Kapolda Kalteng Irjen Pol Djoko Poerwanto beberapa kali berkelakar. Disambut tawa yang tidak ditahan-tahan. Kondisi itu membuat pertemuan yang bertajuk silaturahmi bersama masyarakat dari pekerja informal yang dilaksanakan kemarin sore (20/6) terasa hangat dan begitu cair.
AGUS PRAMONO, Palangka Raya
“KAMU orang mana?” tanya Kapolda Kalteng kepada salah satu peserta. “Orang Kalimantan Tengah Pak,”jawabnya. “Masak?, lihat KTP mu,”tambah Kapolda. Akhirnya, salah satu peserta itu mengambil dompet dari saku celana sebelah kiri. Dibuka dompet dengan tergopoh-gopoh. “Enggak bawa Pak. Ini KTP istri saya,”jawabnya. Seketika, semua yang ada di situ tertawa besar.
Momen-momen seperti itu tak terjadi satu atau dua kali. Kapolda selalu menyelipkan celetukan-celetukan setiap menanggapi saran dan keluhan warga yang membuat suasana begitu cair. Seperti sesama teman atau kerabat yang lama tak berjumpa.
Kapolda memang sengaja mengundang beberapa warga yang bekerja di sektor informal dalam pertemuan yang digelar di salah satu kafe di Jalan RTA Milono itu. Meliputi, penjual gorengan, ojek online, sopir truk, pelaku usaha kecil menengah, juru parkir, peternak, dan pekerja bangunan.
Semua perwakilan diberi kesempatan memberikan saran, masukan, sampai keluhan kepada pihak kepolisian. Edy, sopir truk angkutan material pun mengeluhkan terkait sulitnya mendapatkan bahan bakar solar dengan harga subsidi. Hanya ada satu SPBU yang menjual solar subsidi. Selama ini, para sopir yang tergabung dalam perkumpulan sopir truk membeli solar di eceran. “Kami sampai tidak tahu berapa harga solar subsidi sekarang, karena tiap hari beli di eceran. 13 ribu sampai 15 ribu per liternya tetap kami beli Pak,”ucapnya.
Jika Edy mengeluh soal solar, Chandra mengeluhkan soal ayamnya yang hilang. Dia memelihara ayam bangkok pernah dicuri saat siap jual. Padahal, dia memelihara dari kecil. “Saya minta solusinya Pak, bagaimana mengatasi agar tidak ada maling di kompleks saya,”ucap pemuda yang tinggal di Jalan G Obos XVI itu.
Tak ingin kelupaan, Kapolda sampai mencatat sendiri semua apa yang disampaikan warga melalui ponsel pintarnya. Selain dua orang di atas, ada dua sampai tiga warga mengeluhkan mahalnya elpiji subsidi. Mereka meminta pihak kepolisian turut serta membenahi sistem penyaluran agar tidak memberatkan konsumen. Ada juga yang mengeluh banyaknya knalpot brong, balapan liar, dan judi online.
Setelah sesi penyampaian keluhan dan saran, jenderal bintang dua itu menanggapi satu per satu apa yang diutarakan warga. Jenderal polisi kelahiran Pekalongan itu akan menindaklanjuti keluhan dan saran melalui anggota jajarannya dan berkomunikasi dengan stakeholder terkait.
Djoko pun mengimbau masyarakat senantiasa menjaga situasi Kalteng yang aman dan nyaman ini selalu terjaga. Di tahun politik saat ini, jangan mudah terpecah-belah dengan isu-isu yang belum jelas kebenarannya.
“Saya pun mengharapkan, warga bisa memanfaatkan bhabinkamtibmas untuk menyampaikan informasi, baik itu keluhan maupun saran dan masukan kepada kami kepolisian,”ungkapnya seraya mengaku sangat senang bisa bertatap muka mendengarkan curahan hati warga.(*)