaran yang diuji adalah Pendidikan Agama dan Bahasa Indonesia. Esok harinya dilanjutkan dengan Pendidikan Kewarganegaraan (PKN) dan Ilmu Pengetahuan Alam Sosial (IPAS).
“Sistem pengawasan silang, kami ambil dari guru-guru agama seperti guru Islam dua orang, Kristen dua orang, serta guru Hindu, Buddha, dan bahasa Inggris, guru kelas tetap mengajar seperti biasa di kelas masing-masing,” tambah Bayer.
Meski berbeda nama, sistem ujian sumatif sejatinya tetap mengadopsi konsep evaluasi menyeluruh seperti ujian nasional. Soal ujian disusun pihak sekolah, dengan mengacu pada materi kelas 4, 5, dan 6 yang dibagi dalam beberapa persen. Penilaian pun dilakukan secara akumulatif.
“Nilai diambil dari hasil belajar murid saat berada di kelas 4, 5, dan 6, karena soal ujian juga mengandung materi dari tiga kelas itu, biar seimbang. Selain itu, nilai ujian praktik juga kami masukkan ke dalam komponen penilaian, nanti diakumulasi,” ungkap Bayer.
Meski hasil ujian sumatif menjadi salah satu syarat kelulusan, Bayer menegaskan kelulusan tidak hanya ditentukan dari ujian ini. Sikap, keterampilan, dan hasil belajar secara keseluruhan tetap menjadi pertimbangan.
“Kami berharap anak-anak bisa mengerjakan soal dengan baik, insyaallah persiapan mereka sudah matang, semoga hasilnya pun maksimal,” tuturnya.
Sementara itu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) tetap berjalan meski tengah diadakan ujian akhir sekolah. Berdasarkan jadwal, para murid diberi waktu istirahat selama 30 menit, sebelum melanjutkan ujian mata pelajaran lain. (*/ce/ala)